Dikapalkan dari Perancis, Menhan Sjafrie Uji Terbang Helikopter Angkut VIP Airbus H225M

Bertolak dari Lapangan silang Monas, pada tanggal 15 September 2025, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengikuti uji terbang helikopter angkut VIP Airbus H225M Caracal dengan nomer H-2214. Didampingi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan dan Kepala Badan Logistik Pertahanan (Kabaloghan) Marsdya TNI Yusuf Jauhari, Menhan Sjafrie terbang mengitari Jakarta dan kembali mendarat di Lapangan Monas.

Baca juga: Kunjungan Ke Akmil Magelang, Presiden Macron dan Prabowo Gunakan Helikopter Leonardo AW189 ‘P-7001’

Berdasarkan rencana pengadaan periode tahun 2014-2019, ada dua unit H225M VIP yang diakuisisi dengan menggandeng mitra PT Dirgantara Indionesia (PT DI). Berdasarkan informasi, kedua H225M bercat putih dengan strip merah tersebut bakal dioperasikan Skadron Udara 8 yang berada di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, dengan prioritas utama pada operasi udara khusus dan dukungan misi kenegaraan.

Penempatan H225M VIP di Skadron Udara 8, kemungkinan untuk mempermudah dalam aspek pemeliharaan dan perawatan, pasalnya Skadron Udara 8 adalah satuan yang menggunakan helikopter Combat SAR – varian tempur/multiperan H225M Caracal.

Sebenarnya, sudah ada satuan khusus helikopter VVIP, yakni Skadron Udara 45 yang bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma, namun wahana yang digunakan adalah helikopter AS332 Super Puma.

Adapun helikopter H225M yang ditinjau Menhan Sjafrie merupakan bagian dari program Blue Book 2014–2019, hasil kerja sama antara PT DI dan Airbus Helicopters. Dengan kemampuan multifungsi mulai dari transportasi pejabat tinggi, dukungan misi kenegaraan, hingga operasi udara khusus, H225M dirancang untuk memperkuat fleksibilitas dan daya jangkau TNI AU dalam menghadapi tantangan operasional masa kini.

Nilai kontrak pengadaan mencapai puluhan juta euro yang mencakup dua helikopter, airborne kit, dukungan logistik terpadu (ILS), publikasi teknis, serta pelatihan intensif bagi kru udara dan darat. Setiap unit dilengkapi garansi 24 bulan atau 1.200 jam terbang, menjamin keandalan dan pemeliharaan jangka menengah.

“Jika sudah siap terbang, helikopter ini bisa langsung terhubung dengan markas dan digunakan untuk kepentingan TNI serta Kementerian Pertahanan,” ujar Menhan Sjafrie.

Proses kedatangan dua unit H225M dari Perancis ke Indonesia, belum lama ini dipublikasi dengan apik di akun Instagram SGI Logistics, perusahaan jasa pengiriman alat berat ini merilis foto-foto saat persiapan pengapalan H225M dari kota Merseille di Perancis, hingga tiba di PT DI, Bandung.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by French’Troller (@frenchtroller83)

Durasi pengapalan dari Perancis ke Indonesia memakan waktu dua bulan, sebelumnya akun Instagram Frenchtroller83, telah memposting uji penerbangan H225M VIP pesanan Indonesia pada 1 Maret 2025.

Kedatangan H225M VIP sedikit banyak mengingatkan ke tahun 2015, saat itu jagad media sempat gaduh dengan rencana pengadaan helikopter Kepresidenan RI. Dari pihak TNI AU, KSAU saat itu, Marsekal TNI Agus Supriyatna mengusulkan tipe AgustaWestland AW101.

NAS 332 L1/L2 Super Puma: Helikopter “Air Force One” Republik Indonesia

Sementara dari pihak BUMN, PT Dirgantara Indonesia menawarkan varian H225M Caracal VVIP produksi bersama Airbus Helicopters. Lantaran menimbulkan polemik keras di masyarakat, program pengadaaan helikopter VVIP kemudian di-hold oleh pemerintah.

Meski tak secara langsung, PT DI seolah mendapatkan kesempatan untuk ‘menawarkan’ helikopter unggulannya kepada Presiden Joko Widodo. Persisnya karena alasan adanya jadwal perawatan rutin atas helikopter Kepresidenan yang saat itu digunakan (NAS-332L2 Super Puma), maka Sekretariat Negara kala itu untuk sementara menggunakan helikopter H225M Caracal dari Skadron Udara 8.

Dirunut dari spesifikasi teknis, H225M Caracal jelas punya sejumlah keunggulan dibandingkan helikopter H215 (d/h AS-332) Super Puma Kepresidenan RI saat ini. Meski sekilas terlihat mirip, perbedaan yang paling kentara dari H215 dan H225/H225M terletak dari jumlah blade (baling-baling) pada main rotor. H215 Super Puma masih menggunakan empat blade, sementara H225M Caracal sudah menggunakan lima blade. (Bayu Pamungkas)

Airbus H225M Caracal Raih ‘Kesempatan’ Jadi Helikopter Kepresidenan RI

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *