Singapura Akuisisi (Lagi) Delapan Jet Tempur Stealth F-35B, Total Menjadi 12 Unit

Selain kabar dari Malaysia tentang keputusan akuisisi 18 unit jet serang ringan FA-50 dari Korea Aerospance Industrie, pada 24 Februari ini juga ada kabar yang layak disimak dari Singapura. Berbicara di hadapan parlemen, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan, bahwa Singapura akan mengakuisisi (lagi) delapan unit jet tempur stealth F-35B Lightning II.
Baca juga: Selain Borong Jet Tempur F-35B, Singapura Juga Tertarik dengan F-35A dan F-35C
Dengan akuisisi delapan unit tambahan, maka jumlah F-35B yang kelak dioperasikan Angkatan Udara Singapura mencapai 12 unit. Singapura akan menerima pengiriman delapan F-35B dari Lockheed Martin pada akhir dekade ini,” kata Ng Eng Hen kepada anggota parlemen, dikutip dari channelnewsasia.com (24/2/2023).
Pada tahun 2019, Singapura telah mengumumkan akuisisi empat unit F-35B awal, yang berada di jalur pengiriman pada tahun 2026. Menurut siaran pers Defense Security Cooperation Agency (DSCA) , pembelian tersebut bernilai sekitar US$2,75 miliar. Yang menarik, juga ada kesepakatan yang mencakup opsi untuk pembelian delapan unit F-35B tambahan.

Keputusan Angkatan Bersenjata Singapura untuk mengambil opsi tambahan delapan F-35B diambil setelah melalui evaluasi ekstensif. Sebagai bagian dari visi pertahanan 2040, Singapura juga akan meningkatkan pelatihan menggunakan teknologi virtual reality.
“Kementerian Pertahana dan Angkatan Udara telah menyimpulkan bahwa F-35B adalah pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan pertahanan kita sekarang dan di masa depan,” kata Ng Eng Hen kepada Parlemen.

Kementerian Pertahanan Singapura memiliki perkiraan pengeluaran terbesar di antara kementerian lainnya, yakni untuk tahun anggaran 2023, yaitu S$17,98 miliar. Ini adalah peningkatan 5,6 persen dari FY2022.
Sejauh ini, Kementerian Pertahanan Singapura tidak memberikan rincian biaya untuk akuisisi pesawat, kapal selam dan platform Angkatan Darat, karena hal tersebut dapat memberikan indikasi kemampuan tempur.
Setelah pembelian awal F-35 Singapura pada tahun 2020, sebuah tim yang terdiri dari anggota AU Singapura dan Defense Science and Technology Agency (DSTA) diberi akses eksklusif, hanya pengguna, ke informasi dan fasilitas F-35 untuk melakukan evaluasi lebih lanjut.
Kemhan Singapura mengatakan pihaknya berfokus pada tiga bidang utama dalam evaluasinya, yakni Bagaimana memanfaatkan rangkaian lengkap dari kemampuan F-35 untuk meningkatkan keunggulan operasionalnya, dan Bagaimana mengintegrasikan F-35 dengan sistem perang militrer Singapura lainnya.
Evaluasi melibatkan pelatihan dan pertukaran profesional dengan pengguna F-35 lainnya, termasuk penggunaan simulator fidelitas tinggi. Ada juga diskusi teknis mendalam dengan produsen F-35 dan pengguna dari negara lain.
Dalam sebuah wawancara dengan media, Kolonel Daxson Yap, kepala Departemen Rencana Udara RSAF mengatakan angkatan udara memiliki “setidaknya 10” peluang pelatihan dan pertukaran F-35 dalam beberapa tahun terakhir.
Misalnya, Latihan Pitch Black tahun lalu di Darwin, Australia, memperlihatkan kemampuan awak pesawat tanker Airbus A330-200 MRTT Singapura dalam menjalankan operasi air refueling kepada F-35B milik Korps Marinir AS (USMC). Menggunakan opsi untuk (pembelian) delapan F-35B saat ini berfungsi untuk meningkatkan skala ekonomi dari jalur pesanan saat ini, serta melindungi risiko atau masalah dari rantai pasokan. (Gilang Perdana)


@kabeerje
Singapura itu “kepanjangan tangan” kepentingan Amrik di kawasan Asia tenggara, makane persenjataan merekapun berstandar amrik
@jengkol…syukurlah kalau begitu jadi kita tak perlu cemas
@Edi…artinya Singapura so powerfull tak terkalahkan, berarti tak ada apa-apanya kita ya
@semut geni…Majapahit harusnya tetap kuat kalau tak ganti sistem manajemen pertempuran yg kata salesnya lebih canggih
@Ade…sepertinya kalau pespur kita produk lik Sam penting slaman slumun slamet lha spek dan senjata terbatas spesialis parade, entah kalau Rafale semoga mumpuni asal tak kopongan, misal terealisir 46 unit full spek dan senjata baru mantap itu.
F 35 sama Rafale yg mau Indo beli bisa head to head ga speknya..?? apa menang F35 karna setengah siluman..😄🤣
Klw Amerika mengganggap Indonesia hanya sebagai mitra lapis kedua dikawasan, sebaiknya Indonesia fokus pada penguatan ekonomi, dan memodernisasi militer secara bertahap, kalau Indonesia menaikan anggaran militernya 1 persen dari GDP, dijamin Singapura tidak akan sanggup utk mengalokasikan anggaran militernya lebih dari 3 persen GDP, jadi tirulah langkah China memulai dari lisensi produk militer kemudian membuat sendiri, minimal Indonesia harus menguasai teknologi rudal
Kuasai dulu teknologi UAV, radar, roket dan pemandu, langkah indonesia bekerjasama dengan Turki dan UAE sudah tepat. Sambil menunggu tender satelit militer terealisasi, ketika satelit militer Indonesia sudah beroperasi dan jaringan link nasional sudah terintegrasi, dgn bms buatan lokal, TNI akan menjadi salah satu militer diasean yang mampu mengoptimalkan peran C4ISR
Anggaran militer Singapura itu 3 persen dari gdpnya namun hanya hanya selisih 3 miliar dollar dari anggaran militer Indonesia yang cuma 0,8 persen dari GDP, naikin aja anggaran militer Indonesia 1 persen atau 1,5 persen dari GDP, dijamin TNI akan menjadi militer termodern diasia tenggara
hahaha….dan masih bnyak yg berharap kita membeli dr penjual senjata yg menjual dagangan mereka selalu di bawah spek sekutu mereka hahahaha
@kabeerje
Tumasik bersiap menghadapi kebangkitan Majapahit….
@kabeerje, gak ada, namun singapura negara yang sangat kecil namun strategis, mereka harus siap segala ancaman.
Indonesia tidak akan diberi fasilitas seperti Singapura oleh AS.
Tetangga Tumasik ini persiapkan angkatan bersenjatanya sedemikian kuat buat hadapi siapakah, Rusia tak mungkin kalau Cina mereka terlalu akrab