Meski Stok Melimpah, Kemhan Inggris Tolak Petisi Pengiriman Ranpur IFV Warrior ke Ukraina, Ini Sebabnya!

Setelah pengiriman Main Battle Tank (MBT) Challenger 2 , Inggris nampaknya belum lagi mengirimkan persenjataan berat kavaleri ke Ukraina. Sebut saja, meski stok ranpur Infantry Fighting Vehicle (IFV) Warrior milik Angkatan Darat Inggris (Royal Army) melimpah dan ada unit yang akan dipensiunkan, namun usulan untuk mengirim Warrior ke Ukraina telah ditolak.
Baca juga: “Rontok Perdana”, MBT Challenger 2 Donasi dari Inggris di Perang Ukraina
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris telah menolak usulan untuk mentransfer kelebihan ranpur IFV Warrior ke Ukraina, alasan yang dikemukakan terkait kekhawatiran atas biaya, kesesuaian operasi, dan beban tambahan pada sistem logistik dan pelatihan awak Ukraina.
“Warrior adalah platform utama bagi Angkatan Darat Inggris untuk memenuhi komitmen pertahanan nasional. Meskipun sejumlah kecil dijadwalkan untuk ‘dibuang’, ranpur ini akan dipilih sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian untuk peran pertahanan (operasi) domestik. Dengan demikian, tanpa investasi yang substansial, ranpur ini tidak mungkin ditawarkan untuk Ukraina,” ujar Menteri Pertahanan Luke Pollard dalam tanggapan tertulis kepada Anggota Parlemen David Taylor.
Lebih lanjut Ia mengatakan, pengiriman sejumlah kecil armada Warrior hanya akan meningkatkan keragaman kendaraan lapis baja Ukraina, yang berujung pada membengkaknya beban logistik dan pelatihan.

Tanggapan dari Kementerian Pertahanan dilayangkan menyusul petisi publik yang menyerukan pengiriman ranpur Warrior yang sudah tidak digunakan lagi ke Ukraina. Petisi tersebut mengumpulkan lebih dari 14.000 tanda tangan, yang mendorong balasan resmi dari pemerintah.
Petisi tersebut menyatakan bahwa IFV Warrior, yang akan dipensiunkan pada tahun 2030 dapat dikirim untuk memperkuat pertahanan Ukraina tanpa biaya tambahan bagi pembayar pajak dan mengklaim bahwa kendaraan tempur infanteri telah terbukti menjadi alat yang sangat efektif di medan perang Ukraina.

Petisi tersebut akan dipertimbangkan untuk dibahas di parlemen jika mencapai 100.000 tanda tangan pada tanggal 4 Oktober 2025. Hingga tanggal 23 Juni 2025, petisi tersebut telah mengumpulkan lebih dari 18.000 tanda tangan.
Masih belum jelas apakah Kementerian Pertahanan mengesampingkan pemindahan semua kendaraan Warrior atau hanya yang dijadwalkan untuk dibuang pada tahun 2025.
XCB-01, Ranpur IFV Amfibi Produksi Vietnam dengan Desain Mengacu BMP-1 Era Soviet
Pada tahun 2024, Angkatan Darat Inggris mengoperasikan 632 unit Warrior dalam berbagai varian, seperti Warrior Section Vehicle (Infantry Carrier), Command Vehicle, Repair & Recovery variants, Observation Post Vehicle dan REME variants (Royal Electrical and Mechanical Engineers).
Pada tahun 2025, 359 unit Warrior masih beroperasi. Proses pensiun formal diharapkan akan dimulai pada tahun 2027, dengan penonaktifan penuh dijadwalkan pada tahun 2030. Sebanyak 80 kendaraan tambahan, yang dianggap dalam kondisi terburuk, dijadwalkan untuk dibuang pada tahun 2025. Namun, sebelum dibuang, ranpur tersebut akan digunakan sebagai sumber suku cadang untuk mendukung armada yang tersisa.

IFV Warrior dengan nama resmi Warrior Tracked Armoured Vehicle, adalah kendaraan tempur infanteri buatan Inggris (GKN Sankey/BAE Systems) yang telah menjadi tulang punggung mekanisasi infanteri Angkatan Darat Inggris sejak 1980-an. Warrior mulai dioperasikan Angkatan Darat Inggris pada tahun 1988. Selain Inggris, ranpur ini juga digunakan oleh militer Kuwait.
Dari spesifikasi, Warrior punya berat tempur 25,4 ton, panjang 6,3 meter, lebar 3 meter dan tinggi 2,8 meter. Ranpur ini ditenagai mesin diesel Perkins V8 550 hp, sementara kecepatan maksimumn 75 km per jam di jalan raya dan jangkauan operasional 600 km. Warrior diawaki 3 orang (komandan, penembak, pengemudi) dan dapat membawa 7 pasukan.
Persenjataan Warrior adalah kanon otomatis Rarden 30 mm atau meriam 40 mm dan senapan mesin koaksial L94A1 7,62 mm. Namun, Warrior tidak dilengkapi ATGM (rudal anti tank) secara default, berbeda dari banyak IFV modern lainnya. Warrior terbukti sangat efektif dan tangguh dalam Perang Irak (2003–2010) dan Afghanistan. Ranpur ini banyak dimodifikasi dengan armor tambahan, ECM, dan sistem komunikasi modern.
Masa dinas Warrior akan segera berakhir dan akan digantikan oleh ranpur roda beroda seperti Boxer 8×8 dalam modernisasi Angkatan Darat Inggris. (Gilang Perdana)
Ranpur Rheinmetall Boxer 8×8 Block II Dirancang dengan Input Desain dari Prajurit AD Australia


Lagian apa bedanya dg ranpur Bradley yg udh babak belur dan nyaris punah di ukraina. Lha basis pengembangannya sama dari basis ranpur yg sama.
Udah bener itu, ga usah lagi lah kirim2 alat tempur ke Ukraina. Biar perangnya segera selesai gitu lho.
Heleh Inggris…
Kayaknya mr prabs agak-agak gimana gitu sama Inggris. Bisa jadi karena Inggris itu punya rekam jejak nggak bagus di negeri ini yang sifatnya merugikan:
1) kita beli hawk eh nggak diantar malah ditinggal di Thailand.
2) kita beli tank Scorpion eh nggak boleh dipakai saat lawan pemberontak.
3) Inggris juga yang bikin Surabaya porak-poranda.
4) Inggris bersiasat untuk mengepung kita dengan FPDA.
5) Inggris yang bawa NICA dan Westerling ke sini.
6) Inggris yang fasilitasi tokoh pemberontak dari bagian timur dengan menerima dia sebagai warga negara.
7) Inggris yang support negara boneka sebelah untuk berdiri dan jadi biang ribut kawasan walau pun mengaku serumpun.
Oleh sebab itu Pak Prabs cenderung kerja sama dengan negara-negara yang sakit hati juga dengan Inggris contohnya :
Turki yang direbut sebagian wilayahnya untuk jadi negara Israel,
Perancis yang sebenarnya jadi musuh Inggris selama berabad-abad sejak jaman Napoleon,
China yang sebagian wilayahnya direbut dalam perang boxer,
Italy yang kalah perang lawan Inggris di WW 2.
Rusia yang kalah perang lawan Inggris di Laut Baltik tahun 1812.
Makanya Inggris hanya dapat porsi kecil dalam akuisisi alutsista selama pak prabs jadi menhan dan presiden.