Jet Tempur F-16 Skadron Udara 3 TNI AU Sukses Luncurkan Bom Tajam BNT-250 Produksi PT Sari Bahari

Pada tanggal 18 November 2025, untuk pertama kalinya bom udara konvensional (dumb bomb) produksi perusahaan swasta nasional, PT Sari Bahari, berhasil diuji coba dengan dilepaskan dari jet tempur F-16 Fighting Falcon Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi. Bom tajam (live) standar NATO yang diiberi label BNT-250 mengenai sasaran secara presisi di Air Weapon Range Pandanwangi, Lumayang, Jawa Timur.
Baca juga: Sembur Basis OPM, Super Tucano Andalkan Tiga Senjata Libas Kelompok Separatis Bersenjata
Serangan udara ke permukaan ini dilakoni jet tempur F-16 yang diterbangkan oleh Letkol Pnb Anwar “Weasel” Sovie dan Mayor Pnb Windi “Lion” Darmawan. Sumber dari PT Sari Bahari menyebut semua bom dilepaskan dengan aman dan tepat sasaran dengan akurasi < 30 meter. Detail lainnya, sudut penembakan bom dilakukan pada Sudut penembakan Level (0 deg) – 30 deg, CCIP dan CCRP dan Ketinggian 1400 ft – 10.000 ft.
PT Sari Bahari tidak sendirian dalam produksi BNT-250, ikut terlibat yaitu BUMN PT Dahana, yang punya keahlian di bidang bidang energetic material (explosive), sementara PT Sari Bahari yang berbasis di Malang, Jawa Timur, terkenal dengan keahlian manufaktur dan metalurgi.

BNT-250 disebut punya spesifikasi yang sama persis dengan bom MK82, sedikit membedakan hanya pada aspek aerodinamis design. Jika melihat MK82, hulu ledak BNT-250 akan mampu diisi 87-89 kilogram peledak jenis tritonal minol berupa TNT sebesar 80 persen dan alumunium sebesar 20 persen.
Dengan campuran ini, daya ledak bom akan meningkat 18 persen dibanding bom biasa. Bom ini diperuntukkan sebagai anti personel, anti tank, serang darat, dan serang bangunan, dengan efek lethal mencapai luas 2.400 meter persegi. Umumnya bom ini dilepaskan dari pesawat tempur dalam kecepatan rata-rata 740 km per jam.

Sebagai catatan, basis MK82 juga dikenal sebagai general purpose bomb, artinya dengan basis struktur yang ada, bom ini dapat digunakan dalam platform yang lebih maju. Salah satunya dengan menjadikan MK82 sebagai bom pintar (smart bomb).
Secara teori, satu unit F-16 Fighting Falcon (terutama varian multiperan Block yang lebih baru) mampu membawa hingga 16 unit bom MK82 (bom serba guna seberat 500 pon/227 kg). Performa tersebut dapat dicapai melalui kombinasi penggunaan Triple Ejector Racks (TER) atau Multiple Ejector Racks (MER) yang dipasang pada cantelan sayap dan bagian perut pesawat.
Dalam uji coba penembakan pada 18 November 2025, satu unit jet tempur F-16 TNI AU membawa sampai enam bom BNT-250. Selain bom tajam, PT Sari Bahari juga memproduksi varian latih yang disebut BNL-250. (Haryo Adjie)
BNL-250/BNT-250 – Kelak Gantikan Pasokan Kebutuhan Bom MK82 untuk TNI AU

