Di Hantam Badai, Korvet Thailand HTMS Sukhothai Karam, Spesifikasi dan Persenjataan Bukan “Kaleng-kaleng”

Nama korvet milik Angkatan Laut Kerajaan Thailand HTMS Sukhothai (FS-442) menjadi trending topik, yakni setelah kapal perang buatan Amerika Serikat itu dinyatakan tenggelam setelah dihantam badai dengan gelombang tinggi di Teluk Thailand pada 18 Desember 2022. Sebelum kemasukan air dan tenggelam, korvet itu terlebih dahulu mengalami kegagalan listrik dan mekanisme pompa, membuat lambung kapal miring 60 derajat. Tidak ada korban dalam insiden ini, semua awak dapat dievakuasi.

Baca juga: Setelah Insiden Belawan, Akhirnya Korvet KRI Pati Unus 384 Resmi Dipensiunkan

Terlepas dari insiden di atas HTMS Sukhothai yang termasuk korvet Ratanakosin Class, adalah kapal perang yang usianya belum terlalu tua. Pun Ratanakosin Class yang terdiri dari HTMS Ratanakosin (FS-441) dan HTMS Sukhothai (FS-442) adalah kapal perang didatangkan baru dari galangan, alias bukan beli bekas pakai dari angkatan laut negara lain.

Dari sejarahnya, Korvet Ratanakosin Class dibangun untuk Angkatan Laut Kerajaan Thailand pada 1980-an. Kedua korvet dibangun di Amerika Serikat oleh Tacoma Boatbuilding Company, Tacoma, Washington. Rencana awalnya, ada tiga unit yang akan dibangun, yang mana kapal ketiga tadinya akan dibangun di Thailand, namun konstruksi unit ketiga kemudian dibatalkan.

Oleh AL Thailand, Ratanakosin Class difungsikan sebagai squadrons of fast attack craft. Yang artinya dari aspek persenjataan korvet ini bukan kaleng-kaleng.

Rancangan Ratanakosin Class didasarkan pada desain korvet Badr Class milik Arab Saudi. Korvet ini punya bobot standar 830 ton dan bobot mati 960 ton. Korvet Ratanakosin berukuran panjang 76,82 meter dengan lebar 9,55 meter.

Korvet ini ditenagai 2x mesin diesel MTU 20V1163 TB83 yang masing-masing menggerakkan satu poros dengan daya 12.000 kilowatt (16.000 bhp). Kekuatan mesin memberi kapal kecepatan maksimum 26 knot (48 km/jam; 30 mph) dan jangkauan 3.000 mil laut (5.600 km) pada kecepatan 16 knots (30 km/jam).

Bicara persenjataan, Ratanakosin Class dibekali dua peluncur quad untuk delapan rudal anti kapal RGM-84 Harpoon dan satu peluncur octuple Albatros untuk 24 rudal hanud Selenia Aspide. Untuk senjata selain rudal, korvet ini dipersenjatai dengan satu meriam Otobreda 76 mm , dua meriam Bofors 40 mm dalam dudukan kembar Otobreda dan dua kanon Oerlikon GAM-B01 20 mm. Kelas Ratanakosin Class juga dilengkapi dengan dua triple tube Mark 32 untuk torpedo Sting Ray.

Ratanakosin Class diawaki oleh 15 perwira dan 72 anak buah kapal. Ciri khas dari korvet ini tidak dilengkapi dengan helipad.

Angkatan Laut Kerajaan Thailand memesan dua korvet dari Tacoma Boatbuilding Company di Tacoma, Washington, Amerika Serikat pada 9 Mei 1983. Kapal pertama dinamakan Ratanakosin, yang diluncurkan pada 11 Maret 1986. Kapal kedua, dinamai Sukhothai, dan diluncurkan pada 20 Juli 1986.

Baca juga: Kombinasi Serangan Rudal Harpoon dan Sidewinder Karamkan KRI Hiu

HTMS Ratanakosin resmi dioperasikan pada 26 September 1986 dan HTMS Sukhothai pada 19 Februari 1987. Kapal ketiga, yang direncanakan dibangun di Thailand, dibatalkan sebelum konstruksi dimulai. Hal tersebut disebabkan meningkatnya minat Angkatan Laut Kerajaan Thailand pada desain Vosper Thornycroft yang menjadi Khamronsin Class. (Gilang Perdana)

11 Comments