Identitas Masih Misteri, Cina Munculkan Sosok Jet Latih Tempur Baru dengan Sirip Ekor Ganda dan Twin Engine

Selain ramai dengan berita jet tempur steatlh dan multirole garis depan, jagad dirgantara Cina kembali membuat berita dengan kemunculan sosok jet latih tempur jenis baru, yang belum diketahui nama dan identitas kodenya.

Baca juga: Rusia Umumkan Prototipe Pertama Jet Latih Tempur Yakovlev Yak-130M Siap Jalani Uji Darat dan Udara

Jet latih tempur baru ini, diduga merupakan produk dari Hongdu Aviation Industry Group (HAIG), yang berbasis di Nanchang dan dikenal karena memproduksi pesawat latih. Foto awal jet ini memperlihatkannya baik di darat maupun sedang diuji terbang, dengan lapisan cat dasar (primer) berwarna kuning.

Pesawat ini memiliki konfigurasi klasik latih dua tempat duduk tandem, dua mesin, dan tata letak konvensional dengan sayap sapuan (swept wings), stabilisator horizontal, sirip ekor miring ganda ke luar (twin outward-canted tailfins), dan sirip perut ganda (twin ventral fins).

The War Zone merujuk laporan tak terkonfirmasi, yang menunjukkan bahwa pesawat latih ini ditenagai oleh sepasang turbofan WS-17 buatan dalam negeri, yang diberi asupan udara melalui intake tipe ‘caret’.

Di kokpit depan, terlihat jelas layar head-up display (HUD) yang besar dalam setidaknya satu foto. Fitur-fitur lain mengarah pada peran tempur, setidaknya sebagai misi sekunder, termasuk ukuran keseluruhan pesawat dan hardpoint di ujung sayap, kemungkinan untuk rudal udara-ke-udara. Kerucut hidung berwarna abu-abu mungkin mengakomodasi radar, fitur umum jet latih tempur (Lead-in Fighter Trainer/LIFT) dan jet tempur.

Secara khusus, ada ‘tanda-tanda’ bahwa pesawat ini bakal digunakan untuk operasi kapal induk, di antaranya pesawat ini memiliki roda pendaratan tipe tricycle yang sangat kokoh, termasuk roda hidung ganda (twin nosewheels), sementara leading-edge root extensions yang menonjol juga akan membantu meningkatkan kemampuan manuver pada sudut serangan tinggi dan pada kecepatan udara rendah, seperti selama pendekatan ke kapal induk.

Munculnya jet latih tempur baru ini menarik dicermati, terutama karena Cina sudah memiliki lebih dari satu program jet latih yang aktif.

Guizhou JL-9
Guizhou JL-9, yang diekspor sebagai FTC-2000 Mountain Eagle, pengembangan dimulai sekitar tahun 2001, sebagai kelanjutan dari desain JJ-7/FT-7 sebelumnya, yang berasal dari jet tempur J-7/F-7 (versi Cina dari MiG-21 Fishbed). JL-9 menambahkan bagian badan pesawat depan yang sama sekali baru, dengan radar kontrol tembakan, dan intake mesin dipindahkan ke sisi badan pesawat.

Sesuai perannya sebagai LIFT, JL-9 memiliki sayap double-delta dan avionik terintegrasi modern. Namun, sistem kontrol penerbangannya masih mekanis dan bukan fly-by-wire, serta mesin WP-13 tunggalnya relatif primitif.

Guizhou JL-9G Mountain Eagle – Jet Latih Tempur untuk Penerbang AL yang Tidak Bisa Beroperasi di Kapal Induk

JL-9G adalah versi angkatan laut dari JL-9, sebuah pesawat latih kapal induk khusus dengan roda pendaratan yang diperkuat dan sayap yang diperbesar, di antara perubahan lainnya. JL-9G awalnya dilengkapi dengan tailhook (kait penangkap), tetapi ini tampaknya menyebabkan masalah struktural dan akhirnya dihapus.

Oleh karena itu, JL-9G dapat digunakan untuk latihan lepas landas kapal induk dari ‘dek tiruan’ berbasis darat tetapi tidak dapat digunakan untuk pendaratan dengan penangkapan (arrested recoveries). Namun, setidaknya touch-and-go (menyentuh landasan lalu terbang lagi) telah dilakukan oleh JL-9G di atas kapal induk Liaoning atau Shandong.

Hongdu JL-10
Program yang lebih ambisius daripada JL-9 adalah Hongdu JL-10, sebuah tipe yang telah diekspor sebagai L-15 Falcon, dan pertama kali terbang pada tahun 2006. Pesawat ini dirancang sejak awal sebagai jet latih canggih/LIFT modern, dan desainnya dibantu oleh Yakovlev dari Rusia. Ini adalah pesawat bermesin ganda, mirip dalam penampilan dengan Yak-130 Mitten dan juga ditenagai oleh sepasang turbofan AI-222-25 buatan Ukraina.

JL-10 dimaksudkan untuk menyediakan pesawat latih yang lebih optimal bagi pilot yang menuju jet tempur garis depan seperti J-10, J-16, dan J-20. Sejak awal, ia mencakup kokpit digital penuh dengan HUD, tampilan multifungsi berwarna, sistem kontrol ‘hands on throttle and stick’ (HOTAS). Ia juga memiliki sistem kontrol penerbangan digital fly-by-wire dan enam tiang senjata (stores pylons).

Sama seperti JL-9, versi JL-10 juga telah dikembangkan sebagai pesawat latih kapal induk. Meskipun terutama digunakan dari pangkalan darat, setidaknya maket JL-10J yang dilengkapi tailhook telah muncul di kapal induk Fujian.

Sementara, jet latih baru buatan HAIG, menunjukkan bahwa Cina terus mencari cara untuk mengoptimalkan jalur pelatihan jet cepatnya. Desain HAIG yang baru tampaknya sangat cocok untuk pasar ekspor pesawat tempur ringan (light combat aircraft/LCA), yang mana akan menghadapi persaingan ketat dari T-50/FA-50 (Korea Selatan) dan Leonardo M-346 (Italia). (Gilang Perdana)

KSAU Tinjau Lini Produksi Leonardo M-346 FA Block 20, Berpotensi Jadi Jet Latih Tempur TNI AU di Masa Depan

2 Comments