FN MAG 7,62mm GPMG: Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI

FNMAG

Dalam mahzab senapan mesin serba guna atau yang kondang disebut GPMG (General Purpose Machine Gun), di linkup TNI ada dua yang dipakai sejak beberapa dekade belakangan, yakni M-60 buatan Saco Defense, AS, dan satunya lagi adalah FN MAG (Mitrailleuse D’appui General) buatan FN (Fabrique Nationale), Belgia. Baik M-60 dan FN MAG, keduanya adalah GPMG yang menggunakan amunisi kaliber 7,62 mm NATO. Yang dalam urusan battle proven, keduanya pun punya cerita-cerita tersendiri. Seperti debut M-60 pada Perang Vietnam.

Meski M-60 dan FN MAG masih cukup ‘merakyat’ di lingkup operasional TNI, tapi untuk urusan adopsi jelas yang unggul adalah FN MAG. Mulai dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, semua menggunakan senapan mesin ini. Tak hanya jadi senjata pemukul di unit pleton dan batalyon infanteri, bahkan sebagian besar rantis (kendaraan taktis) TNI mengusung FN MAG. Puspenerbad sebagai wakil kavaleri udara di Indonesia, sejak dahulu mempercayai FN MAG sebagai door gun di helikopter Bell-205 A1 dan NBell-412. Menyusul kemudian Puspenerbal memasang FN MAG sebagai door gun di helikopter NBO-105, senjata ini pula yang memberikan bantuan tembakan saat melibas perompak Somalia dalam misi pembebasan kapal MV Sinar Kudus.

Bicara lingkup kesatuan kavaleri, FN MAG sudah menjadi pakem senjata pertahanan jarak dekat di tank Scorpion, BTR-50 Marinir, BTR-40, panser Badak, dan masih banyak lainnya. Tercatat prototipe APC Amfibi Marinir TNI AL, rantis intai Komodo, rantis Den Bravo Paskhas DMV-30, dan P3 Cheetah Kopaska TNI AL, juga mengandalkan FN MAG sebagai senjata penggebuk.

Baca juga:  M-60 GPMG – Senapan Mesin Multi Platform Legendaris

FN MAG dipasang sebagai door gun di heli NBO-105 TNI AL.
FN MAG dipasang sebagai door gun di heli NBO-105 TNI AL.

IMG_20141106_130251

FN MAG di BTR-50. Dengan dimensinya yang besar, BTR-50 juga efektif sebagai tempat berlindung bagi pasukan.
FN MAG di BTR-50. Dengan dimensinya yang besar, BTR-50 juga efektif sebagai tempat berlindung bagi pasukan.

Badak-armed-vehicle-makes-debut-at-show---Indo14-Day3Laris manisnya FN MAG di berbagai kesatuan TNI tentu tak lepas dari pemberdayaan produksi dalam negeri. Pasalnya PT Pindad sejak tahun 2003 telah mengambil lisensi untuk produksi FN MAG di Indonesia, dan jadilah FN MAG versi Indonesia dengan label SPM2. Ada dua varian SPM2 yang diproduksi Pindad, yakni SPM2-V1 (dengan tripod) dan SPM2-V2 (dengan bipod). Varian V2 dicipitakan tahan hingga 3600 tembakan peluru tanpa harus mengganti laras.

Dari segi rancangan dasar, FN MAG sedikit-banyak terinspirasi dari senapan otomatis M1918 BAR, namun diadopsi untuk ammo belt layaknya MG42. Ammo belt bergerak dari arah kiri ke kanan dengan pembuangan casing kosong ke arah depan senapan. Model awal menggunakan stok kayu lalu kemudian diganti menggunakan plastik. Model terkini dilengkapi dengan rel Picatinny untuk pemasangan berbagai optik tambahan.

IMG_20141106_135736

Dua pucuk GPMG FN MAG 7,62mm pada sisi bekalang prototipe APC Amfibi Marinir TNI AL.
Dua pucuk GPMG FN MAG 7,62mm pada sisi bekalang prototipe APC Amfibi Marinir TNI AL.

APC-2

Untuk memudahkan personel tempur, FN MAG dirancang dengan laras pendingin udara yang dapat dengan mudah dilepas pasang. Senapan ini menggunakan sistem gas piston panjang dengan regulator gas yang terletak di bawah laras. Bipod yang melekat pada ujung tabung gas dapat dilipat untuk disesuaikan ketinggiannya. FN MAG dapat menembakan 650–1.000 peluru tiap menitnya. Kecepatan tembak senapan (Rate of fire) dapat dipilih antara “rendah/low” (~ 650 rpm) dan “tinggi/high” (~ 950 rpm), tergantung pada situasi taktis, dan senapan menembak dalam moda full otomatis. Kecepetan luncur proyektil 840 meter per detik, dengan energi pada ujung laras 335 gm. Ketika bipod dilipat, maka fungsinya berperan sebagai pegangan tangan, sesuai digunakan pada posisi menembak dari posisi pinggang (Rambo Style).

Untuk pembidik mempergunakan skala bertingkat setiap 100 meter, mulai dari 300 meter sampai 800 meter pada sisi lain dan skala 800 – 1000 meter pada sisi lainnya. Dengan penyesuaian pada bidikan, jenis peluru, penggunaan tripod dan kondisi lingkungan, jarak tembak maksimumnya bisa mencapai 1.800 meter.

M240, versi FN MAG yang dibuat untuk pasukan AS.
M240, versi FN MAG yang dibuat untuk pasukan AS.
Dengan tripod.
Dengan tripod.
FN MAG dengan pengendali RCWS (Remote Control Weapon System).
FN MAG dengan pengendali RCWS (Remote Control Weapon System).

1

Ruang reload peluru juga dilapisi bahan chromium, dibuat sedemikian rupa hingga tidak memungkinkan terjadinya gangguan pada arus peluru yang mengalir. Pemasok peluru dibuat tidak menjadi satu. Dalam penggunaan di medan pertempuran , peluru berasal dari kotak peluru yang berisi 250 butir peluru. Bahkan untuk versi yang dipasang sebagai searah (coaxial) maupun untuk pesawat terbang/helikopter biasa diadakan modifikasi di tempat pelurunya. Popor kayunya bisa dilepas bersamaan dengan sling dan digantikan oleh penahan getar. Ini sangat berguna untuk versi yang dipasang di pesawat terbang atau helikopter.

Alat genggam berbentuk pestol praktis untuk dipasang secara coaxial dan dilengkapi dengan dudukan bagi remote control. Apabila diperlukan dalam model coaxial pesawat terbang, maka picunya bisa diganti dengan kabel pengokang yang bisa ditarik dari jarak jauh. Untuk menunjang mobilitas, alat pembawa (handle) dan pengunci laras dapat dipindahkan posisinya dalam waktu singkat tanpa banyak kesukaran. Agar tetap awet, larasnnya secara lengkap dilapisi dengan chromium, termasuk juga alat pembawa, regulator gas, pembidik, dan penyembunyi cahaya (flash hider).

8mag_fn_herstal_machine_gun_mitrailleuse_7-62_mm_Belgium_Belgian_Defense_Industry_line_drawing_blueprint_001

Karena perannya sebagai senjata bantuan tembakan, di unit infanteri biasanya FN MAG menjadi andalan di tingkat grup dan pleton. Bobot senjata ini juga tak ringan, dengan berat kosong mencapai 11,79 kg.

FN MAG ditembakkan dengan Rambo Style.
FN MAG ditembakkan dengan Rambo Style.
John Rambo pun pernah menggunakan FN MAG di film Rambo III. Senjata ini dipasang sebagai door gun di heli Hind tiruan.
John Rambo pun pernah menggunakan FN MAG di film Rambo III. Senjata ini dipasang sebagai door gun di heli Hind tiruan.

Tidak hanya populer di medan pertempuran, FN MAG juga sering nongol di film dan video game. Namun, uniknya yang sering kita temui adalah senapan M240, milik tentara AS yang juga dibuat berdasarkan lisensi FN MAG. Pada film aksi all-star, The Expendables 2 kita bisa lihat Jason Statham menembakan M240 yang terpasang pada kapal amfibi Albatros. Bahkan, pada ranah anime Jepang M420 dapat kita lihat di Macross Zero. Di anime bergenre sci-fi mecha itu M240 ditempelkan pada tank MBT Abrams. (Deni Adi)

Spesifikasi
-Negara asal : Belgia
– Berat : 11 kg
– Kaliber : 7,62 x 51mm NATO
– Panjang keseluruhan dengan popor: 1,26 meter
– Panjang laras: 54,5 cm
– Action: Gas operated .
– Mode Tembak : Fully Automatic .
– Rate of Fire: 600 – 1000 Rounds per menit.
– Jarak tembak efektif : 1.500 – 1.800 meter
– Feed : 100 round belt.

6 Comments