Kesepakatan Naik Level, Indonesia Resmi Teken Kontrak Pembelian Jet Tempur Stealth KAAN
|Meski prototipe-nya baru dibuat satu unit, dan pesanan untuk Angkatan Udara Turki baru akan dikirim pada tahun 2028, namun, pemerintah Indonesia rupanya tak ingin menunggu waktu lebih lama untuk mengingat komitmen lebih erat dengan Turkish Aerospace Industries (TAI).
Sebuah langkah besar telah diambil pada 26 Juli 2025, di penghujung IDEF (International Defence Industry Fair) 2025, Indonesia melangkah lebih dalam program pengadaan jet tempur steath KAAN.
Bila pada Indo Defence 2024 (12/6/2025), telah ditorehkan Nota Kesepahaman – MoU atas akuisisi 48 unit KAAN senilai US$10 miliar, maka di IDEF 2025, level kesepakatan ditingkatkan, yakni Indonesia lewat Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah meneken kontrak pembelian (purchase contract) jet tempur generasi kelima KAAN.
MoU penjualan tersebut, sebagaimana dilaporkan akun X TurDef @turdefcom pada Sabtu (26/7/2025), ditandatangani Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Industri Pertahanan Turki Prof Haluk Gorgun. MoU tersebut mencakup produksi, rekayasa, dan pertukaran teknologi. Setelah itu, disusul kontrak pembelian yang diteken Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan Marsdya Yusuf Jauhari dan CEO TAI Mehmet Demiroglu.
Presiden Recep Turki Tayyip Erdogan pertama kali mengungkapkan rencana ekspor tersebut pada pertengahan Juni 2025. Menurut keterangan, TAI akan mengirimkan jet-jet tersebut ke Indonesia selama 120 bulan, dengan mesin yang diproduksi di dalam negeri di Turki.
Prototipe Pertama KAAN berhasil melakukan penerbangan perdana pada 21 Februari 2024. Dalam uji coba ini, pesawat terbang selama 13 menit, mencapai kecepatan 230 knot, dan ketinggian 8.000 kaki. Penerbangan kedua dilakukan pada 6 Mei 2024, mencapai ketinggian 10.000 kaki.
Sementara, prototipe kedua KAAN kini sedang dalam tahap perakitan dan dijadwalkan untuk melakukan uji terbang pada kuartal terakhir 2025. Turki berencana membangun enam prototipe KAAN untuk keperluan pengujian dan pengembangan. Persisnya, pada Juli 2025, pemerintah Turki melalui TAI telah memesan prototipe keenam KAAN. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat jadwal program pengembangan dan memastikan kesiapan operasional pesawat pada tahun-tahun mendatang.
TAI menargetkan untuk mulai mengirimkan 20 unit KAAN ke Angkatan Udara Turki pada tahun 2028. Setelah itu, produksi akan ditingkatkan menjadi dua unit per bulan mulai tahun 2029. (Gilang Perdana)
kayaknya yang penting RI cepat dapat pesawat tempur dalam jumlah yang banyak secepatnya. tentu saja berkualitas tinggi dan metakhir…masalah berapa harganya atau biaya perawatan… gak masalah, wong negara sedang ekonomi untung besar.
dengan melihat dinamika ancaman dan laju perkembangan negara2 sekiat terutama yg berekonomnya cukup besar cukup membuat kita sangat waspada.
biaya maintenance, spare part dan pilot competence development nya apa gak berat tuh?
Belum lagi integrasi ke system network centric warfare nya apa tidak membengkak dengan mengintegrasikan terlalu banyak system yg berbeda?
Apa tidak sebaiknya beli dua jenis dengan mencakup produksi di dalam negri daripada beli banyak jenis cuma mendapat MRO atau kemempuan painting pesawat saja?
GILAAAAAA……..biaya operasinya berapa yah ???? Ber- JENIS2X pesawat !!!!
Yg NORMAL , beli KWANTITAS banyak tapi 2- 3 sumber….KITA……korea, turki, russia, paman sam,, Om Macron……gendeng
Rafale boramae KAAN cukuplah
Mudah2an ToTnya kebagian global supply chainnnya, lumayan klo dapet buat bagian sayap atau ekor. Eh tapi ini gen 5, apa bisa ya?
Indonesia apa2 mau di beli. Rafale, F-15, Borame, KAAN, ada lagi gosip mau aktifkan lagi pembelian Su-35 dan pembelian J-10C. Wow keren bgt, sayangnya gak ada anggaran. Alias pejabat cuma omon2 aja, tau kan duit negara byk yg di korupsi.