Anka-S Tiba di Lanud Supadio, Indonesia Kini Punya Interoperabilitas UCAV Dengan Malaysia

Meski pengadaan drone tempur (Unmanned Combat Aerial Vehicle/UCAV) Anka-S buatan Turkish Aerospace Industries (TAI) telah diungkap kepada publik, namun, kedatangan Anka-S sejatinya tidak diwartakan. Justru unggahan foto oleh beberapa akun media sosial asal Turki yang mengungkap Anka-S telah tiba di Indonesia, yakni di Lanud Supadio, Pontianak, yang merupakan home base Skadron Udara 51.

Baca juga: Bukan Bayraktar TB2, Inilah Alasan Malaysia Pilih Drone Tempur Anka-S

Akun X SavunmaTR menjelaskan, unit perdana Anka-S telah tiba di Lanud Supadio. Pada Februari 2023, Kementerian Pertahanan RI telah menandatangani kontrak untuk akuisisi 12 unit Anka-S senilai $300 juta. Selain 12 unit Anka-S, sumber tak resmi menyebut sekitar 4 unit GCS (Ground Control Station) akan melengkapi Anka-S di Indonesia. Jumlah Anka yang akan dikirm ke Indonesia kemudian mendapat konfirmasi dari Presiden dan CEO Turkish Aerospace Industry Temel Kotil.

Dengan dua hardpoint di bawah sayap, bekal senjata yang diusung Anka-S adalah rudal udara ke permukaan Smart Micro Munition (MAM-L) buatan Roketsan, atau bisa juga dipasangi roket 2.75 inchi dengan pengendali.

Anka-S dibekali sensor opical electronic generasi terbaru, perangkat IFF (Identification Friend of Foe), laser range finder dan laser designator . Yang kesemuanya dipercaya dapat menyasar sasaran secara presisi. Total payload yang dapat dibawa Anka-S adalah 200 kg.

Anka-S mengusung mesin turbopropeller PD170 dengan tenaga 150 HP. Uniknya mesin ini sanggup minum dari bahan bakar diesel dan avtur JP-8. Bilah baling-baling terdiri dari tiga dan disematkan di bagian belakang.

Gelar Operasi Sapu Ranjau di Laut Hitam, AL Turki Kerahkan Drone Anka-S dengan Radar MILSAR SAR/MTI

Anka-S adalah drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) yang dapat terbang selama 30 jam non stop di ketinggian 9.200 meter di atas permukaan laut. Sementara jarak jelajahnya dalam mode Line of Sight (LoS) mencapai 250 km.

Teknologi kendali dan avionik Anka-S sudah disokong synthetic aperture radar (SAR), inverse SAR (ISAR) dan ground moving target indicator (GMTI) radar untuk mendeteksi, identifikasi, dan penjejakan pada sasaran bergerak di permukaan.

Pada bagian hidung Anka-S terlihat lebih besar, yang merupakan radome dengan di dalamnya terdapat airborne satellite communications (SATCOM) antenna dari jenis ViaSat VR-18C high-power.

Dengan kedatangan Anka-S, maka secara tidak langsung Indonesia mempunyai interoperabilitas UCAV dengan Malaysia. (Bayu Pamungkas)

Anka-S Tiba, Malaysia Jadi Pengguna Pertama Drone Tempur (UCAV) MALE Buatan Turki di Asia Tenggara

2 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *