Rampage Israel Jadi Pilihan Korea Selaran, Rudal Balistik ‘Gap-Filler’ Sebelum HAGM Hipersonik Siap

HAGM

Reputasi rudal balistik udara ke permukaan hipersonik Kh-47M2 Kinzhal milik Rusia, secara garis besar telah membuka kotak pandora pengembangan segmen rudal rudal balistik yang diluncurkan dari udara (Air-Launched Ballistic Missile/ALBM). Seperti Korea Selatan yang pada bulan Agustus lalu telah mengungkap pengembangan ALBM hipersonik untuk KF-21 Boramae.

Baca juga: Korea Selatan Kembangkan Rudal Balistik ALBM Hipersonik Untuk KF-21 Boramae, Profilnya Mirip Kinzhal

Berlanjut pada bulan Oktober 2025, yaitu saat ajang Aerospace & Defense Exhibition (ADEX) 2025 di Seoul, proyek Negeri Ginseng dipertajam dengan dirilisnya HAGM (Hypersonic Air-to-Ground Missile), yaitu sosok rudal ALBM sepanjang 4,1 meter, diameter 0,6 meter dan hulu ledak yang diberi nama CTM-290 (berat 220 kg).

HAGM diklaim mampu melesat hingga level Mach 5 hingga 10, dan jangkauan antara 500 hingga 1.000 km. HAGM ditujukan untuk diluncurkan dari jet tempur KF-21 di bawah payung program modernisasi serangan Angkatan Udara Korea Selatan.

Pengungkapan HAGM pada ADEX 2025 menandai titik balik bagi postur pertahanan Korea Selatan. Hingga saat ini, Korea Selatan sebagian besar berfokus pada rudal jelajah dan amunisi udara-ke-darat yang lebih konvensional. Pengenalan senjata peluncur udara hipersonik menunjukkan lompatan dalam ambisi dan kematangan teknologi.

Jangkauan HAGM di rentang 500 hingga 1.000 km, akan menempatkan rudal tersebut dengan kokoh dalam kategori serangan jarak jauh, memungkinkan serangan jarak jauh dari posisi peluncuran yang lebih aman dan penetrasi yang lebih dalam ke wilayah udara yang diperebutkan atau sasaran yang dijaga ketat.

Meski belum mendapatkan konfirmasi resmi, akun X @mason_8718, yang dikenal update atas perkembangan alutsista Korea Selatan, menyebut bahwa Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi beberapa rudal balistik Rampage atau Lora buatan Israel.

Selain Blue Sparrow, Muncul Dugaan Israel Gunakan Rudal Rampage dalam Serangan ke Isfahan (Iran)

 

Rencana akuisisi Rampage oleh Korea Selatan dimaksudkan sebagai transisi (Gap-Filler) sebelum proyek rudal balistik hipersonik HAGM dapat direalisasikan.

Rampage diharapkan dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam pesawat tempur utama Korea Selatan, seperti F-16 dan F-15K Slam Eagle, tetapi belum jelas apakah akan diintegrasikan ke dalam armada F-35A dan KF-21 karena beberapa alasan realistis.

Baik HAGM dan Rampage akan ditambahkan ke dalam persenjataan serang Korea Selatan, yaitu sebagai kill chain and massive punishment and retaliation strategy kepada Korea Utara. Meski begitu, Rampage bukanlah ALBM hipersonik.

Ada Indikasi MiG-29 Mampu Luncurkan Rudal Balistik Rampage, Potensi Ancaman untuk Rusia

Korea Selatan cukup percaya diri dalam pengembangan HAGM, khususnya setelah berhasil meluncurkan Hycore hypersonic cruise vehicle yang diluncurkan dari darat, dan telah mencapai kecepatan Mach 6.

Tentang rudal Rampage. selain digunakan oleh Angkatan Udara Israel, juga telah dioperasikan oleh Angkatan Udara India. Rudal Rampage adalah produksi Israel Aerospace Industries (IAI). Dalam penggelaran, Rampage di India dipersiapkan untuk diluncurkan dari jet tempur Sukhoi Su-30MKI.

Rampage ditenagai solid propellant rocket. Kecepatan rudal ini ada di rentang 350–550 meter per detik (Mach 1.0 – Mach 1.6). Jangkauan Rampage secara resmi tidak diungkapkan, yang mana akan tergantung pada kecepatan pada saat peluncuran, yakni di rentang 160 hingga 300 km. Rampage dapat terbanng di rentang ketinggian 910 – 12.190 meter.

Pertama Kali, Israel Perlihatkan Jet Tempur F-16I Sufa Gotong Empat Rudal Rampage

Dari spesifikasi, Rampage dapat membawa hulu ledak Multi-EFP seberat 150 kg. Detonasi peledakan menggunakan radio proximity fuze dan flast fragmentation. Rampage punya panjang 4,7 meter dan berat saat peluncuran mencapai 570 kg. Rampage mengadopsi dua fase pemandu.

Pada tahap mid-course menggunakan INS + altimeter with satellite guidance dan two-way datalink. Kemudian pada tahap terminal menggunakan imaging infrared. Untuk tingkat akurasi diklaim di level 10 meter CEP (circular error probable). (Gilang Perdana

Di Balik Serangan ke Qatar, Pejabat Pertahanan AS Ungkap Jet Tempur Israel Luncurkan Rudal Balistik (ALBM) dari Laut Merah

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *