Media Cina Prediksi Su-35, MiG-31 dan Su-34 Fullback Rusia Bakal Jadikan Musim Dingin di Ukraina Bak ‘Neraka’
19 bulan sudah perang Rusia-Ukraina tak kunjung usai. Alih-alih mereda, intensitas serangan saling berbalas justru terus meningkat dan medan tempur pun terus meluas. Rusia bahkan baru-baru ini mengerahkan pembom tempur Su-34 Fullback yang sudah dilengkapi rudal balistik hipersonik Kh-47M2 Kinzhal. Sebelumnya rudal balistik hipersonik itu hanya dipasang diplatform MiG-31K. Oleh karena itu, media Cina memperkirakan musim dingin mendatang di Ukraina akan lebih mencekam dengan gempuran jet-jet tempur Rusia.
Sebelum mulai masif menggunakan drone kamikaze dan alutsista lainnya dari Iran, Rusia, lewat Pasukan Dirgantara Rusia (VKS), terlebih dahulu mengerahkan deretan jet tempur elite mereka untuk menekan Ukraina di garis depan pertempuran, seperti Su-35, Su-34, dan MiG- 31.
Sukhoi Su-34 adalah yang pertama muncul di medan perang. Sejak Perang Rusia-Ukraina Meletus pada 28 Februari tahun lalu, Angkatan Udara Rusia di awal awal perang telah mengerahkan tujuh unit pembom tempur Sukhoi Su-34 Fullback ke Kharkiv. Keberhasilan tampil moncer di Suriah menjadi pertaruhan tersendiri bagi Rusia. Andai gagal di Ukraina, bukan tak mungkin citra kualitas alutsista Rusia, dalam hal jet tempur ini, semakin terperosok. Belum lagi ditambah framing negatif dari media-media Barat.
Sukhoi Su-34 sendiri adalah pembom tempur jarak jauh yang dirancang sebagai pengganti Su-24 Fencer. Meski tak dibekali weapon bay, namun Su-34 dapat menggotong amunisi dalam jumlah besar dengan 12 cantelan (hardpoint) .
Tak lama setelahnya, VKS juga mengirim Su-35 ke medan tempur di Ukraina, disusul pengerahan MiG-31K yang dilengkapi rudal balistik hipersonik – rudal balistik yang diluncurkan dari udara Kh-47M2 Kinzhal.

Kh-47M2 Kinzhal bukan sembarang rudal balistik yang diluncurkan dari udara, yang dicemaskan adalah kecepatan rudal ini yang hipersonik, yakni di rentang Mach 10 – Mach 12 (12.250 – 14.701 km per jam), sehingga bakalan sulit untuk di-intercept. Selain itu, Kh-47M2 Kinzhal mampu membawa hulu ledak seberat 500 kg, yang pilihannya mencakup hulu ledak nuklir atau fragmentasi bahan peledak tinggi.
Rusia juga mengirim Mikoyan MiG-31 (kode NATO Foxhounds) yang dilengkapi rudal udara-ke-udara Vympel R-37M jarak jauh. Meski tidak diberitakan luas, namun beberapa saluran Telegram pro Rusia menyebut Foxhounds sukses ‘mengasapi’ jet tempur Ukraina dari ketinggian yang tak mampu menjangkau mereka untuk kemudian dirudal jatuh.

Dominasi Su-35, Su-34, dan MiG-31 di medan perang di Ukraina diprediksi media Cina, Radio Nasional Cina (CNR), akan terus berlanjut dan menjadikan musim dingin mendatang di Ukraina bak ‘neraka’. Di musim dingin tahun lalu, Rusia meningkatkan serangan untuk menjungkirkan kemampuan perang Kiev. Strategi itu diklaim akan kembali terulang, bahkan dengan serangan yang lebih kuat.
Meskipun peningkatan kekuatan perang Ukraina tak terelakkan berkat bala bantuan dari Barat dan NATO, namun jumlahnya masih sangat sedikit dibandingkan barisan alutsista Rusia. Ini yang pada akhirnya memantik prediksi tersebut.
Baca juga: Cina Uji Coba Mesin Detonasi Putar di Model Skala Sukhoi Su-34, Bentuk Dukungan Beijing di Moskow?
Media Cina itu juga mengutip pengamat militer Shao Yongling, yang mengklaim bahwa “kombinasi” Su-34 dengan rudal jelajah meningkatkan kapasitas Rusia untuk serangan jarak jauh dan meningkatkan kemampuan untuk mencapai target dengan lebih tepat. (Puncak gunung)
Wah, padahal kemarin ada Su-35 kena tembak teman sendiri.
saya kan juga pernah komen, kalau ngga ada pihak barat negara yang invasi disebut teroris, suriah amriki sama rusia kerjasama jadi ngga disebut teroris, amerika sudah ratusan kali serangan drone ke negara yang ngga musuhnya sekalipun, tanpa ada rasa bersalah dan selalu berdalih macam²
sudan? Saya ngga terlalu baca tu konflik, tapi ya kan bisa keliatan, amerika cs yang nyerang jadi tertutup beritanya, dengan adanya “decoy” yang bernama ukraina yang bisa dibesar²kan beritanya
*sebelum meluas gara² pernyataan ukro