Chengdu J-10CE Pakistan Dilengkapi Helm Augmented Reality (AR) Generasi Terbaru

Sebagai launch customer jet tempur Chengdu J-10CE, Angkatan Udara Pakistan (PAF) bukan hanya mendapatkan rudal udara ke udara jarak jauh (BVR) PL-15E, lain dari itu, J-10CE juga dilengkapi dengan Helm Augmented Reality (AR), yang sering disebut sebagai bagian dari sistem Helmet-Mounted Display and Sight (HMDS) generasi terbaru buatan Cina.

Baca juga: Zhuhai Airshow 2024 – Cina Tampilkan Chengdu J-10CE ‘Pakistan’ dengan Konfigurasi Pylon Rudal Baru

Artinya, kehadiran Chengdu J-10CE di arsenal Pakistan bukan sekadar penambahan jumlah armada, melainkan lompatan besar dalam integrasi pilot dan pesawat. Salah satu komponen paling krusial yang menyertai akuisisi ini adalah sistem helm pintar yang mengadopsi teknologi AR, sebuah perangkat yang secara efektif mengubah cara pilot bertarung di udara.

Meskipun otoritas militer jarang merilis nama komersial yang spesifik, sistem ini secara umum dikenal sebagai Advanced Chinese HMDS (Helmet-Mounted Display System). Helm ini dikembangkan secara khusus oleh Luoyang Electro-Optics Technology Development Centre (EOTDC) untuk jet tempur generasi 4.5 seperti J-10C dan pesawat generasi kelima (stealth) seperti Chengdu J-20.

Pakistan, sebagai pelanggan internasional pertama J-10CE, menerima versi ekspor yang memiliki kapabilitas hampir identik dengan yang digunakan oleh Angkatan Udara Cina (PLAAF).

Helm canggih ini tidak lagi menggunakan kaca bidik tradisional yang statis. Alih-alih pilot harus melihat ke Head-Up Display (HUD) di depan kokpit, seluruh data penting diproyeksikan langsung ke visor (kaca helm) di depan mata pilot.

Teknologi AR di dalam helm ini bekerja dengan menggabungkan data dari sensor pesawat (seperti radar Active Electronically Scanned Array/AESA dan Infrared Search and Track/IRST) dengan pandangan nyata pilot.

Secara fisik, helm ini dibuat dari material komposit serat karbon yang sangat ringan namun kuat untuk menahan beban gravitasi tinggi (G-force) saat bermanuver ekstrem, sembari tetap menjaga titik pusat gravitasi yang seimbang agar tidak membebani leher pilot.

Fungsi utama dari helm AR ini adalah memberikan Kesadaran Situasional 360 Derajat. Berkat integrasi dengan sistem sensor pesawat, pilot dapat “melihat menembus” badan pesawat. Jika musuh berada di bawah atau di belakang pesawat, pilot cukup menoleh ke arah tersebut, dan sensor kamera serta radar akan memproyeksikan posisi musuh langsung ke mata pilot.

Fungsi paling mematikan adalah kemampuan Off-Boresight Targeting. Dalam duel udara jarak dekat (dogfight), pilot J-10CE tidak perlu lagi memutar seluruh badan pesawat untuk membidik musuh. Cukup dengan menolehkan kepala dan mengunci target melalui simbol di helm, rudal udara-ke-udara jarak pendek seperti PL-10E akan langsung mengikuti arah pandangan mata pilot dan meluncur menuju target meskipun target tersebut berada di sudut yang sangat tajam.

Pilot F-16 TNI AU Dilengkapi JHMCS (Joint Helmet Mounted Cueing System), Ini Kecanggihannya!

Keunggulan utama dari helm ini adalah pengurangan beban kognitif pilot. Di tengah pertempuran yang kacau, pilot tidak perlu sering-sering menunduk melihat instrumen di kokpit. Informasi seperti kecepatan, ketinggian, status bahan bakar, hingga peringatan ancaman rudal musuh selalu ada di depan mata.

Selain itu, integrasi AR memungkinkan pilot untuk mendeteksi target di malam hari atau dalam cuaca buruk dengan bantuan citra termal yang diproyeksikan langsung ke visor. Hal ini memberikan keunggulan taktis yang masif, terutama saat berhadapan dengan lawan yang masih mengandalkan teknologi HUD konvensional atau sistem helm generasi lama yang belum mendukung AR penuh.

Presiden Prabowo Terima Helm Pilot Tempur Rafale, Jika Itu Scorpion HMD, Ini Kecanggihannya!

Dengan adopsi helm HMDS berbasis AR ini, pilot J-10CE Pakistan memiliki kemampuan “melihat lebih dulu dan menembak lebih dulu” dengan akurasi yang jauh lebih tinggi. Teknologi ini bukan hanya soal tampilan yang futuristik, melainkan tentang memenangkan pertempuran di era digital di mana setiap detik dan setiap arah pandangan mata bisa menentukan hidup atau mati.

Bukan tak mungkin, berkat penggunaan helm AR ini yang memperkuat klaim Pakistan dalam duel udara dengan jet tempur India di atas Kashmir pasca Operasi Sindoor. (Bayu Pamungkas)

Thales Pasok Helm Mounted Display (HMD) Scorpion untuk Jet Tempur FA-50 Pesanan Polandia

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *