USAF Targetkan Pesawat Angkut Strategis Baru di 2040, Pengganti C-17 dan C-5

Setelah merencanakan masa depan jet tempur generasi keenam yang dituangkan lewat proyek Boeing F-47 dan proyek pesawat AWACS pengganti E-3 Sentry, plus proyek pesawat tanker masa depan, Angkatan Udara AS (USAF) kini tengah mempersiapkan proyek pesawat angkut berat (strategis) – Next-Generation Global Air Mobility atau Next-Generation Airlifter – yang digadang bakal menggantikan C-17 Globemaster III dan C-5 Galaxy.
Meskipun belum ada program formal yang secara spesifik dirancang untuk mengganti C-17 Globemaster III dan C-5 Galaxy secara langsung, USAF saat ini secara aktif mengeksplorasi konsep dan teknologi baru untuk armada angkut strategis di masa depan.
C-17 dan C-5 adalah tulang punggung kemampuan angkut udara global AS, tetapi keduanya sudah menua dan pada akhirnya akan mencapai akhir masa pakainya.
USAF tidak hanya mencari satu pesawat pengganti, tetapi juga mempertimbangkan beberapa strategi yang lebih luas untuk menghadapi tantangan di masa depan. Fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi, jangkauan, dan kemampuan bertahan hidup. Konsep ini adalah pengganti langsung untuk C-17 dan C-5 dengan pesawat yang lebih canggih, efisien, dan mungkin menggunakan bahan bakar alternatif.

Alih-alih mengandalkan sedikit pesawat raksasa, konsep ini berfokus pada penggunaan armada besar dari pesawat angkut yang lebih kecil, lebih cepat, dan lebih sulit dideteksi. Strategi ini sangat cocok dengan doktrin Agile Combat Employment (ACE) yang baru-baru ini diterapkan oleh USAF.
USAF juga mempertimbangkan penggunaan pesawat angkut kargo tanpa awak untuk mengurangi risiko pada personel dan mengangkut persediaan ke daerah-daerah berbahaya.

Boeing Pertimbangkan Buka Kembali Jalur Produksi C-17 Globemaster, Potensial Meski Tak Mudah
Seperti dikutip Flight Global (24/9/2025), pada pertengahan tahun 2040-an adalah target yang sering disebut dalam dokumen perencanaan strategis Angkatan Udara AS untuk mendapatkan dan mengoperasikan kemampuan angkut udara generasi berikutnya. Pada tahun 2040, USAF menargetkan untuk memiliki armada angkut yang lebih efisien, lebih tahan lama, dan lebih dapat bertahan di lingkungan pertempuran modern.
Target tahun 2040 yang ditetapkan oleh USAF adalah untuk memiliki kemampuan operasional penuh dengan pesawat baru, bukan hanya sekadar menerima unit pertamanya. Ini berarti mereka berharap proses pengembangan, pengujian, dan integrasi pesawat baru sudah selesai dan armada dapat dikerahkan pada tahun itu.
Kupas Lockheed C-5 Galaxy, Pesawat Kargo Super Besar yang ‘Ramah’ Runway Pendek
Karena program ini masih dalam tahap konseptual dan analisis, USAF belum mengeluarkan daftar persyaratan teknis yang spesifik dan final seperti halnya tender yang sudah matang. Namun, mereka telah menggariskan beberapa kebutuhan dan tujuan utama yang sangat jelas.
Jika proyek ini berlanjut menjadi program akuisisi formal, dapat dipastikan perusahaan-perusahaan dirgantara besar AS akan mengajukan tawaran. Seperti Boeing yang sudah berpengalaman dengan C-17 Globemaster III, Lockheed Martin sebagai pembuat C-5 Galaxy dan C-130 Hercules. Sementara Northrop Grumman, meski tidak dikenal dalam produksi pesawat angkut berat, perusahaan ini memiliki keahlian dalam pesawat siluman dan otonom yang bisa menjadi bagian dari program ini.
Setiap perusahaan ini akan mengajukan konsep yang berbeda, baik itu pesawat berawak konvensional, pesawat tanpa awak (drone), atau bahkan kombinasi dari keduanya. (Gilang Perdana)
Bukan Cuma Karena ‘Usia’, Ini Alasan C-5 Galaxy Kini Jarang Beraksi


@Tukang Ngitung: pesawat angkut berat militer tetap perlu diperbanyak (walau tidak terlalu banyak) selaras dengan pengembangan size pasukan lintas udara kita kedepannya, A400M tambah lagi hingga 10 unit, C-130J-30 maksimal 24-26 unit, C-130H Upgrade sebagian yang dinilai masih layak mungkin belasan unit lebih sedikit. Lalu, untuk angkut sedang dan ringan tetap CN-235 sekitar 20 unit, C-295 sekitar 20 unit dan NC-212i sekitar 35-40 unit.
Apabila seluruh arsenal C-17 dan C-5 milik USAF masuk Boneyard dan telah digantikan oleh WindRunner bisa lirik salah satu jenis saja untuk pelengkap armada angkut militer kita di kategori turbofan, saran pilih C-5 saja beli 3-4 unit lho mengapa bukan C-17? Kita sebelumnya telah memiliki A400M dirasa tak perlu untuk beli C-17 👍
Selama anggaran pertahanan kita masih di kisaran 1,5% dari GDP tidak baik bila piara pesawat angkut besar yang terlalu banyak. Jadi A-400m cukuplah 6 unit. C-130J-30 maksimal 22 unit. Sedangkan Xian Y-20 cukup 4 unit. Lainnya adalah CN-235 berbagai varian sebanyak 60 unit.
“Fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi, jangkauan, dan kemampuan bertahan hidup. Konsep ini adalah pengganti langsung untuk C-17 dan C-5 dengan pesawat yang lebih canggih, efisien, dan mungkin menggunakan bahan bakar alternatif.”
Itu artinya gabungan C-17 dan C-5 ada pada satu tipe pesawat saja dan pesawat angkut turboprop seperti C-130 tetap akan dipertahankan? Hercules memang perkasa dan tak tergantikan walau duluan lahir dari kedua jenis bermesin jet yang akan digantikan itu 👍
Apabila pada waktunya C-17 dan C-5 masuk Boneyard, apakah kita tak ingin meliriknya (salah satu) guna memperkuat armada angkut militer dengan mesin jet atau turbofan sebagai teman main C-130H, C-130J dan A400M? 🤔