Perkuat Taring F-35A dan Super Hornet, Australia Borong 400 Rudal AIM-120 AMRAAM Varian Tercanggih

Punya jet tempur papan atas dalam jumlah besar plus merasa dalam ancaman Cina, Australia diwartakan memborong rudal udara ke udara jarak jauh AIM-120 AMRAAM varian terbaru dalam jumlah besar. Hal tersebut didasarkan atas persetujuan yang dikeluarkan US Defense Security Cooperation Agency (DSCA) lewat pengumumannya pada tanggal 9 April 2025.

Baca juga: Jepang Borong 1.200 Unit Rudal AIM-120 AMRAAM, Produksi Secara Lokal dalam Pembahasan

Persetujuan penjualan AIM-120 AMRAAM didasarkan atas pengajuan resmi oleh Departemen Pertahanan Austalia untuk pembelian AIM-120C and AIM-120D Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM).

Australia telah meminta untuk membeli hingga 200 unit AIM-120C-8 AMRAAM dan 200 unit AIM-120D-3 AMRAAM . Paket tersebut juga mencakup suku cadang, perangkat lunak serta berbagai aspek rekayasa, teknis, logistik, dan dukungan program.

Penjualan yang diusulkan lewat skema Foreign Military Sale (FMS), diperkirakan bernilai US$1,04 miliar (EUR 0,92 miliar), dan saat ini proposal penjualan telah diserahkan ke Kongres AS untuk persetujuan akhir.

Sebagai sekutu ring satu AS di Indo Pasifik, Angkatan Udara Australia, yang saat ini mengoperasikan jet tempur campuran yang terdiri dari F/A-18F Super Hornet dan F-35A Lightning II, sudah menjadi pengguna rudal AIM-120B/C-5/C-7 AMRAAM.

Varian AIM-120C-8 dan AIM-120D-3 adalah dua model paling canggih dari rudal udara-ke-udara jarak menengah AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) buatan Raytheon, yang digunakan secara luas oleh militer Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Jelang Kedatangan F-35B Lightning II, Singapura Dapat ‘Lampu Hijau’ Borong Rudal AIM-120C8 AMRAAM

AIM-120C-8 AMRAAM
Merupakan penyempurnaan terakhir dari keluarga AIM-120C, yang sebelumnya mencakup C-5, C-6, dan C-7. Varian ini dikembangkan untuk mempertahankan kompatibilitas internal carriage pada jet tempur seperti F-22 dan F-35.

Berkat motor roket yang lebih efisien, ada peningkatan jangkauan dibanding C-7 dan sistem elektronik yang dimodifikasi, terutama software dan sensor guidance. Desain sayap belakang yang lebih pendek agar muat di ruang senjata internal.

AIM-120C-8 masih menggunakan guidance radar aktif + inertial navigation system (INS) yang dibantu data-link. AIM-120C-8 mulai diproduksi sekitar 2019–2020, dan dipasok untuk sekutu-sekutu NATO serta negara mitra seperti Taiwan dan Jepang.

AIM-120D-3 AMRAAM
Merupakan varian paling mutakhir dari keluarga AMRAAM, dikembangkan untuk menghadapi ancaman generasi kelima dan beyond-visual-range (BVR) combat modern. VarianAIM-120D-3 adalah upgrade dari AIM-120D pertama (versi D-1 dan D-2).

AIM-120D-3 punya jangkauan jauh lebih besar daripada semua varian sebelumnya, diperkirakan >160 km (tidak resmi). Dilengkapi GPS-aided INS, midcourse guidance yang lebih akurat. Rudal ini mengusung two-way data link, memungkinkan rudal menerima pembaruan dari pesawat peluncur dan sensor pihak ketiga (jaringan).

Kinerja ECCM (Electronic Counter-Countermeasures) ditingkatkan drastis, yang mampu menembus jamming modern. Sensor dan seeker upgrade, lebih baik untuk menjejak target kecil dan manuver tinggi. AIM-120D-3 bisa digunakan oleh F-22, F-35, F-15EX, F/A-18E/F, dan jet generasi 4.5 lainnya.

AIM-120D-3 mulai produksi penuh (full rate production) pada tahun 2022, dengan batch besar dikirim ke USAF dan US Navy mulai 2023. Pertama kali diuji dan dikembangkan sejak sekitar 2016–2017, berdasarkan kelanjutan proyek AIM-120D. (Gilang Perdana)

Belanda Pesan Rudal AIM-120C-8, Apa Bedanya dengan AIM-120C-7 AMRAAM untuk Indonesia?

7 Comments