Masuki Masa Uji Coba, DSME Resmi Luncurkan KRI Nagabanda 403
|Bertempat di kesejukan distrik Okpo, Kota Geoje, Provinsi South Gyeongsang, Korea Selatan, hari kamis (24/3) lalu berlangsung seremoni peluncuran unit perdana kapal selam Nagabanda Class (aka – Changbogo Class). Momen peluncuran ini memperkuat identitas beredarnya foto-foto kapal selam yang sebelumnya telah ramai dalam bahasan netizen.
Baca juga: Konstruksi Kapal Selam Rampung, Changbogo Class TNI AL Kini Bisa Disebut Nagabanda Class
Sebagai perwakilan pemerintah RI dalam upacara peluncuran adalah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi. Bila dalam penampakan foto sebelumnya kapal selam belum didandani atribut seremoni, maka saat peluncuran kapal selam yang diberinama KRI Nagabanda 403 telah dipasangi Bendera Merah Putih. Pada menara juga dipasangi peluncuran yang cukup besar. Seperti telah disebut di berita sebelumnya, setelah diluncurkan KRI Nagabanda 403 akan memasuki masa uji coba di perairan Korea Selatan. Dan bila tak ada aral melintang, kapal selam akan dikirimkan ke Indonesia pada bulan Maret 2017.
Dikutip dari Janes.com (24/3/2016), pihak Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) saat peluncuran menyebut,”kapal selam ini dirancang untuk menjalankan multirole mission, mulai dari misi anti kapal selam, anti kapal permukaan, penyebaran ranjau laut, dan mendukung tugas operasi pasukan khusus.” Dikenal di AL Korea Selatan sebagai Changbogo Class, kapal selam ini punya label resmi DSME 1400. Basis rancangan DSME 1400 merupakan pengembangan dari kapal selam Jerman Type 209/1200 buatan Howaldtswerke-Deutsche Werft AG (HDW), Jerman.
Baca juga: September 2016, Pabrik Kapal Selam PT PAL Mulai Beroperasi
DSME disebut-sebut telah menerima lisensi produksi kapal selam ini pada akhir tahun 1980. Sekilas informasi tentang fasilitas DSME di Okpo, konstruksi galangan kapal ini dibangun pada Oktober 1973 dan pengerjan pembangunan galangan dituntaskan pada tahun 1981. Luas area galangan secara keseluruhan mencapai 430 hektar. Dengan dukungan goliath crane dengan kapasitas 900 ton, dari galangan ini DSME telah banyak memproduksi kapal sipil bertonase besar. Untuk kebutuhan militer, selain kapal selam DSME juga telah memproduksi beberapa destroyer. (Gilang Perdana)
Baca juga: Kapal Selam Mini – Andalan Taktik Gerilya Bawah Air di Laut Dangkal
Semoga gak ada kenadala. Changbogo class kelar, semoga pemerintah RI langsung kedipin russia buat beli yang kilo class. Hihihi amin 🙂 atau jangan2 emg udah ada teken kontrak yak sama rusia buat pembelian kilo class?!
Selamat…Setelah sekian lama, 2 KS akan segera mendapat teman-teman.
Min, itu yg tonjolan di bagian lambung bawah apa ya ??
@dantx3
Kalo yang dimaksud adl obyek memanjang dibagian bawah lambung itu flank array/sonar passive…yang fungsinya hanya “mendengarkan saja” gelombang suara yang beredar didalam air, dan mampu memilah/mengklasifikasi sumber bunyi tertentu yang merupakan “ciri khas” kapal selam, kapal perang atau obyek lain berdasar database yang dimiliki
Ohh gitu toh….
Sip lah…..
Setibanya di Indonesia, kapal selam NagaBanda 403 ini siap bertugas di perairan Natuna yang berbatasan dengan laut Cina selatan.
Gk sabar nunggu asli buatan indonesia