Tamnava MLRS Serbia: Sistem Modular 8×8 Usung Dua Kaliber Roket (122mm dan 262mm)

Self propelled MLRS dalam platform truk 8×8 bukan hal asing lagi, TNI lewat Korps Marinir pun mengoperasikan jenis itu – RM70 Grad dan RM70 Vampire dari sasis truk Tatra. Namun, ada self propelled MLRS (Multiple Launch Rocket System) yang berdesain serupa tapi dirancang dengan modular, dalam satu kendaraan terdapat dua modul (pod) peluncur yang bisa di-setting berdasarkan kaliber yang berbeda.
Baca juga: RM70 Vampire – MLRS Artileri Marinir TNI AL, Andalkan Platform Heavy Truck Tatra T815-7
Yang dimaksud adalah Lanser Raketa Samohodni Višecevni Modularni (LRSVM) Tamnava 8×8, rancangan Military Technical Institute, dan dikembangkan sekaligus diproduksi oleh perusahaan pertahanan kondang asal Serbia, Yugoimport SDPR.
Dirancang pada tahun 2019, debut Tamnava baru saja menjadi perbincangan setelah ditampilkan dalam parade militer 1 Oktober 2025 oleh Garda Nasional Siprus (Cyprus National Guard), yang mengakuisisi satu baterai – enam kendaraan peluncur Tamnava.
Tamnava adalah self propelled MLRS yang terkenal karena desainnya yang modular dan terotomatisasi penuh. Modularitas diwujudkan dengan adopsi dua kaliber roket dalam satu kendaraan, menjadikan Tamnava punya fleksibilitas amunisi tempur di medan perang:

Tamnava dapat menembakkan roket kaliber 122 mm (seperti roket Grad standar), dengan jangkauan maksimum sekitar 40 km. Namun, Tamnava juga mampu menembakkan roket kaliber 262 mm yang lebih besar, dengan jangkauan yang diperluas hingga 70 km.
Operator dapat dengan mudah mengganti pod peluncur (launch pod containers) yang berisi roket 122 mm atau 262 mm, bahkan dapat membawa kombinasi keduanya.

Dalam konfigurasi penuh 122 mm, satu sistem Tamnava dapat membawa hingga 48 roket siap tembak (dan berpotensi 48 roket cadangan), jauh lebih banyak dari sistem MLRS lama seperti BM-21 Grad.
Sistem Tamnava MLRS dirancang untuk memaksimalkan fleksibilitas, dan pilihan standar operasionalnya memang mencakup penggunaan dua modul (pod) dengan kaliber yang sama.
Konfigurasi yang paling umum terlihat di foto-foto dan yang digunakan untuk misi standar adalah dua modul kaliber 122 mm: Ini adalah konfigurasi yang paling umum untuk serangan saturasi, di mana kedua pod peluncur diisi dengan roket 122 mm. Setiap modul membawa 24 tabung dan total roket siap tembak: 48 roket (24 x 2).

Bisa juga konfigurasinya di set dengan dua Modul kaliber 262 mm, digunakan untuk misi jarak jauh yang memerlukan daya ledak lebih besar. Setiap modul membawa 6 tabung dan total roket siap tembak: 12 roket (6 x 2).
Tamnava dapat dimuat dengan kombinasi muatan tempur (yang terdiri dari dua modul) – yaitu 1 modul 122 mm (24 roket) dan 1 modul 262 mm (6 roket), sehingga total membawa 30 roket
Tamnava adalah sistem yang sepenuhnya mandiri (autonomous), yang dilengkapi dengan Sistem Navigasi Inersia (INS) dan GPS yang canggih. Senjata artileri medan ini memiliki fire contol systrem (FCS) otomatis yang memungkinkan peluncuran misi tempur yang diprogram tanpa campur tangan awak yang intensif. Sistem ini memiliki Circular Error Probable (CEP) yang sangat rendah (kurang dari 15 meter), menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi.

Keunggulan lain dari Tamnava adalah kemampuan Shoot-and-Scoot, dirancang untuk bertahan hidup di medan perang modern, dengan membutuhkan waktu hanya 90 detik untuk bersiap menembak (prepare for firing).
Tamnava mampu meninggalkan lokasi penembakan (retreat) dalam waktu 90 detik setelah tembakan selesai. Kemampuan shoot-and-scoot ini sangat penting untuk menghindari tembakan balasan musuh.
Tamnava dibangun di atas sasis truk berat Kamaz 6560 8×8 (atau sasis truk 8×8 sejenis). Konfigurasi 8×8 ini memberikan mobilitas lintas alam (off-road) yang baik untuk sistem artileri.
Meskipun tidak seluruh sasisnya tertutup lapis baja seperti APC (Armored Personnel Carrier), kabin pengemudi dan awak pada Tamnava dilapisi baja. Lapis baja ini dirancang untuk memberikan perlindungan dasar bagi awak (3 personel) terhadap tembakan senjata ringan (senapan serbu) dan serpihan peluru atau munisi artileri.
Selain lapis baja pada kabin, Tamnava dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 12,7 mm di atap kabin sebagai pertahanan diri terhadap ancaman darat atau udara yang rendah. (Gilang Perdana)
T5-52 Condor, Self Propelled Howitzer dari Platform Tatra T815-7 8×8


“Dirancang pada tahun 2019, debut Tamnava baru saja menjadi perbincangan setelah ditampilkan dalam parade militer 1 Oktober 2025”
cepat banget udah diproduksi aja, itu pakai truk buatan lokal ya min?
mlrs r-han 122b indo katanya udah dirancang sejak 2017 apakah udah diproduksi min