Akuisisi Varian Tercanggih ‘Block 20’, Filipina Bentuk Skadron Kedua Jet Tempur Ringan FA-50 Fighting Eagle
|Mulai menerima jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle pada November 2015, saat ini Angkatan Udara Filipina telah mengoperasikan satu skadron (12 unit) FA-50PH. Satu skadron rupanya jauh dari kecukupan pada postur pertahanan udara, dan ada kabar bahwa Filipina dengan mempersiapkan skadron kedua untuk FA-50, namun dengan varian (block) terbaru.
Baca juga: Menhan Malaysia: “Kami Beli Block 20, Versi Terbaru Jet Tempur FA-50 Fighting Eagle”
Mengutip laporan akun X Max Montero pada 15 Januari 2025, disebut Departemen Pertahanan Filipina (DND) telah mengonfirmasi akuisisi 12 pesawat serang ringan FA-50 Block 20 Fighting Eagle tambahan dari Korea Aerospace Industries (KAI) sebagai bagian dari program Re-Horizon 3.
Dengan nilai sekitar US$680 juta, proyek antar pemerintah (G2G) ini dimaksudkan untuk membangun skuadron kedua bagi Angkatan Udara Filipina. Kerangka acuan untuk akuisisi tersebut hampir rampung, dengan kontrak yang diharapkan akan selesai pada paruh pertama tahun 2025.
Secara bersamaan, Departemen Pertahanan Filipina juga akan meningkatkan (upgrade) armada FA-50PH eksisting melalui inisiatif Re-Horizon 3 yang terpisah dengan angggaran sekitar US$95,4 juta.
Program tersebut terdiri dari empat lot proyek pada berbagai tahap pengadaan dan akan mencakup peningkatan yang difasilitasi melalui sistem Foreign Military Sales (FMS) Amerika Serikat. Upaya ini sejalan dengan PAF’s Flight Plan 2028, yang menguraikan modernisasi kemampuan udaranya.

FA-50 merupakan turunan dari T-50 Golden Eagle, pesawat latih supersonik pertama Korea Selatan, yang dikembangkan pada akhir 1990-an bekerja sama dengan Lockheed Martin. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2002, T-50 berevolusi menjadi varian yang mampu bertempur, termasuk TA-50 dan FA-50. FA-50, yang telah beroperasi sejak 2005, telah diadopsi oleh beberapa negara untuk peran seperti pertahanan udara, serangan ringan, dan pelatihan tingkat lanjut.
FA-50 memiliki konfigurasi kursi tandem, sistem fly-by-wire digital, dan mesin turbofan General Electric F404-GE-102, yang memungkinkan kecepatan maksimum Mach 1,5 dan ketinggian operasional 14,8 kilometer. Pesawat ini memiliki berat lepas landas maksimum 12.000 kg dan dapat membawa berbagai amunisi udara-ke-udara dan udara-ke-darat.
Polandia Incar KGGB (Korean GPS-Guided Bomb) – Bom Pintar untuk Persenjatai FA-50PL Fighting Eagle
Desainnya menggabungkan elemen-elemen dari F-16 Fighting Falcon, yang menawarkan rangka pesawat yang ringkas dengan kemampuan multiperan. Varian FA-50 Block 20 mencakup peningkatan seperti integrasi dengan rudal jelajah Taurus KEPD 350K-2, yang memiliki jangkauan serang 500 hingga 800 kilometer.
FA-50 Block 20 juga dilengkapi dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara melalui sistem probe teleskopik yang dikembangkan oleh Cobham Mission Systems, yang meningkatkan jangkauan operasional dan cakupan misinya.
Desain aerodinamis pesawat ini memiliki fitur pengurangan penampang radar melalui intake mesin berbentuk S, struktur sayap-bodi campuran, dan material komposit ringan.
FA-50 Block 20 dilengkapi dengan radar EL/M-2032 buatan Elbit Systems dan dapat menggunakan rudal udara-ke-udara jarak pendek AIM-9, rudal udara-ke-darat AGM-65, dan amunisi berpemandu presisi seperti Joint Direct Attack Munition (JDAM).
Sebagai catatan, FA-50 Block 20 Fighting Eagle sebelumnya telah dipesan oleh Polandia dan Malaysia, sehingga Filipina kelak menjadi negara kedua pengguna FA-50 Block 20 di Asia Tenggara. (Gilang Perdana)
Malaysia Persiapkan Kontrak Akuisisi Tahap Kedua 18 Unit FA-50 Block 20 Fighting Eagle
sy rasa cocok buat ganttin hawk 100/200 kita ga usah muluk2 pake dual enggine
Kita BUTUH SINGLE ENGINE FIGHTER selain FALCONs…..semoga ini di akusisi serta T50i nya ditingkatkan ke FA ini dan juga FULLY REFURBISHED HAWKS di jalankan buat aerobatik jet
Sekilas peta kekuatan “Baby Falcon” di kawasan Asia Tenggara, Filipina dengan FA-50PH Block 20, Malaysia (segera) dengan FA-50 Block 20, Indonesia dengan T-50i dan Thailand dengan T-50TH. Pasar jet tempur ringan dan latih lanjut (light combat aircraft/multirole fighter & advanced jet trainer) buatan Korea Selatan yang berkembang cukup bagus karena potensialnya