
Ditengah ramainya perbincangan tentang rudal hanud (pertahanan udara) dan kanon reaksi cepat PSU (penangkis serangan udara) terbaru TNI AD dan TNI AU. Terbesit pertanyaan, bagaimana dengan kabar si meriam ‘sepuh’ atau akrab dipanggil “Si Mbah” S-60 yang dimiliki Yon Arhanudse (Artileri Pertahanan Udara Sedang) TNI AD? Apakah meriam PSU yang telah mengabdi 56 tahun ini masih dioperasikan? Maklum ditinjau dari aspek coverage, masih banyak obyek vital di Indonesia yang masih lowong dalam pengamanan sista hanud. (more…)

Bertempat di kesejukan distrik Okpo, Kota Geoje, Provinsi South Gyeongsang, Korea Selatan, hari kamis (24/3) lalu berlangsung seremoni peluncuran unit perdana kapal selam Nagabanda Class (aka – Changbogo Class). Momen peluncuran ini memperkuat identitas beredarnya foto-foto kapal selam yang sebelumnya telah ramai dalam bahasan netizen.
(more…)

Sebagai spesialis tempur laut khusus, lumrah bila Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL memiliki beberapa koleksi wahana tempur bawah air modern. Selain jenis KTBA (Kendaraan Tempur Bawah Laut) SEAL Carrier, Sub Skimmer, She Shadow dan DPS (Diver Propulsion Device) yang telah kami bahas di artikel terdahulu, namun ada lagi KTBA Kopaska yang tak bisa dilewatkan keberadaannya, yakni Seabob Black Shadow 730 buatan Rotinor GmbH, Jerman. (more…)

Saat kapal selam Changbogo Class pertama tiba di Indonesia pada awal tahun 2017, maka kapal selam Type 209/1300 TNI AL telah memasuki usia 36 tahun pengabdian, maklum duo KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala resmi diserahterimakan ke Indonesia pada tahun 1981. Dengan usia Cakra Class yang kian menua, tak lantas kedua kapal selam ini akan dipensiunkan. Secara platform, Type 209/1300 masih serviceable, ditambah kedua kapal sudah pernah dilakukan repowering dan upgrade sistem elektronik. (more…)

Meski agak sulit mendapatkan informasi resmi, namun ada fakta yang menunjukkan bahwa TNI juga memiliki meriam (PSU) penangkis serangan udara yang berkategori heavy AA (anti aircraft). Maklum selama ini publik lebih mengenal keberadaan meriam PSU paling banter di kaliber sedang, seperti meriam S-60 kaliber 57 mm dan Bofors 40 mm. Meski bukan lagi barang keluaran baru, nyatanya etalase alutsista Arhanud Marinir TNI AL justru punya kaliber yang lebih dahsyat, yakni lewat tipe meriam M1939 52-K yang berkaliber 85 mm. (more…)

Wamil (wajib militer) nyatanya tak melulu ditujukan ke warga sipil, untuk memperkuat kebutuhan operasional, baik TNI AL dan TNI AU jamak menerima ‘wamil’ berupa limpahan wahana yang awalnya sebagai transportasi sipil. Di lingkup armada TNI AL, adalah Satban (Satuan Kapal Bantu) yang dipercaya mengkaryakan kapal-kapal eks sipil yang dikonversi sebagai kapal pengangkut pasukan. Nah, untuk urusan yang satu ini, TNI AL rupanya punya bebarapa varian.
(more…)

Urusan daya jelajah menjadi penting bagi keberadaan jet tempur TNI AU, maklum wilayah udara yang harus di-cover terbilang ekstra luas. Meski ada beberapa pangkalan (Lanud) aju untuk mendukung operasi jarak jauh, tapi dalam prakteknya menyiapkan pangkalan aju belum tentu efektif dan dibutuhkan waktu untuk segala macam persiapan guna menerima kedatangan jet tempur dari pangkalan utama.
(more…)

Dari begaram senapan runduk yang dimiliki TNI, H&K G3/SG-1 punya ke khasan tersendiri, pasalnya senjata berkualfikasi sniper ini dibangun atas rancangan senapan serbu G3 yang melegenda. Kostrad TNI AD jadi salah satu kesatuan yang secara jelas menggunakan G3/SG-1. Bahkan, personel TNI pun pernah mendaulat senjata ini sebagai kelengkapan dalam misi Pasukan Penjaga Perdamaian PBB. (more…)

Guna menghadapi tantangan di medan operasi yang dinamis, adalah wajar bila unit pasukan khusus dibekali aneka ragam senjata, mulai dari beberapa varian SMG (sub machine gun) dan senapan serbu (assault rifle). Agar selalu update dengan perkembangan, maka tak jarang jenis terbaru dan terbaik yang kondang di pasaran harus dibeli. Tak heran bila satuan elit seperti Kopaska, Denjaka, Kopassus, dan Den Bravo 90 punya racikan aneka senjata ‘lebih dari cukup.’ (more…)

Bila Korps Marinir (d/h KKO) dan Kopassus (d/h RPKAD) kondang menggunakan senapan serbu AK-47 dalam operasi Trikora. Maka, unsur pasukan komando TNI AU (d/h AURI) yakni Paskhas (d/h PGT – Pasukan Gerak Tjepat) saat itu juga punya atribut senjata yang khas, yakni battle rifle G3 kaliber 7,62 mm NATO. (more…)