Guna memenuhi elemen fire power dalam MEF (minimum essential force), satuan Artileri Medan TNI AD pada tahun 2014 mendapat sejumlah perkuatan alutsista, selain ASTROS II MK6 Self Propelled MLRS, lalu di lini meriam ada TRF-1 CAESAR Self Propelled Howitzer 155 mm yang berkaliber besar. di periode tersebut TNI AD juga mendapatkan 54 pucuk meriam KH-178 kaliber 105 mm dari Korea Selatan untuk melengkapi 3 batalyon (more…)
Sempat disebut punya tingkat akurasi yang kurang memuaskan, nama meriam howitzer tarik KH-178 seolah ‘tenggelam’, meriam buatan Korea Selatan ini juga jarak ditampilkan dalam ajang pameran pertahanan. Namun, dari Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2024 (26 Agustus hingga 6 September 2024), rupanya KH-178 kembali ikut disertakan oleh TNI AD, termasuk berhasil melakukan uji tembak menggunakan amunisi tajam, bersama meriam howitzer M119 105 mm milik Angkatan Darat AS. (more…)
Kemampan mobilitas dan deployment alutsista artileri medan (armed) lewat jalur udara kini menjadi perhatian bagi TNI. Setelah sebelumnya melakukan uji loading/unloading pada self propelled howitzer (SPH) CAESAR 155 mm ke ruang kargo C-130 Hercules. Kini lini kesenjataan armmed TNI AD melakukan uji loading/unloading howitzer KH-178 kaliber 105 mm berikut truk KIA KM250 sebagai kendaraan penariknya. (more…)
Ditandai dengan hadirnya TRF-1 Caesar 155mm dan MLRS Astros MK6, nampak pengembangan alutsista artileri TNI AD terlihat cukup gencar, tapi rasanya masih ada yang sedikit mengganjal, pasalnya sista (sistem senjata) artileri di segmen howitzer 105mm agak kurang diperhatikan. Bahkan bicara sista di howitzer di kelas 105mm, TNI AD sedikit tertinggal dari satuan armed Korps Marinir TNI AL. (more…)