La Tribune: “Bukan 12, Indonesia Ingin Pesan (Tambahan) 24 Unit Jet Tempur Rafale”, TNI AU Total Bisa Punya 66 Rafale

Menutup akhir minggu ini, tajuk berita dari media ternama Perancis, La Tribune (4/7/2025), kembali meramaikan opini pemerhati alutsista Indonesia. Ini karena La Tribune menyebut Indonesia tak lagi mencari selusin (12) unit jet tenpur Rafale, seperti yang disebut saat kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Indonesia, melainkan La Tribune menyebut yang diinginkan Indonesia adalah 24 unit Rafale.
Masih dari sumber yang sama, dikatakan ada potensi kontrak atas tambahan Rafale akan ditandatangani saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Paris, yakni sebagai tamu kehormatan pada perayaan Hari Nasional Perancis (Bastille Day) pada 14 Juli mendatang.
Sebagai seorang Francophile sejati, kepala negara Indonesia akan tiba dengan sekitar 450 pasukan yang akan berparade di Jalan Champs-Élysées yang terkenal di Paris.
Bila apa yang disebut La Tribune benar, maka populasi Rafale di Indonesia bisa bertambah banyak, dari 42 unit menjadi total 66 unit, yang biasanya akan dikaitkan dengan peningkatan alih teknologi yang memadai dan harus diserap industri di Indonesia dengan optimal.
🇮🇩✈️ Exclusif. Alors que le président indonésien Prabowo Subianto sera l’invité d’honneur de la France pour le 14 juillet, Jakarta souhaiterait désormais acquérir 24 #Rafale.
➡️ Un article de @MCABIROL, à lire ici : https://t.co/K9l8S4tc5s pic.twitter.com/s1aMe9fNze
— La Tribune (@LaTribune) July 4, 2025
Jika Indonesia benar-benar mengakuisisi total 66 unit Rafale, maka Indonesia akan menjadi pengguna ekspor terbesar kedua setelah Uni Emirat Arab (UEA). Berikut peringkat negara-negara pengguna ekspor Rafale berdasarkan jumlah pesanan:
– Uni Emirat Arab (UEA): 80 unit
– Indonesia: 66 unit (jika benar terealisasi)
– Mesir: 55 unit
– Qatar: 36 unit
– India: 36 unit
– Yunani: 24 unit (terdiri dari 12 unit baru dan 12 unit bekas)
– Kroasia: 12 unit (bekas)
– Serbia: 12
Dengan demikian, Indonesia akan menempati posisi kedua dalam daftar negara pengguna ekspor Rafale, setelah UEA. Sebagai tambahan, hingga akhir 2024, total pesanan ekspor Rafale mencapai 261 unit, dengan backlog produksi sebanyak 220 unit, termasuk 164 unit untuk pelanggan internasional.
Terlepas dari potensi atas penambahan pesanan Rafale, sejatinya yang harus prioritas untuk dituntaskan adalah kontrak efektif atas akuisisi dua unit kapal selam Scorpene class untuk TNI AL. Selama belum ada konfrak efektif, maka pembangunan kapal selam belum bisa dimulai. (Gilang Perdana)


Saat kunjungan Macron ke sini dibilang potensi tambahan 12 rafale.
Sesudah peristiwa Rafale jatuh di pertempuran Kashmir dibilang Indonesia mau tambah 18 Rafale.
Eh ada lagi berita nongol saat Prabsky mau ke Paris dibilang potensi tambah 24 Rafale.
Jangan-jangan nih…. aku mulai berimajinasi
12 + 18 + 24 = 54
Jangan-jangan nih mau malah tambah 54 rafale sekalian.
Katanya kan anggaran pertahanan kita jadi 245 triliun idr toh ?
Berapa pun unit tambahannya tolong lengkapi dengan logistik suku cadang dan munisi rudal yang lengkap jenisnya dan memadai jumlahnya.
Su-35 dan J-10C tidak akan dibeli. Jika berita ini benar berarti :
Rafale 66 unit
KAAN 48 unit
F-15 EX 24 unit
KF-21 42 unit.
Mungkin Indonesia akan dapat tot membuat satelit besar dengan bobot 500 kg- 1 Ton. Yah, itu lebih baik bagi Indonesia yg ingin mandiri di bidang antariksa.
Pemerintah juga sudah fix menaikkan anggaran Pertahanan untuk Tahun 2025 sebesar 245 Triliun atau lebih dari 1,1% GDP. Yah itu jadi awalan yg bagus walaupun seharusnya Indonesia bisa meningkatkannya hingga 2%-3%.
Jika setengahnya untuk membeli/membayar kredit pengadaan alutsista selama 20 tahun maka Indonesia akan menghabiskan dana sebesar 2.450 Triliun atau sebesar USD 148,4 Billions. Sungguh suatu anggaran yg luar biasa dan itu bagus daripada harus nyicil beli sedikit demi sedikit apalagi teknologi militer selalu berganti tiap 20 tahun sekali.
Untuk kasel dalam jangka pendek kemungkinan kita hanya akan mentok di 2 evo, selebihnya kemungkinan besar PT PAL akan membuat kasel tanpa awak untuk misi pengawasan dan head to head di under water
Dengan kasel tanpa awak yang dapat membawa 2 torpedo, mungkin lebih efisien untuk RI yang menganut doktrin bertahan
F4 + meteor not bad at all
Rafale M itu untuk operasi di Kapal Induk..mau mendarat dimana? Kalo ujungnya mendarat di daratan ya mending Beli Rafale versi original saja
Berapapun yg akan diborong…..asal kuat biaya perawatan & upgrade berkalanya 🤞
ngimpi aja lu,su35 gak bakalan dibeli selama ada CAATSA,yang jelas sebelum ada kontrak efektif jangan terlalu berharap
Untuk kapal selam, kalau bisa ditambah jadi 4 unit. Kita butuh banyak kapal selam untuk menjaga kedalaman laut kita yang sangat luas.
wah, jika jadi lalu diplus su-35 j-10c. Kaan dan kf-21 (mungkin f-15 juga buat ganti f-16) bagus juga sih, cuman satu aja persoalan, pelornya gimana tuh ngaturnya, mengingat perang sering jadi adu endurance bukan adu varietas
Semoga aja Indonesia bangun armada pesawat tempur untuk angkatan lautnya jangan berpacu pada angkatan udara Indonesia perlu beli Rafale versi M min 18 unit