Update Drone KamikazeKlik di Atas

Cina Gerah, Bersiap Jatuhkan Objek Udara Tidak Dikenal yang Mengintai Markas Armada Laut Utara

Kapal induk Liaoning Type 001 di Lanal Jianggezhuang, Qingdao (Twitter)

Sang Naga rupanya mulai gerah setelah bukan hanya satu ‘aset’ mata-matanya yang ditembak jatuh oleh Amerika Serikat. Setelah pada hari Jumat dan Sabtu lalu, dua objek tidak dikenal ditembak jet tempur stealth F-22 Raptor di atas wilayah Kanada, kini Beijing mulai bereaksi untuk mengambil tindakan balasan.

Baca juga: Dalam Dua Hari, F-22 Raptor dengan Rudal AIM-9X Sidewinder Tembak Jatuh Objek Tak Dikenal di Atas Kanada

Dikutip dari 9 News (13/2/2023), dikabarkan otoritas militer Cina kini sedang bersiap untuk menjatuhkan sebuah objek udara tak dikenal di atas perairan dekat kota pelabuhan Qingdao, diamana di kota tersebut terdapat situs pangkalan angkatan laut utama Armada Laut Utara Cina.

Seorang pekerja di Otoritas Pengembangan Kelautan di Distrik Jimo Qingdao mengatakan kepada media Cina “The Paper” bahwa otoritas terkait sedang bersiap untuk menurunkan objek tersebut. Namun, pekerja itu tidak diberitahu tentang benda apa itu.

Pangkalan Angkatan Laut Jianggezhuang, berada sekitar 30 km timur Qingdao, di pangkalan laut tersebut yang menjadi Markas Komando Armada Laut Utara yang menampung kapal selam serang nuklir dengan peluncur rudal balistik, serta menjadi home base bagi kapal induk pertama Cina – Liaoning Type 001.

Di Lanal Qingdao, Angkatan Laut Cina mengoperasikan dermaga bunker untuk melindungi bukan hanya kapal selam, melainkan kapal permukaan.

Baca juga: Bukan Hanya Nazi Jerman, Cina Juga Operasikan Sejumlah Dermaga Bunker untuk Kapal Selam

Guna melakukan kontra intelijen, Cina sebelumnya telah melakukan spoofing GPS di beberapa kota pelabuhan utama, seperti pelabuhan Shanghai, Fuzhou (Huilutou), Qingdao, Quanzhou (Shiyucun), Dalian, dan Tianjin.

Tujuan GPS spoofing tak lain untuk mengaburkan deteksi pergerakan kapal. Spoofing GPS salah satunya berkaitan dengan keberadaan kapal tanker minyak Iran yang diterima Cina, pasalnya Iran menghadapi sanksi dari AS yang melarang ekspor minyak.

Baca juga: Hadapi Spoofing GPS dari Cina, AS Siap Kirim Satelit Khusus untuk Melawan Jamming

Berkat spoofing GPS, menyebabkan transaksi kapal minyak Iran ke Cina dapat tersembunyi dari pengamatan satelit, dimana koordinat GPS yang terlihat dari kapal yang bersangkutan berbeda dari koordinat aslinya. (Bayu Pamungkas)

11 Comments