
Sabotase pada kabel bawah laut tak pelak menjadi momok menakutkan bagi dunia, pasalnya putusnya jaringan kabel serat optik (fiber optic) di dasar laut, langsung berdampak besar pada banyak aspek, seperti pada infrastruktur komunikasi yang berimbas pada ekonomi dan bisnis manca negara. (more…)

Bukan oleh serangan rudal dari Rusia, empat negara NATO yang wilayahnya berada di kawasan Laut Baltik, yakni Finlandia, Jerman, Swedia, dan Lithuania, rupanya sedang mengalami pukulan akibat terputusnya kabel koneksi bawah laut. Menjadi kontroversi, putusnya kabel bawah laut diduga akibat sabotase yang dilakukan oleh kapal jenis bulk carrier tipe Panamax, Yi Peng 3 berbendera Cina. (more…)

Meski telah ditunjang dengan keberadaan satelit komunikasi, namun 99 persen akses lalu lintas data antar benua hingga kini masih mengandalkan kabel optik bawah laut. Mulai dari urusan transaksi keuangan, email, media sosial, dan komunikasi militer, masih dominan mengandalkan akses jaringan kabel bawah laut. Dengan keunggulan kecepatan akses dan kapasitas besar, kabel optik bawah laut sejak era Perang Dingin belum tergantikan. (more…)