Update Drone KamikazeKlik di Atas

PKT: Inilah Senapan Mesin Khas di Pansam BTR-50PK Korps Marinir

Di artikel terdahulu telah dikupas tentang sosok pansam (panser amfibi) BTR-50PK milik Korps Marinir, jenis ranpur angkut personel yang didatangkan pada tahun 1998 dari Ukraina. Selain merupakan varian ‘terbaru’ dari keluarga BTR-50 di Resimen Kavaleri (Menkav) Marinir, BTR-50PK punya ciri khas dari sisi senjata yang terpasang pada mounting-nya. Persisnya sejak kedatangannya di Indonesia, BTR-50PK hadir satu paket dengan senapan mesin sedang (SMS) PKT kaliber 7,62 x 54 mm buatan Rusia.

Baca juga: BTR-50PK Korps Marinir – Masih ‘Orisinil’ dengan Performa Maksimal

Sebaliknya, BTR-50 P/M yang asli didatangkan dari Rusia, senjata yang dipasang justru besutan NATO, yaitu SMS FN MAG GPMG kaliber 7,62 x 51 mm dan senapan mesin berat (SMB) M2HB kaliber 12,7 mm. Dalam latihan menembak yang dilakukan prajurit Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratfib) 2 beberapa waktu lalu, senapan mesin PKT sebagai senjata perorangan turut diuji tembakan dari atas ranpur yang sedang melaju.

Dan setelah di artikel sebelumnya telah dibahas tentang FN MAG GMPG, M2HB sampai DShK-38, kini rasanya menarik untuk menengok sekilas seperti apa sosok senjata yang menjadi pasangan ‘hidup’ ranpur BTR-50PK.

PKT (Pulemyot Kalashnikova-Tank), pada dasarnya merupakan bagian dari varian senapan mesin PK yang dirilis Uni Soviet pada tahun 1961. PK sendiri tergolong senapan mesin regu yang laris manis dalam lingkup infanteri. Selain kenyang dalam banyak palangan pertempuran, senapan mesin ini juga telah diproduksi secara lisensi oleh beberapa negara sekutu Soviet. Total produksi PK dipercaya sudah melebihi angka satu juta pucuk.

Sebagai varian untuk disematkan pada kendaraan lapis baja, ciri khas dari PKT adalah hadir tanpa popor – meski popor dapat juga dipasang. Seri PKT sendiri baru digunakan Uni Soviet pada tahun 1968, pilihan penempatan senapan ini salah satunya sebagai senjaya coaxial yang mengikuti arah gerakan kubah pada tank.

PKT coaxial.

Dari sisi performa, PKT dapat menyemburkan 250 proyektil dalam satu menit, meski secara teori kecepatan tembak bisa mencapai 700 – 800 proyetil per menit. Sementara kecepatan lesat proyektil menuju sasaran mencapai 830 meter per detik. Bicara jarak tembak efektif, PKT masih dapat diharapkan presisi untuk sasaran berupa ground target hingga jarak 1.000 meter. Sedangkan untuk jarak tembak maksimum, Excaliburarmy yang juga memproduksi PKT menyebut angka 3.800 meter.

Senapan mesin yang menggunakan mekasime gas-operated dan open bolt ini dalam paket gelarnya biasa menggunakan box magasin dengan kapasitas 200 – 250 peluru. Atau bisa disematkan sebagai senjata coaxial di kubah dengan sabuk munisi 1000 peluru.

Baca juga: RPD – Eksistensi Senapan Mesin Regu Legendaris TNI/Polri

Serupa tapi tidak sama, prajurit Infanteri Korps Marinir juga menggunakan senapan regu yang mirip dengan PKT, yaitu RPD (Ruchnoy Pulemet Degtyarova) yang mulai digunakan jelang Operasi Trikora di era 60-an. Meski RPD juga mengadopsi kaliber 7,62 mm, tapi peluru yang digunakan tidak sama, lantaran RPD selengkapnya mengadopsi kaliber 7,62 x 39 mm. (Haryo Adjie)

4 Comments