Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jet Tempur Gripen E Sukses Uji Coba Peluncuran Perdana Rudal Udara ke Udara Meteor

Agak lama tak terdengar kabar tentang jet tempur Gripen E yang selama ini getol dipasarkan Swedia. Meski baru menemukan pasar ekspor di Brasil, ada kabar terbaru bahwa jet tempur single engine ini untuk pertama kalinya, berhasil melakukan uji tembak rudal udara ke udara jarak jauh – Beyond Visual Range Air-to-Air Missile (BVRAAM) Meteor.

Baca juga: Gripen E Dikirim ke Brasil Lewat Jalur Laut, Ternyata Inilah Alasannya!

Dikutip dari siaran pers di Saab.com (30/8/2022), disebutkan rudal Meteor diluncurkan dari Gripen E pada ketinggian sekitar 16.500 kaki (5.030 meter) di atas area uji Vidsel di Swedia utara. “Kami saat ini puas setelah menyelesaikan uji tembak pertama dengan Meteor dari Gripen E. Ini adalah tonggak yang sangat penting baik untuk program dan untuk Saab. Uji ini sekaligus menunjukkan bahwa kemampuan senjata Gripen selalu menjadi yang terdepan,” kata Mikael Olsson, Head of Flight Test & Verification, Saab.

Meteor adalah rudal udara ke udara produksi MBDA. Rudal ini dapat menyerang berbagai target, dari pesawat tempur hingga kendaraan udara tak berawak kecil dan rudal jelajah pada jarak jauh. Program rudak Meteor adalah salah satu kolaborasi pertahanan paling sukses di Eropa, yang telah melibatkan Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Swedia, yang semuanya bergabung bersama dalam pengembngan dan produksi Meteor. Saab sendiri adalah mitra dalam program Meteor bersama dengan kontraktor utama MBDA UK.

Sebelum Gripen E, generasi Gripen C/D juga punya kemampuan meluncurkan rudal Meteor. Dari segi karakter dan kemampuan, banyak yang menyebut Meteor setanding dengan AIM-120 AMRAAM.

Ditenagai throttleable ducted rocket (ramjet), rudal Meteor dapat menguber sasaran maksimum 200 Km, sementara no escape zone radiusnya 60 Km. Kecepatan rudal ini mencapai Mach 4 dengan mekanisme detonasi dengan kombinasi proximity/impact fuze. Hulu ledaknya menggunakan high explosive blast-fragmentation. Untuk menguber sasaran, Meteor mengandalkan sistem pemandu inertial guidance, mid-course update via datalink dan terminal active radar homing.

Baca juga: Dibawa dalam Uji Terbang Perdana KF-21 Boramae, Inilah Kecanggihan Rudal Udara ke Udara Meteor

Dari spesifikasi, rudal Meteor yang harga per unitnya mencapai 2 juta euro, punya panjang 3,65 meter, diameter 0,178 meter dan berat 190 Kg. Sampai saat ini, Meteor baru dapat diluncurkan dari jet tempur Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale, Saab JAS 39 Gripen dan menyusul Lockheed Martin F-35 Lightning II. (Gilang Perdana)

One Comment