Airbus H225M Caracal Raih ‘Kesempatan’ Jadi Helikopter Kepresidenan RI

Kilas balik ke tahun 2015, saat itu jagad media sempat gaduh dengan rencana pengadaan helikopter Kepresidenan RI. Dari pihak TNI AU, KSAU saat itu, Marsekal TNI Agus Supriyatna mengusulkan tipe AgustaWestland AW101. Sementara dari pihak BUMN, PT Dirgantara Indonesia (DI) menawarkan varian H225M Caracal VVIP produksi bersama Airbus Helicopters. Lantara menimbulkan polemik keras di masyarakat, alhasil program pengadaaan helikopter VVIP kemudian di-hold oleh pemerintah.

Baca juga: AgustaWestland AW101 VVIP – Mengintip Calon Helikopter Kepresidenan RI Terbaru

Nah, meski tak secara langsung, PT DI kini seolah mendapatkan kesempatan untuk ‘menawarkan’ helikopter unggulannya kepada Presiden Joko Widodo. Persisnya karena alasan adanya jadwal perawatan rutin atas helikopter Kepresidenan yang saat ini digunakan (NAS-332L2 Super Puma), maka Sekretariat Negara untuk sementara menggunakan helikopter H225M Caracal TNI AU, yang saat ini dioperasikan Skadron Udara 8.

Dikutip dari tekno.tempo.co (13/1/2020), helikopter Caracal akan menggantikan selama Super Puma menjalani perawatan. Tidak dijelaskan kondisi helikopter berkelir biru yang biasa digunakan untuk agenda kepresidenan itu, tapi helikopter itu belum lama, Minggu 5 Januari, memang gagal mendaratkan Jokowi. Saat itu Presiden hendak meninjau dan memberikan bantuan kepada korban longsor dan banjir bandang di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Kami harus mencarikan heli alternatif untuk dukungan VVIP. Sehingga saya display, saya laporkan ke beliau terkait dengan keamanan dan kenyamanan (helikopter),” ucap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu 12 Januari 2020.

Karena konfigurasi H225 Caracal saat ini sebagai helikopter angkut/SAR Tempur, maka diperlukan konversi interior agar layak digunakan sebagai helikopter Kepresidenan.

Dirunut dari spesifikasi teknis, H225M Caracal jelas punya sejumlah keunggulan dibandingkan helikopter H215 (d/h AS-332) Super Puma Kepresidenan RI saat ini. Meski sekilas terlihat mirip, perbedaan yang paling kentara dari H215 dan H225/H225M terletak dari jumlah blade (baling-baling) pada main rotor. H215 Super Puma masih menggunakan empat blade, sementara H225M Caracal sudah menggunakan lima blade.

Baca juga: NAS 332 L1/L2 Super Puma – Helikopter “Air Force One” Republik Indonesia

Dengan penggunaan H225M Caracal sebagai helikopter Kepresidenan ‘sementara,’ maka bila performa memuaskan, bukan tak mungkin helikopter asal Perancis ini yang kelak didaulat sebagai helikopter terbaru Kepresidenan RI. (Bayu Pamungkas)

25 Comments