Jet Tempur Gripen E (F-39) Brasil Tembakkan Rudal Meteor Pertama di Amerika Selatan

Angkatan Udara Brasil (FAB) secara resmi memasuki era pertempuran udara jarak jauh yang canggih. Pada 29 November 2025, FAB mengumumkan keberhasilan uji tembak operasional pertama rudal MBDA Meteor dari jet tempur Saab F-39E Gripen mereka.
Baca juga: Rudal Meteor di Su-30MKI IAF – Senjata Baru India Dominasi Udara Jarak Jauh
Momen ini, yang dilakukan di langit Brasil, bukan hanya pencapaian teknis tetapi juga penegasan posisi Brasil sebagai kekuatan udara terkemuka di Amerika Selatan. Uji tembak operasional ini merupakan bagian dari latihan yang lebih luas, yaitu EXTEC BVR-X, yang bertujuan untuk memvalidasi penuh kemampuan operasional Armada Gripen E/F milik FAB.
Uji tembak rudal Meteor dilakukan di area latihan udara yang ditunjuk di dekat Pangkalan Udara Natal (Natal Air Base), yang terletak di timur laut Brasil.Sebelumnya, uji coba rudal Meteor dari platform Gripen E dilakukan oleh Saab di Swedia (di wilayah uji Vidsel) pada tahun 2022. Uji tembak kali ini adalah pertama kalinya rudal Meteor diluncurkan di wilayah Amerika Selatan dan yang pertama kali dilakukan oleh Angkatan Udara Brasil sendiri sebagai bagian dari integrasi penuh sistem senjata.
Meteor adalah salah satu rudal udara ke udara jarak jauh (BVRAAM) paling canggih di dunia. Yang membedakan Meteour dari pesaingnya, seperti AMRAAM buatan AS yaitu lewat penggunaan teknologi pendorong unik, di antaranya menggunakan mesin Ramjet Terkontrol (Throttleable Ducted Rocket). Mesin ini memungkinkan rudal mempertahankan kecepatan super-Mach (lebih dari Mach 4) di sepanjang lintasan penerbangannya, bukan hanya pada fase peluncuran.

🇧🇷 Caça F-39 Gripen da Força Aérea Brasileira disparando o primeiro míssil MBDA Meteor de sua história.
Com esse disparo, o Brasil se tornou o país com o míssil ar-ar mais poderoso do continente latino-americano, conseguindo atingir alvos a até 200 km de distância. pic.twitter.com/OyE6aMmFtB
— Defesa Sul Global (@DefesaSulGlobal) November 27, 2025
Berkat daya dorong yang berkelanjutan rudal Meteor menciptakan No-Escape Zone (zona di mana target tidak mungkin menghindar) yang jauh lebih besar dan lebih jauh daripada rudal udara ke udara konvensional. Rudal ini memiliki jangkauan estimasi hingga lebih dari 200 km.
Akuisisi rudal Meteor terkait erat dengan program pembelian jet tempur Gripen oleh Brasil, awalnya Brasil menandatangani kontrak pada tahun 2014 untuk pengembangan dan pengadaan 36 unit Gripen (28 F-39E single-seat dan 8 F-39F two-seat), dengan pengiriman hingga 2027 (dan beberapa penyesuaian jadwal hingga 2032).
Jet Tempur Gripen E Sukses Uji Coba Peluncuran Perdana Rudal Udara ke Udara Meteor
Berlajut pada kontrak terpisah untuk rudal Meteor ditandatangani pada 2019 dengan MBDA. Kontrak tersebut mencakup pasokan sekitar 100 unit rudal Meteor dengan nilai total sekitar €200 juta (sekitar R$ 900 juta Brasil).
Meskipun Meteor memberikan kemampuan serangan yang dominan dari jarak jauh (Beyond Visual Range – BVR), jet tempur modern tetap membutuhkan rudal jarak pendek yang gesit dan mematikan untuk situasi pertempuran jarak dekat (dogfight). Untuk peran ini, Angkatan Udara Brasil memilih rudal IRIS-T (InfraRed Imaging System – Tail/Thrust vectoring). Sebagai rudal udara ke udara jarak dekat, IRIS-T punya jangkauan sekitar 25 kilometer. (Gilang Perdana)
Prototipe Kedua KF-21 Boramae Luncurkan Rudal Udara ke Udara IRIS-T


