Ada Indikasi MiG-29 Mampu Luncurkan Rudal Balistik Rampage, Potensi Ancaman untuk Rusia
Boleh jadi sistem pertahanan udara Rusia akan semakin berat bila rudal yang satu ini sampai ‘digunakan’ oleh Ukraina. Persisnya ada dugaan jet tempur MiG-29 Fulcrum dapat meluncurkan rudal balistik udara ke permukaan – air-launched ballistic missile (ALBM) Rampage. Meski belum menjadi ancaman nyata, namun ada indikasi MiG-29K “Black Panther” milik Angkatan Laut India dapat meluncurkan Rampage, dan sudah ada rencana dari Inggris untuk memasok Rampage ke Ukraina.
Baca juga: MiG-29 Fulcrum Ukraina Tampil dengan Pylon Misterius, untuk Rudal Buatan Barat?
Seperti diketahui, Angkatan Udara Ukraina adalah operator MiG-29, yang sejauh ini sukses meluncurkan sistem senjata buatan Barat, seperti rudal anti radiasi AGM-88 HARM dan bom pintar Joint Direct Attack Munition-Extended Range (JDAM-ER).Dan rudal Rampage belum lama ini diketahui sudah ‘berada’ di salah satu hanggar jet tempur MiG-29K AL India..
Rudal Rampage adalah produksi Israel Aerospace Industries (IAI). Dalam penggelaran, Rampage dipersiapkan untuk diluncurkan dari jet tempur Sukhoi Su-30MKI yang dioperasikan Angkatan Udara India. Tapi belum lama ini, publikasi dari penulis Navalnews Adithya Krishna Menon di akun X-nya, memperlihatkan Rampage berada di fasilitas Naval Flying Test Squadron di Pangkaan Udara Angkatan Laut India – INS Hansa. Sebagai catatan, jet tempur yang beroperasi dari INS Hansa adalah MiG-29K.
Niat India untuk membeli rudal Rampage pertama kali diumumkan secara terbuka pada Desember 2022. Foto bertanggal 30 Agustus 2023, menegaskan bahwa pasokan Rampage sudah dimulai. Rampage pada dasarnya adalah rudal balistik EXTRA 306 mm yang ditempa ulang untuk sistem roket artileri PULS buatan Israel. Adaptasi mengubahnya menjadi senjata yang diluncurkan dari udara, pengembangannya dilakukan bersama oleh Israel Aerospace Industries (IAI) dan Elbit Systems.
Dirancang oleh Negeri Yahudi, Rampage disiapkan untuk dapat diluncurkan oleh jet tempur F-16 Fighting Falcon, F-15 Eagle, F/A-18E/F Super Hornet, Eurofighter Typhoon, IAI Kfir, dan Sukhoi Su-30MKI.
Rampage ditenagai solid propellant rocket. Kecepatan rudal ini ada di rentang 350–550 meter per detik (Mach 1.0 – Mach 1.6). Jangkauan Rampage secara resmi tidak diungkapkan, yang mana akan tergantung pada kecepatan pada saat peluncuran, yakni di rentang 160 hingga 300 km. Rampage dapat terbanng di rentang ketinggian 910 – 12.190 meter.
Rampage mengadopsi dua fase pemandu. Pada tahap mid-course menggunakan INS + altimeter with satellite guidance dan two-way datalink. Kemudian pada tahap terminal menggunakan imaging infrared. Untuk tingkat akurasi diklaim di level 10 meter CEP (circular error probable).
Dari spesifikasi, Rampage dapat membawa hulu ledak Multi-EFP seberat 150 kg. Detonasi peledakan menggunakan radio proximity fuze dan flast fragmentation. Rampage punya panjang 4,7 meter dan berat saat peluncuran mencapai 570 kg.
Baca juga: Kapal Induk INS Vikrant Sukses Terima Take-Off dan Landing Perdana MiG-29K di Malam Hari
Rampage secara resmi diluncurkan pada bulan Juni 2018, dan dilaporkan digunakan pertama kali pada bulan April 2019 di Suriah. Sementara itu, pada Juli 2023, Angkatan Udara Inggris mempertimbangkan penggunaan rudal Rampage setelah menyumbangkan rudal Storm Shadow ke Ukraina. Rudal Rampage diyakini lebih murah dibandingkan rudal Storm Shadow dan lebih mudah diproduksi. (Bayu Pamungkas)
Mungkin inilah rudal yg dipakai Ukraina buat ngancurin S-400 Rusia di Krimea. Dari jangkauannya sepertinya memungkinkan buat dipakai nyerang obyek stationery.
@Iwan: Pentagon pernah bersabda kalo Rusia berani menyerang kota-kota di Ukraina dg Nuklir maka NATO akan membersihkan seluruh pasukan Rusia yg ada di wilayah Ukraina kurang dari 1 jam. Kalo Rusia berani balik menyerang NATO maka seluruh Rusia akan dihapuskan dari sejarah. Rusia cuman punya beberapa sistem hanud yg bisa mencegat ICBM termasuk beberapa baterai hanud S-500, diluar itu Rusia gak akan cukup menangkis serangan beruntun ribuan nuklir NATO sementara NATO udah siap dgn AEGIS ASHORE/BMDS dan rantai satelit detektor untuk menangkis seluruh ancaman rudal balistik dan Hipersonik Rusia.
@Kipli: Nyatanya itu jadi ancaman yg mengubur ambisi Rusia menguasai Ukraina hanya dalam waktu 3 hari.
Javelin, M777, storm shadow, Leopard, Challenger, dan berbagai macam sampah NATO lainnya juga dulu dibilang “Ancaman”
Udah gak penting ngurusin rudal nanggung ginian, karna salah satu opsi om P udah nunjuk ke kang Sarmat, tinggal serlok mana dulu nih kota yg duluan kena kunjungan,
Semoga bang Z nyerah, sebelum angus semuanya😁