Lintasi Selat Taiwan, Kapal Induk Shandong dalam Pelayaran Menuju Laut Cina Selatan

(AFP)

Provokasi Beijing atas Taiwan telah menjadi ketegangan yang lumrah didengar, maklum season demi season, ancaman Beijing untuk melakukan invasi masih sebatas jargon. Meski begitu, dalam beberapa tahun belakangan, Beijing kian berani menampilkan tajinya, selain beberapa jet tempur, pesawat intai maritim dan pembom yang telah memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan, provokasi juga dilakukan lewat jalur laut.

Baca juga: Latihan Militer Berbumbu Provokasi, Inilah Atraksi dan Manuver 19 Pesawat Militer Cina di ADIZ Taiwan

Dibandingkan provokasi udara, provokasi di jalur laut terasa lebih menengangkan, lantaran lebar Selat Taiwan (aka- Selat Formosa) yang memisahkan Cina daratan dan Taiwan hanya 180 km, bahkan jarak tersempit 111 km. Itu artinya setiap manuver kapal perang AL Cina akan memicu respon dari AL Taiwan dalam zona laut yang terbilang ‘sempit’ untuk ukuran pergerakan armada dalam jumlah besar.

Agak berbeda dari provokasi sebelum-sebelumya, dikutip dari Reuters.com (21/12/20200), disebutkan yang kali ini melintasi Selat Taiwan adalah kapal induk Shandong beserta rombongan kapal pengawalnya. Pihak AL Cina berdalih bahwa melintasnya kapal induk di Selat Taiwan dalam pelayaran menuju ke Laut Cina Selatan.

Tujuan pelayaran Shandong ke Laut Cina Selatan dikatakan sebagai bagian dari kegiatan latihan rutin. Atas perlintasan yang tak lazim itu, Taiwan dikabarkan telah mengerahkan enam kapal perang dan beberapa pesawat intai untuk melakukan pengawasan pada pergerkan kapal perang Cina.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, Shandong ‘ditemani’ oleh empat kapal perang dan telah berangkat dari pelabuhan Dalian di Cina utara pada hari Kamis. Shandong adalah kapal induk kedua Cina, dan secara resmi masuk kedinasan AL Cina hampir tepat setahun yang lalu. Kelompok kapal induk Shandong berlayar melintasi Selat Taiwan sehari setelah kapal perang AS transit di jalur yang sama.

Cina mulai membangun Shandong pada tahun 2013 di Dalian Shipbuilding, anak perusahaan dari China State Shipbuilding Corp. Kemudian Shandong dilucurkan dari galangan pada 26 April 2017 dan masuk kedinasan AL Cina pada 17 Desember 2019. Shandong mempunyai bobot kosong 55.000 ton dan bobot penuh sampai 65.000 – 70.000 ton. mengadopsi sistem propulsi turbin gas konvensional. Kecepatan maksimum kapal induk ini ditaksir mencapai 31 knots.

Baca juga: Shandong, Kapal Induk Pertama Produksi Cina Lakukan Sea Trial (Lagi)

Sistem senjata yang terpasang di Shandong terdiri dari tiga pucuk kanon reaksi cepat Type 1130 CIWS dan 3 peluncur rudal hanud HQ-10 (18 cell rudal). Dari kapasitas, Shandong dapat membawa 50 unit jet tempur, dengan komposisi terdiri dari 36 unit Shenyang J-15, 8 unit helikopter angkut medium Changhe Z-18 dan 4 unit helikopter anti kapal selam Harbin Z-9. (Bayu Pamungkas)

23 Comments