Dubai Airshow 2025: Jet Tempur India Tejas Jatuh Saat Manuver “Complex Roll”, Pilot Gugur di Lokasi Kejadian

Hari terakhir pameran dirgantara Dubai Airshow 2025, ditandai dengan kabar duka, sebuah pesawat tempur HAL Tejas Mark-1 milik Angkatan Udara India (IAF) jatuh saat melakukan manuver akrobatik di hadapan publik, mengakibatkan gugurnya pilot.
Baca juga: Dubai Airshow 2023: JF-17 Thunder Block III dan LCA Tejas untuk Pertama Kalinya Bertemu
Dari jadwal live demo, ini merupakan demonstrasi penerbangan terakhir bagi Tejas di Dubai Airshow 2025. Sesaat sebelum kejadian, Tejas melakukan manuver aerobatik berintensitas tinggi di ketinggian rendah di depan kerumunan penonton. Menurut kesaksian mata dan analisis rekaman video, pesawat dilaporkan kehilangan keseimbangan atau tenaga saat melakukan manuver “negative-G turn” (belokan dengan tekanan negatif) atau gulungan kompleks (complex roll).
Pesawat dengan cepat kehilangan ketinggian, menukik ke bawah, dan menghantam area terbuka di dekat landasan pacu Bandara Al Maktoum Pesawat langsung meledak menjadi bola api dan asap hitam tebal. Tim pemadam kebakaran dan penyelamat bandara segera merespons. Penerbangan demonstrasi udara dihentikan sementara selama kurang lebih satu jam sebelum dilanjutkan oleh tim aerobatik lain.
#Tejas Crash Footage during the Dubai Air Show 2025. https://t.co/Tx9F70NI2K pic.twitter.com/vCK7L4FSdP
— International Defence Analysis (@Defence_IDA) November 21, 2025
🔴Hindistan’ın yerli savaş uçağı Tejas’ın Dubai Airshow’da yere çakılma anı: https://t.co/66DYJvaGuy pic.twitter.com/GocUjy7R80
— SavunmaSanayiST.com (@SavunmaSanayiST) November 21, 2025
Wing Commander Namansh Syal, seorang pilot senior dan berpengalaman dari IAF, tidak sempat melontarkan diri dan meninggal dunia di lokasi kejadian. IAF menyampaikan duka mendalam dan mengumumkan telah membentuk Mahkamah Penyelidikan (Court of Inquiry) untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan.
Isu mengenai kebocoran bahan bakar (fuel leak) menjadi trending beberapa hari sebelum kecelakaan, meskipun penyebab resmi kecelakaan masih menunggu hasil penyelidikan.
Tejas is already leaking oil on the tarmac on the first day of the Dubai Airshow. Another year, another round of embarrassment that HAL and the IAF didn’t ask for but somehow still managed to collect.#TejasMk1 #Tejas #DubaiAirShow pic.twitter.com/zyVYJEhTU0
— Sohail Ahmed (@sohailahmedsa) November 17, 2025
Beberapa hari sebelum kecelakaan, video beredar di media sosial yang mengklaim menunjukkan cairan menetes dari Tejas yang sedang dipamerkan, yang dikaitkan dengan kebocoran minyak atau bahan bakar. Namun, Pemerintah India dan unit pemeriksa fakta dari Press Information Bureau (PIB) secara resmi menyanggah klaim tersebut. Mereka mengklarifikasi bahwa cairan yang terlihat adalah kondensasi air rutin yang dikeluarkan dari Environmental Control System (ECS) dan On-Board Oxygen Generating System (OBOGS) pesawat—sebuah prosedur standar dalam kondisi kelembaban tinggi seperti di Dubai.
Penyelidikan resmi akan mencari tahu apakah ada hubungan antara klaim kebocoran yang tidak terbukti tersebut dengan insiden tragis ini, atau apakah kecelakaan disebabkan oleh kegagalan mekanis, kegagalan mesin (compressor stall), atau faktor pilot (pilot error) selama manuver kritis di ketinggian rendah.
Pasok Mesin Jet Tempur HAL Tejas MK2, General Electric Produksi Mesin GE F414 INS6 di India
Kecelakaan ini menjadi pukulan besar bagi upaya India untuk mempromosikan dan mengekspor Tejas ke pasar global, termasuk negara-negara Asia Tenggara dan Timur Tengah, terutama karena pesawat tersebut sedang dalam proses negosiasi penjualan besar-besaran.
Kejadian ini merupakan kerugian moral bagi Angkatan Udara India dan program kedirgantaraan domestik Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Lain dari itu, kecelakaan ini kembali memunculkan pertanyaan tentang batas aman manuver akrobatik di pameran udara internasional.
Ini adalah kecelakaan Tejas kedua dalam 20 bulan terakhir (setelah kecelakaan non-fatal di Rajasthan pada Maret 2024), namun yang pertama yang merenggut nyawa pilot sejak pesawat ini dioperasikan oleh IAF pada tahun 2016. (Bayu Pamungkas)
Untuk Pertama Kali Jet Tempur HAL Tejas Jatuh, Jadi ‘Kabar Baik’ untuk Martin Baker

