Tag: destroyer escort

MK46 dan A244-S: Torpedo SUT Andalan Frigat/Korvet TNI AL

mk46mod5

Seperti telah disinggung pada artikel sebelumnya, bahwa mulai tahun 70-an, tepatnya sejak 1974, TNI AL mulai mengoperasikan alutista baru, yaitu torpedo SUT (surface and underwater target). Kedatangan torpedo SUT pada tahun tersebut merupakan bagian dari kelengkapan armada perusak kawal (destroyer escort) kelas Claud Jones (Samadikun Class). Torpedo yang dimaksud dari jenis MK (Mark) 46 yang dirancang oleh Naval Ordnance Test Station Pasadena, dan diproduksi Alliant Techsystems. (more…)

Almirante Clemente Class: Destroyer Escort TNI AL dengan Cita Rasa Italia

409px-DN-SN-82-09531

Lain halnya dengan sentuhan kuliner, cita rasa Italia memang tak begitu dominan di segmen alutsista TNI, padahal jika ditelaah industri pertahanan di Italia terbilang maju. Di lingkup alutsista TNI, identitas Italia diwakili cukup lama oleh meriam reaksi cepat OTO Melara 76 mm yang terdapat di frigat Van Speijk Class, Diponegoro Class (SIGMA Class) dan korvet Bung Tomo Class. Masih di lini kesenjataan TNI AL, flash back ke masa silam, tatkala TNI AL (d/h ALRI) di dapuk sebagai kekuatan maritim terbesar di Asia Tenggara, ada dua jenis kapal perang asal Italia yang menjadi etalase alutsista TNI AL. (more…)

Provokasi di Lepas Pantai Dili


Meski kebanyakan kegiatan operasi Seroja berlangsung di wilayah daratan, tapi tidak bisa dipungkiri dukungan operasi lintas laut dan udara juga memegang peranan yang vital. Dari serangkain babak operasi Seroja, awal pendaratan pasukan TNI menjadi momen yang krusial, disinilah peran dari unsur armada kapal perang sebagai elemen pelindung dan kapal pendarat/LST (landing ship tank) mengambil porsi yang menentukan. Disadur dari buku Perjuangan Integrasi Timor Timur, karya Hendro Subroto, berikut disarikan beberapa kejadian yang melibatkan peran artileri kapal perang. (more…)

Samadikun Class – Destroyer Escort Amerika Serikat dengan Meriam Eks Uni Soviet

KRI Martadinata 342 – eks USS Charles Berry

Kawin silang di lini alutsista tentu bukan sesuatu yang tabu, sepanjang menghasilkan kinerja yang maksimal, ditambah tidak menuai komplein dari negara pembuatnya, hal itu bisa dilakukan secara efektif, bahkan mampu menambah daya gempur ketimbang versi aslinya. Implementasi kawin silang bisa dituangkan dalam banyak hal, semisal dalam program retrofit, menggabungkan antara cita rasa teknologi barat dan timur. Contoh yang paling mudah ‘dicerna’ yakni pemasangan meriam Cockerill 90mm pada tank Amfibi Korps Marinir TNI AL, PT-76. (more…)