Singapura Umumkan Status Kesiapan Operasional Penuh Sistem Hanud Aster 30 SAMP/T
|Bicara tentang sistem rudal pertahanan udara (hanud), maka Singapura menjadi yang termodern di kawasan Asia Tenggara. Resmi mengoerder sistem hanud jarak menengah SAMP/T yang berisikan rudal Aster 30 pada tahun 2013, unit perdananya tiba pada tahun 2018, dan mencapai tingkat kesiapan operasianal awal pada tahun 2020, dan pada 29 November 2023, Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) merayakan pencapaian status Kemampuan Operasional Penuh – Full Operational Capability (FOC) sistem hanud Aster 30 SAMP/T.
Pembelian sistem Aster 30 SAMP/T diumumkan pada tahun 2013 dan merupakan keputusan strategis untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Singapura. Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Singapura memperoleh dua baterai SAMP/T dan 200 rudal Aster 30 dengan nilai kontrak sekitar €651 juta (US$805 juta).
Dalam satu baterai Aster 30 SAMP/T terdiri dari command and control vehicle, radar Arabel, dan enam unit peluncur alias Transporter Erector Launcher (TEL) vehicles dengan truk MAN TG 8×8. Setiap unit TEL terdiri dari delapan rudal Aster 30 yang dapat di-reload.
Setiap unit peluncur (TEL) ke radar Arabel dapat di setting hingga jarak koneksi 10 km. Arabel merupakan jenis radar 3D phased array untuk peran surveillance, tracking and missile guidance. Radar Arabel beroperasi di 8 sampai 13 Ghz X band (I/J band) dengan kemampuan mendeteksi 100 sasaran secara simultan dari jarak 100 km.
Pencapaian FOC sisten hanud Aster SAMP/T dirayakan di Komando Pertahanan dan Operasi Udara RSAF, yang terletak di Kamp II Lim Chu Kang. Acara tersebut turut dihadiri Menteri Senior Negara Pertahanan. Heng Chee How.
Aster 30 SAMP/T yang merupakan peningkatan signifikan dari rudal Raytheon MIM-23 Improved HAWK yang sebelumnya digunakan hanud Angkatan Udara Singapura, menandai era baru dalam pertahanan udara bagi Singapura.
Kemajuan teknologi militer Singapura ini bukan hanya merupakan bukti komitmen negara tersebut terhadap pertahanan namun juga merupakan langkah signifikan dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan. Dengan sistem Aster 30 SAMP/T yang beroperasi penuh, maka kini Singapura lebih siap untuk mempertahankan wilayah udara dari potensi ancaman, sehingga menjamin keselamatan dan keamanan warganya.
SAMP/T (Sol-Air Moyenne Portée Terrestre) adalah sistem pertahanan udara berbasis darat yang canggih, yang dikembangkan bersama oleh Perancis dan Italia. Rudal ini dirancang untuk melindungi terhadap berbagai ancaman udara termasuk pesawat terbang, helikopter, rudal jelajah, dan rudal balistik taktis.
Sistem yang merupakan singkatan dari “Surface-to-Air Missile Platform/Terrain” ini sangat mobile dan dapat dengan cepat dikerahkan ke berbagai lokasi. Rudal ini beroperasi bersama dengan keluarga rudal Aster, yang dirancang khusus untuk kemampuan intersepsi jarak menengah hingga jarak jauh. SAMP/T terkenal karena fleksibilitasnya dan merupakan bagian integral dari strategi pertahanan udara angkatan bersenjata Perancis dan Italia.
Rudal Aster 30, komponen utama sistem SAMP/T, adalah rudal permukaan-ke-udara next generation yang dikembangkan oleh Eurosam, sebuah konsorsium yang dibentuk oleh MBDA Missile Systems (perusahaan patungan Airbus, BAE Systems, dan Leonardo) dan Thales Group. Aster 30 adalah rudal jarak menengah yang mampu mencegat beragam ancaman pada jarak hingga 120 km dan ketinggian hingga 20 km.
Perkuat Lini Rudal Hanud Jarak Sedang, AU Singapura Resmi Terima Aster 30 SAMP/T
Sistem panduan dan propulsinya yang canggih memungkinkan kemampuan manuver dan presisi yang tinggi, membuatnya sangat efektif melawan target yang bergerak cepat dan berada di ketinggian. Aster 30 digunakan oleh berbagai negara, termasuk Perancis, Italia, dan Inggris, dan merupakan komponen kunci dari sistem pertahanan rudal NATO. (Gilang Perdana)
Ketika indonesia menaikan anggaran militernya menjadi 1 atau 2 persen dari GDP, TNI akan menjadi salah satu militer termodern dan canggih diasean. Jgn lupa utk berinvestasi di SDM dan industri militer lokal. Krn past banyak yg sirik klw TNI menjadi kuat
Angggaran militer Singapura sudah 3 persen dari GDP nya, sementara dengan jumlah anggaran militer yang sama Indonesia hanya mengeluarkan 0,8 persen dari GDP, jika anggaran militer Indonesia dinaikkan menjadi 1 s.d 1,5 persen dari GDP Saja, bakalan ada yang merasa kepanasan. Saatnya belanja investasi militer
Ini jauh panggang dari api jika kita ingin miliki, bukan karena mahal saja
Buset. Mahal juga ya ini SAM. Padahal medium range. Haha.