Rusia Persenjatai Silo Nuklir dengan Rudal RS-24 Yars di Hari Pasukan Rudal Strategis

Memperingati Hari Pasukan Rudal Strategis (Day of the Strategic Missile Forces) ke-66 yang jatuh pada 17 Desember 2025, Kementerian Pertahanan Rusia menyelesaikan persenjataan ulang (rearmament ) beberapa silo (lubang peluncur bawah tanah) dengan rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-24 Yars.
Baca juga: Kim Jong Un Pamer Rudal ICBM ke Menhan Rusia, “Trio Nuklir” Solid Hadapi Washington
Seperti yang diklarifikasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia lewat Kantor Berita Tass, “pelaksanaan langkah-langkah yang direncanakan untuk mempersenjatai kembali Pasukan Rudal Strategis akan meningkatkan sistem rudal strategis modern.”
“Menjelang Hari Pasukan Rudal Strategis, rudal balistik antarbenua Yars dimuat ke dalam peluncur silo di berbagai wilayah negara. Rudal dipasang di silo menggunakan unit transportasi dan pemuatan khusus. Prosesnya memakan waktu beberapa jam,” kata sumber tersebut.
Kementerian Pertahanan mencatat bahwa mempersenjatai kembali Pasukan Rudal Strategis tidak hanya melibatkan penyediaan sistem rudal baru, tetapi juga menciptakan infrastruktur baru yang menyediakan kondisi yang lebih baik untuk pelatihan pasukan, personel yang bertugas dalam pertempuran, dan jadwal istirahat.
TV report “TRK Zvezda”(Dec. 2025).
This year, as promised, the 28th GMD Kozelsk (214th MR)completed its rearmament with RS-24 YaRS silo-based ICBMs.
(https://t.co/hcnSoQVkHB…) pic.twitter.com/SrgwzN74ex— Massimo Frantarelli (@MrFrantarelli) December 17, 2025
Seperti yang dijelaskan oleh Kementerian Pertahanan, pelaksanaan langkah-langkah yang direncanakan untuk mempersenjatai kembali Pasukan Rudal Strategis akan meningkatkan proporsi sistem rudal strategis modern dan meningkatkan kemampuan baterai peluncur untuk menyelesaikan misi yang ditugaskan.
RS-24 Yars (kode NATO: SS-27 Mod 2) merupakan tulang punggung kekuatan nuklir strategis Rusia saat ini. Sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) generasi terbaru, Yars dirancang khusus untuk menggantikan pendahulunya, Topol-M, dengan kemampuan yang jauh lebih mematikan dalam menembus sistem pertahanan rudal lawan.
Roscosmos: “Rudal Balistik Antarbenua RS-28 Sarmat dalam Moda Siaga Tempur”
Pengembangan RS-24 Yars dimulai secara rahasia pada awal tahun 2000-an sebagai respon Rusia terhadap perkembangan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat. Rudal ini dikembangkan oleh Moscow Institute of Thermal Technology (MITT), lembaga riset yang sama yang merancang rudal Topol dan Bulava.
Produksi fisiknya dilakukan oleh Votkinsk Machine Building Plant, sebuah pabrik legendaris yang telah memproduksi rudal balistik sejak era Uni Soviet.
Uji coba pertama RS-24 dilakukan pada tahun 2007 dari kosmodrom Plesetsk. Varian berbasis silo mulai dikerahkan secara aktif pada tahun 2014, terutama untuk memperkuat divisi rudal di wilayah Kozelsk yang sebelumnya menggunakan rudal RS-18 (SS-19 Stiletto) yang sudah uzur.
RS-24 Yars adalah rudal berbahan bakar padat tiga tahap dengan panjang sekitar 20,9 meter dan diameter 2 meter. Berat peluncurannya mencapai sekitar 49 ton. Dari segi jangkauan, Yars mampu menghantam target sejauh 11.000 hingga 12.000 kilometer, yang artinya mampu menjangkau hampir seluruh daratan Amerika Serikat dari wilayah Rusia.
Perbedaan utama Yars dari Topol-M adalah kemampuannya membawa MIRV (Multiple Independently Targetable Reentry Vehicles). Satu rudal Yars dapat membawa 3 hingga 6 hulu ledak nuklir yang masing-masing memiliki daya ledak sekitar 150 hingga 500 kiloton. Setiap hulu ledak dapat diarahkan ke target yang berbeda-beda secara mandiri, sehingga sangat sulit bagi sistem pertahanan udara lawan untuk mencegat semuanya sekaligus.

Mobilitas tetap menjadi kunci dalam proses instalasinya. Unit pengangkut utama yang digunakan untuk membawa rudal dari pabrik atau gudang penyimpanan ke lokasi silo adalah truk raksasa MZKT-79221 buatan Belarusia yang memiliki 16 roda.
Namun, khusus untuk varian silo, digunakan kendaraan khusus yang disebut Transport-Loading Unit (TLU) atau Transporter-Loader. Kendaraan ini dilengkapi dengan mekanisme hidrolik masif yang mampu mengangkat kontainer rudal dari posisi horizontal ke vertikal tepat di atas lubang silo.
Memasukkan rudal sebesar RS-24 ke dalam silo (lubang bawah tanah) adalah operasi teknik yang sangat rumit dan membutuhkan ketelitian milimeter. Proses ini dimulai dengan kendaraan TLU yang mundur secara perlahan hingga posisinya sejajar dengan bibir silo yang terbuka.

Setelah posisi terkunci, sistem hidrolik akan mengangkat seluruh kontainer rudal hingga berdiri tegak lurus 90 derajat. Rudal kemudian diturunkan secara perlahan ke dalam silo yang telah diperkuat dengan beton dan baja khusus.
Silo bukan sekadar lubang penyimpanan, melainkan fasilitas bawah tanah yang canggih dengan sistem ventilasi, kontrol suhu, dan perlindungan terhadap gelombang kejut ledakan nuklir di sekitarnya. Setelah rudal masuk, seluruh sistem kabel data dan kendali dihubungkan ke pusat komando sebelum pintu baja seberat puluhan ton ditutup rapat.
Kelebihan utama RS-24 Yars terletak pada kemampuannya untuk melakukan manuver selama fase penerbangan dan melepaskan umpan (decoys) untuk mengelabui radar lawan. Dengan waktu persiapan peluncuran yang sangat singkat (kurang dari beberapa menit), RS-24 Yars memastikan bahwa Rusia memiliki kemampuan serangan balik yang sangat cepat dan mematikan dalam skenario perang nuklir global. (Gilang Perdana)


