India Tunjuk Perusahaan Israel Modifikasi Boeing 767 Bekas Komersial Menjadi Multi Mission Tanker Transport

Dengan jumlah 31 skuadron tempur, keberadaan enam unit pesawat tanker yang sudah menua, rupanya menjadi perhatian serius oleh Angkatan Udara India (IAF). Dan belum lama ada, ada langkah strategis yang dilakukan, yakni lewat pemberian kontrak kepada Israel Aircraft Industries (IAI) untuk menyewa (atau memodifikasi) pesawat tanker udara dari basis pesawat komersial Boeing 767.

Baca juga: Italia Batalkan Pembelian Pesawat Tanker Boeing KC-46A Pegasus

IAI, menjadi satu-satunya peserta yang memenuhi syarat dalam tender pengadaan pesawat tanker, setelah peserta lain (termasuk dari Rusia dan Eropa) dilaporkan gagal memenuhi persyaratan teknis dan kebutuhan produksi lokal di India.

IAI berencana memodifikasi enam pesawat penumpang Boeing 767 bekas menjadi pesawat tanker. Rencana ini juga mencakup penggunaan sekitar 30 persen suku cadang dan layanan buatan India untuk meningkatkan keterlibatan lokal. Angkatan Udara India saat ini mengoperasikan enam tanker Ilyushin Il-78 Midas buatan Rusia yang semakin menua. Kontrak baru ini diharapkan memberikan peningkatan jangka panjang pada kemampuan dukungan udara, jangkauan jet tempur, dan operasi jarak jauh India secara keseluruhan.

Nilai kontrak kepada IAI mencapai 8.000 crore rupee (US$905,7 juta) dan diperkirakan menjadi salah satu perjanjian pertahanan terbesar antara India dan Israel.

Pesawat yang digunakan adalah Boeing 767 penumpang sipil bekas (pre-owned civil passenger aircraft) yang akan dibeli dan kemudian dikonversi oleh IAI Group menjadi Multi-Mission Tanker Transport (MMTT). Mekanismenya, IAI akan mencari dan membeli enam unit Boeing 767 di pasar pesawat bekas global.

Dalam kasus konversi pesawat bekas untuk militer di masa lalu, pesawat seringkali berasal dari armada maskapai komersial yang sudah pensiun atau dihentikan operasionalnya, yang dapat berasal dari mana saja di dunia yang menggunakan B767 secara luas. Dengan menggunakan pesawat bekas, India bisa mendapatkan kemampuan tanker canggih dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan membeli pesawat militer yang baru.

Pesawat Tanker Boeing KC-46A Pegasus Pecahkan Rekor, Terbang 36 Jam Non-stop

Dengan populasi ratusan unit jet tempur, India telah berupaya mendapatkan pesawat tanker tambahan selama lebih dari satu dekade, tetapi selalu tertunda karena masalah biaya dan evaluasi teknis. Kekurangan ini adalah “kesenjangan kemampuan kritis” (critical capability gap) yang ingin mereka tutup.

Angkatan Udara India saat ini hanya mengoperasikan enam unit pesawat tanker, berupa Ilyushin Il-78 Midas, yang telah beroperasi sejak tahun 1980-an (dibeli sekitar tahun 2003-2004) dan dianggap semakin tidak memadai untuk kebutuhan operasional IAF yang terus meluas.

“Muka Lama Kemampuan Baru,” Rusia Luncurkan Pesawat Tanker Ilyushin Il-78M-90A

Dari spesifikasi, pesawat tanker Boeing 767 MMTT garapan IAI dapat mentrafsfer BBM lebih cepat, 4.000 liter per menit, ketimbang Il-78 yang kecepatan transfernya 2.000 liter per menit. Sementara jangkauan terbang mencapai 6.590 mil laut (sekitar 12.205 km), sebagai perbandingan, Il-78 jangkauan terbangnya mencapai 3.900 mil laut (sekitar 7.223 km).

Basis 767 dianggap juga lebih fleksibel, yakni dapat disulap menjadi pesawat kargo, angkut pasukan dan evakuasi medis. (Bayu Pamungkas)

AU India Inginkan Airbus A330 MRTT dengan Kemampuan AEW&C

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *