Aselsan Sukses Uji Coba “Yildirim 100” – Sistem Anti Rudal Berbasis Laser (DIRCM) di Pesawat dan Helikopter

Aselsan, perusahaan pertahanan dan elektronik dari Turki, pada 4 Juli 2025, mengumumkan telah menuntaskan pengujian Sistem Penanggulangan Inframerah Terarah atau Directed Infrared Countermeasure (DIRCM) System Yildirim 100. Pengujian dilakukan dengan menangkis rudal berpemandu inframerah akfif yang dilengkapi hulu ledak.
Baca juga: Airbus A400M Angkatan Udara Jerman Dipasangi Sistem Anti Rudal DIRCM dari Elbit Systems
Dengan susksesnya pengujian Yildirim 100, sekaligus membuktikan Turki telah mencapai tingkat baru dalam kemampuan penanggulangan berbasis laser, suatu area teknologi yang hanya dikuasai oleh segelintir negara di seluruh dunia.
Selama pengujian, Yildirim 100 menunjukkan kemampuannya untuk menetralkan ancaman rudal berpemandu inframerah dengan mengarahkan multi-band laser energy ke pencarinya. Sebagai solusi siap misi untuk lingkungan pertempuran udara modern, Yildirim 100 akan bertindak sebagai pengganda kekuatan di medan perang dengan konsumsi daya rendah dan ketersediaan operasional tinggi.
Yildirim 100 mampu mendeteksi, melacak, dan menetralkan beberapa ancaman secara bersamaan, sistem ini menggunakan teknologi laser multi-band untuk mengganggu dan menyilaukan sistem pencari (seeker) rudal berpemandu inframerah, memastikan perlindungan diri yang efektif untuk pesawat sayap putar (helikopter) dan tetap.

Berkat desain turret ganda, sensor canggih, dan unit kontrol terintegrasi memungkinkan respon cepat dan tersinkronisasi serta komunikasi tanpa masalah dengan sistem peringatan rudal.
Aselsan mengklaim sistem ini sepenuhnya kompatibel dengan berbagai platform, Yildirm 100 dioptimalkan untuk melawan ancaman rudal saat ini dan yang baru muncul.
Directed Infrared Countermeasure (DIRCM) adalah sistem pertahanan aktif berbasis laser yang dirancang untuk melindungi pesawat (baik militer maupun sipil) dari ancaman rudal berpemandu inframerah (infrared homing missiles) — terutama MANPADS (Man Portable Air Defense Systems) seperti SA-7, Stinger dan QW-1. DIRCM bekerja dengan cara “membutakan” atau mengacaukan seeker inframerah pada rudal yang mengunci panas mesin pesawat, sehingga rudal kehilangan sasaran dan meleset.
Sistem DIRCM akan mengunci arah datangnya rudal dan mengikuti jejaknya secara otomatis. Laser energi rendah (non-destruktif) diarahkan secara presisi ke sensor inframerah rudal menggunakan turret optik yang bisa bergerak cepat (gimbal tracking system).
Selanjutnya laser mengganggu detektor IR rudal (biasanya seeker tipe cooled IR), membuat rudal kehilangan kunci panas dari pesawat. Dan pada akhirnya rudal akhirnya gagal mengenai target dan jatuh atau meledak di udara. (Gilang Perdana)
Tangkal Serangan Rudal MANPADS, Rusia Pasang Perangkat Jammer DIRCM di Helikopter Serang Kamov Ka-52

