Sistem Hanud Buk-M3 Diklaim Mampu Tembak Jatuh Roket HIMARS di Langit Donbass
|Bersumber dari media barat, dilaporkan dalam beberapa hari lalu militer Rusia telah mengalami kerugian signifikan akibat serangan artileri jarak jauh M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) yang dipasok Amerika Serikat untuk Ukraina. Nah, lepas dari klaim yang beredar, belum lama ini ada kabar menarik yang bersumber dari media Rusia.
Baca juga: Rusia Gelar Sistem Hanud Buk-M3 di Ukraina
Dilansir dari radiosputnik.ria.ru (26/7/2022), dikatakan bahwa perwira Arhanud Rusia dari Grup O (Brave) mengakui bahwa roket HIMARS adalah sasaran yang paling sulit ditaklukan. Namun, perwira itu mengatakan bila unitnya terus beradaptasi dan mempelajari pola serangan HIMARS, dan Ia menyebut telah berhasil menembak jatuh lebih dari satu roket HIMARS di langit Donbass.
Masih dari sumber yang sama, sang algojo yang mampu mencegat HIMARS adalah sistem hanud Buk-M3, dimana HIMARS ditembak jatuh setelah terdeteksi di ketinggian sekitar 22 km dalam waktu 10 detik.
Mengutip dari armyrecognition.com (1/5/2022), guna melindungi jet tempur Rusia yang maju di empat Ukraina, pasukan Rusia mengerahkan dua divisi rudal anti-pesawat yang dipersenjatai dengan Buk-M2 (NATO SA-17 Grizzly), Tor-M1 (NATO SA-15 Gauntlet) dan yang terbaru adalah penggunaan Buk-M3 yang merupakan generasi terbaru dari sistem pertahanan udara bergerak dalam keluarga BUK.
Buk-M3 adalah sistem rudal hanud jarak menengah yang merupakan versi modern dari sistem Buk-M2. Buk-M3 dilengkapi komponen elektronik canggih dan rudal baru yang mematikan, dan dapat dianggap sebagai sistem yang sama sekali baru.
Probabilitas penghancuran target Buk-M3 disebut mencapai 0,9999 dan jangkauan penghancuran maksimumnya telah meningkat 25 kilometer dan sekarang mencapai 70 kilometer. Buk-M3 mampu menghancurkan semua jenis target udara dari jarak 2,5 hingga 70 km, dengan kecepatan 3.000 meter per detik pada ketinggian 15 meter hingga 35 km. Rudal Buk-M3 telah dioptimalkan untuk mencegat rudal jelajah yang terbang rendah tetapi juga dapat menyerang target darat dan laut.
Baterai rudal Buk-M3 dapat melacak dan menyerang hingga 36 target secara bersamaan, sementara rudal 9R31M diklaim mampu menjatuhkan semua benda terbang yang ada, termasuk yang sasaran yang bergerak dengan manuver tinggi, bahkan selama jamming elektronik aktif.
Semetara HIMARS yang dikembangkan Lockheed Martin Missiles dan BAE Systems, dikenak mengandalkan roket kaliber 227 mm. Makin besar kaliber, selain hulu ledak yang lebih besar, jangkauan tembak pun lebih jauh. M142 HIMARS bisa membawa 6 x 227mm M270 series rockets atau 1 rudal MGM-140 ATACMS (Army Tactical Missile System).
Baca juga: Tingkatkan Fire Power, Armed AD Australia Akan Diperkuat 20 Unit M142 HIMARS
Dari spesifikasi, roket HIMARS dapat menjangkau sasaran mulai dari 2 sampai 300 kilometer. Sebagai platform penggerak adalah truk FMTV yang berbobot 5-Ton. Truk dapat melaju dengan kecepatan 85 km per jam dengan jarak tempuh hingga 480 kilometer. (Bayu Pamungkas)