Lebih Detail Tentang Pantsir-SMD-E, Point Air Defence System dengan Integrasi Radar Air Space Control

Sebagai alutsista terbaru Rusia yang diciptakan untuk menangkal serangan udara jarak dekat, khususnya kawanan drone, debut Pantsir-SMD-E menarik untuk dicermati, setelah diulas dalam artikel terdahulu, pada ajang Dubai Airshow 2025, kami mendapat kesempatan untuk melihat langsung Pantsir-SMD-E, termasuk keberadaan rudal rudal mini (anti drone) intersepsi jarak pendek TKB-10-55 dan sistem radar ASCS yang ditempatkan di atas turret peluncur.
Pantsir-SMD-E digadang dapat melacak dan menyerang hingga 40 target secara bersamaan, sehingga memberikan kemampuan pertahanan yang kuat terhadap berbagai ancaman yang datang. Konfigurasi persenjataan standar Pantsir-SMD-E mencakup 6 atau 12 rudal pertahanan udara (hanud) jarak pendek 57E6; dan 12 atau 48 rudal mini (anti drone) intersepsi jarak pendek TKB-10-55.
Kombinasi dua jenis rudal dalam satu turret menjadikan Pantsir-SMD-E sebagai solusi SHORAD (Short Range Air Defence) dan VSHORAD (Very Short Range Air Defence) dalam satu sistem turret.
Bila sasaran terdeteksi dalam jangkauan belasan kilometer, maka pilihan yang diluncurkan adalah 57E6 atau 57E6-E (varian ekspor), yaitu rudal dengan jangkauan tembak efektif 1,2 sampai 20 kilometer.
Sementara bila yang dihadapi adalah sasaran di jangkauan lebih dekat, seperti drone, maka pilihan yang diluncurkan adalah TKB-10-55, yaitu rudal dengan jangkauan tembak efektif 500 meter hingga 7.000 meter, dan meluncur pada ketinggian antara 15 dan 5.000 meter.

Kunci dari keunggulan Pantsir-SMD-E tak terlepas dari ASCS (Air Space Control System), radar ini dirancang mendeteksi dan tracking atas sasaran drone atau pesawat berukuran kecil.
Adopsi radar ASCS dapat mengurangi risiko penggunaan pada lingkungan udara yang padat, seperti tengah kota yang padat penduduk dan aktivitas udara. Radar ini beroperasi di S-band dan menggunakan antena jenis fixed phahed array.

Jangkauan detesksi radar untuk sasaran berupa pesawat ringan sampai 30 kilometer; untuk deteksi sasaran berupa drone sekelas Orland 10 sampai 18 kilometer; untuk deteksi sasaran untuk drone sekelas DJI Empire 2 sampai 7 kilometer dan deteksi sasaran untuk drone micro sekelas DJI Mavic sampai 4 kilometer.
Dari spesifikasi, radar dengan berat 100 kg ini disebut mampu mendeteksi sasaran dengan rentang kecepatan 10 – 270 meter per detik. Sedangkan 20 sasaran dapat di-tracked secara simultan oleh radar ini.
Meski Pantsir identik sebagai sistem hanud yang ditempatkan pada kendaraan tempur (self propelled), namun Pantsir-SMD-E dirancang berbeda, yaitu disiapkan sebagai point air defence systems, mirip dengan sistem hanud NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System). (Haryo Adjie)
Misteri Pertahanan Udara Korea Utara: Pamer ‘Varian Lokal’ Sistem Hanud Pantsir S-1

