AS Serang Fasilitas Nuklir Iran, Luncurkan 12 Bom Penetrator GBU-57 MOP dari Enam Pembom Stealth B-2 Spirit

Presiden Amerika Serikat Donald Trump rupanya tak sekedar ‘omon-omon’, demi membela kepetingan Israel, serangan udara akhirnya telah dilcarkan ke fasilitas nuklir Iran. Enam unit pembom stealth B-2 Spirit telah memuntahkan 12 unit bom super spesialis penjebol bunker GBU-57 A/B Massive Ordnance Penetrators (MOP) ke fasilitas nuklir Iran di Fordow.
Baca juga: Serang Houthi di Yaman, F/A-18E Super Hornet AL AS Lepaskan GBU-53/B StormBreaker
GBU-57A/B MOP adalah salah satu bom konvensional non-nuklir terbesar dan terdalam penetrasinya yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Dirancang khusus untuk menghancurkan bunker bawah tanah yang sangat terlindungi, MOP menjadi bagian penting dari arsenal serangan strategis terhadap target seperti fasilitas nuklir atau komando bawah tanah.
Awalnya pengembangan bom super ini dimulai oleh Boeing Phantom Works, tetapi program ini kemudian dikembangkan dan diproduksi lebih lanjut oleh Northrop Grumman, bekerja sama dengan laboratorium dan fasilitas militer AS.
Sementara latas belakang pembuatannya ternyata terkait trauma buruk yang dialami Negeri Paman Sam, yaitu pasca serangan 11 September 2001, perhatian AS meningkat terhadap ancaman fasilitas tersembunyi dan perlindungan bunker musuh. Dalam konflik seperti di Irak dan potensi konfrontasi dengan Korea Utara dan Iran, AS menyadari perlunya senjata yang dapat menembus bunker beton bertingkat sangat dalam. Proyek dimulai di bawah program “Hard Target Defeat Weapon” oleh DTRA.
GBU-57 ‘bunker buster’ bomb.
AFP Infographic explaining the characteristics of the GBU-57 bomb, also known as the Massive Ordnance Penetrator (MOP), developed by the United States to attack underground structures pic.twitter.com/6dPM7Fg6bS
— AFP News Agency (@AFP) June 22, 2025
Pada perideo tahun 2005, Boeing Phantom Works memulai desain eksperimental MOP, pengujian awal menunjukkan bahwa bom dapat menembus target bawah tanah yang jauh lebih dalam daripada GBU-28 (pendahulunya dari era Perang Teluk), dan akhirnya pengembangan dilanjutkan secara cepat dengan dukungan dana dari Kongres AS.
Baru dua tahun kemudian, yakni di tahun 2007, uji penembusan dilakukan di lokasi militer seperti White Sands Missile Range dan Tonopah Test Range. Uniknya, hanya pembom stealth B-2 Spirit yang dapat membawa dan menjatuhkan MOP karena ukuran dan beratnya. Uji peluncuran sukses dari B-52 dan B-2, tapi hanya B-2 yang ditetapkan sebagai platform operasional.
GBU – 57 also known as Massive Ordnance Penetrator (MOP) pic.twitter.com/n0ISRCngnM
— Hukum 🇮🇳 (@hukum2082) June 22, 2025
Baru pada tahun 2011, Angkatan Udara AS menyatakan MOP sebagai bagian dari arsenal aktif mereka. Sejak itu, MOP telah disebar ke beberapa pangkalan utama (seperti Guam dan Diego Garcia) untuk kontingensi terhadap target strategis seperti fasilitas nuklir Iran atau Korea Utara.
Dari kemampuan, MOP adalah bom “deep penetrator” terbesar dan menggunakan teknologi baja paduan ultra-kuat. Tidak seperti MOAB (yang digunakan untuk efek kejut permukaan), MOP dirancang khusus untuk penetrasi ekstrem, dengan fuze penunda waktu agar meledak setelah menembus lapisan pelindung. Berat GBU-57A/B MOP mencapai 13,6 ton, sebagai perbandingan, GBU-43 MOAB beratnya 9,8 ton.
Dibawa dalam internal bomb bay, sebuah B-2 Spirit stealth bomber dapat membawa dua unit GBU-57A/B MOP. Bom super ini dilepaskan dari ketinggian tinggi, umumnya sekitar 30.000 hingga 50.000 kaki (sekitar 9.000 – 15.000 meter), dengan pertimbangan menambah energi kinetik untuk penetrasi maksimum, memberi waktu sistem pemandu GPS untuk mengarahkan presisi ke target dan mendukung pelepasan dengan kecepatan dan sudut optimal untuk menembus beton atau tanah keras. (Gilang Perdana)
Pertama Kali, Pembom B-1B Lancer Terlihat Gotong Bom Anti Bunker GBU-72 A5K Berbobot 2,2 Ton


Oh iya cara kerja Bom MOP itu bukan cuma nembus 60 meter terus selesai ya. Setiap ledakan bom akan membuka rongga dan membuat bom selanjutnya masuk 60 meter lagi ke dalam. Totalnya bisa menembus kurang lebih hingga 120 meter tergantung misi apakah kedalamannya 90 meter atau 120 meter dan itu takkan masalah karena tetap saja akan tertembus. Jadi jika ada 14 bom, 4 bom itu untuk menggali dan sisanya untuk meledakkan area bunker. Itulah strategi dari penggunaan bom MOP.
@Andi: Oh iya? Prove it. Bahkan walaupun peralatan dan bahannya dipindah jika reaktor nya hancur itu sama saja karena reaktor dan mesin sentrifugal nya pasti dipasang secara permanen. Itu akan memundurkan Iran hingga 50-100 tahun untuk menyusun kembali reaktor nya setelah mereka terkena embargo bahan dan alat untuk pengembangan reaktor nuklir dan semuanya yg berkaitan dg nuklir. Itu dari segi impak strategisnya ya.
Dalam hal impak taktis, Iran tidak mampu menjatuhkan Pembom B-2 menunjukkan bahwa ruang udara Iran berhasil ditembus. Jika ini adalah perang secara serius maka Iran sudah kehilangan kedaulatan atau supremasi udara mereka, sesuatu yg Rusia saja tidak mampu melakukannya terhadap Ukraina. Jadi, masih yakin serangan USA gagal?
walaupun… pengebomanya berhasil tetapi secara militer…gagal.
1. karena semua peralatan yg ada di sekitar reaktror telah dipindahkan .
2. Bomnya kagak mampu nembus gunung batukeras …sedalam 90 meter