Menhan Ingin TNI AL Tunda Pensiun 10 Kapal Perang, KSAL Jelaskan Kondisi Kapal yang Telah Uzur
|Selain berusaha untuk mengakuisisi kapal perang keluaran terbaru, rupanya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menginginkan agar TNI AL menunda proses pensiun alias purna tugas (decommissioning) pada 10 kapal perang. Dimana ada upaya untuk dapat dilakukan upgrade dan repowering pada kapal-kapal perang uzur tersebut. Namun, sebagai user, TNI AL tentunya lebih mengetahui alasan dan kondisi purna tugas kesepuluh kapal perang yang dimaksud.
Baca juga: Setelah Insiden Belawan, Akhirnya Korvet KRI Pati Unus 384 Resmi Dipensiunkan
Mengutip sumber dari Janes.com (5/10/2020), disebutkan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dikabarkan telah mengirim surat kepada Menhan Prabowo Subianto, dimana KSAL menjelaskan bahwa tidak mungkin untuk mengaktifkan kembali kesepuluh kapal perang yang dimaksud. Sebagian kapal perang yang dimaksud sudah pensiun sejak beberapa tahun lalu, dan sebagian lain sedang dalam proses decommissioning.
Selain alasan kapal telah tua usianya, keputusan decommissioning umumnya dilakukan karena kondisi kapal yang telah mengulami kerusakan berat, sehingga dinilai tidak efektif dan efisien jika dilakukan perbaikan.
Kesepuluh kapal yang dimaksud adalah LST (Landing Ship Tank) KRI Teluk Penyu 513, KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Sampit 515 buatan Tacoma, Korea Selatan. Kemudian ada korvet Parchim Class, KRI Pati Unus 384, kapal angkut pasukan KRI Tanjung Nusanive 973, kapal tanker KRI Sorong 911, kapal tanker pantai KRI Balikpapan 901, kapal pendarat KRI Nusa Utara 584, kapal penyapu ranjau Kondor Class, KRI Pulau Rote 721 dan satu unit kapal latih/patroli KAL Kadet-1.
KRI Teluk Penyu 513, KRI Pati Unus 384, dan KRI Nusa Utara 584, merupakan kapal yang telah dinonaktifkan selama tiga tahun terakhir, sedangkan sisanya sudah tidak lagi beroperasi dan sedang dalam proses pensiun secara resmi.

Dari kesepuluh kapal perang yang ingin ditunda pensiunnya oleh Menhan, yang usianya paling tua adalah kapal tanker KRI Sorong 911 dan KRI Balikpapan 901. KRI Sorong 911 didatangkan secara gress, alias dibeli baru pada tahun 1965. KRI Sorong 911 dibangun oleh galangan SY Trogir dari Yugoslavia.
Baca juga: KRI Tanjung Nusanive 973 – eks Kapal Pelni dengan Kanon PSU Rheinmetall 20mm
Sedangkan KRI Balikpapan 901, kapal tanker ini dibuat oleh galangan Zhdanov Shipyard, Leningrad. Pihak NATO memberi nama Khobi Class pada kapal tanker ini, Kapal ini dibangun antara tahun 1953 hingga 1958. Khobi Class dibuat hingga 20 unit. Dimana dua unit di antaranya digunakan oleh TNI AL. (Gilang Perdana)
GILAAAA…..kasian pelaut2 kita PAKeeee….
Hayo pak BOWOOO , genjot produksi kapal2 penggantinya…….
TINGKATKAN dan LENGKAPI PERSENJATAAN DI TIAP2 KRI jadi lebih ber GIGI !!!!
Id krisi moneter , lebih burk drpd malon
Anggaran buat beli Alutsista tahun depan memang kecil sekitar 4 triliun, sedangkan porsi terbesar dari anggaran pertahanan itu buat Sapras sekitar 40 triliun. Ya wajar sih karena harus ngejar radar dan sistem NCW, belum masalah hanggar, pelebaran dan pemanjangan runway, dermaga dsb.
Mantap jadikan drone kapal kamikaze. Paling ga kapal ikut bahagia mati dlm keadaan berperang karena pas bikinnya buat persiapan perang dunia ke 3 sewaktu perang dingin daripada mati keropos karatan.
karena logam mulai uzur. coba bikin material yg kuat anti korosi.kl pelapisan logam kemudian pelapisan plastik kuat tebal mirip coating tp benar2 kering tidak terkelupas sama sekali. tp bisa dicat lagi dari luar. di dinding terluar kapal, lantai kapal, body terluar, terus pintu (kl kapal amphibi) di mana sering kena air laut/ombak besar laut. nanti semua logam diplastikan kuat sehingga umur bisa lebih lama lagi ratusan tahun.
Itu udah ada serat karbon, lebih kuat dari baja tapi lah terhadap api
Gw cuma mau minta negara jujur. Kalo Indonesia ini sudah tidak punya duit lagi. kebijakan pembangunan infrastruktur yang ugal-ugalan tanpa ada kajian ekonomi-nya yang mendalam udah membuat negara ini merana.
Cetak hutang terus diatas bunga standar. Sehingga pengusaha pada melarikan uangnya ke surat hutang negara itu. Logikanya, pengusaha daripada terus berproduksi tapi ujung2nya rugi karena terus dihantam produk dari cina, mendingan uangnya di pake buat beli surat hutang negara. Dapet bunga 8% (diatas bunga deposito) udah enak banget. Tindakan pengusaha ini lah yang akibatnya membuat banyak PHK. Dan uang beredar dimasyarakat jadi sedikit.
Itu jokowi bangun infrastruktur ugal-ugalan apa dampaknya terhadap meningkatan ekonomi selama ini? Dari data BPS tidak ada sama sekali.
mana ada pembangunan infrastruktur trus dampaknya langsung kerasa? Anggaplah pembangunan infrastruktur dilakuin diantara 3 presiden sblm SBY, mungkin terasa skrng. Klo dibuatnya skrng, yang ngerasain itu pemerintahan2 selanjutnya. Bukan mksd membela, tp bkn salah pemerintahan skrng klo ada sektor infrastruktur yang harus dikebut. Karena dr dlu2 gk pernah diperhatiin ato dilanjutin. Masa mau dibiarin?
Pilihan bangun infrastruktur, sekarang saat demandnya masih rendah atau tunggu nanti saat demandnya sudah tinggi….ibarat tebakan duluan ayam apa telor 🤷
Masing2 punya kelebihan dan konsekuensi sendiri….
Bangun sekrang saat demand masih rendah……tapi biayanya masih sangat murah sementara dilain pihak, pembangunan infrastruktur bisa menjadi magnet bagi tumbuhnya ekonomi baru disekitar kawasan yg telah terbangun infrastrukturnya ☝️
Atau tunggu nanti saat demandnya sudah tinggi….tapi biayanya sudah melambung tinggi, belum lagi harus menghadapi biaya pembebasan tanah yg mahal dan panjang prosesnya, belum lagi banyak spekulan tanah dan efek lain yg timbul saat demand sudah tinggi spt dan menimbulkan kerugian disisi lain spt kemacetan ✌️
Prinsipnya mirip dg asuransi, kalo kita ikut asuransi sedari muda maka biayanya pun masih rendah dg perlindungan maksimal……btw bung @ersat sudah punya proteksi untuk anak-istri tercinta, boleh dong kapan-kapan kita ketemu 😉
Kang rongsok mulai beraksi
Alutsista itu butuh uang, uang didapat dari pajak Ekonomi yang berjalan, Ekonomi bagus salah satu syaratnya adalah infrastrukturnya mendukung.
Sektor Infrastruktur inilah yang diabaikan oleh pemerintahan sebelumnya. sehingga kurang bersaing dengan negara lain untuk menarik Investor.
Pemerintahan sekarang orientasi terbesarnya adalah membangun Infrastruktur sebanyak banyaknya.
tapi yang menikmatinya adalah pemerintahan yang akan datang
Bismillah jalan satu satunya adalah pengembangan n.250 dan 219 serta cn.235 MPA perlu dikembangkan lebih banyak lagi untuk dongkrak perekonomian,contohnya dengan tiap tiap propinsi memesan order ke PT.DI dengan minimal 2 unit pesawat saja sudah mendukung ekonomi saat covids 19,mungkin juga pihak kementrian kesehatan butuh mobile pesawat untuk mengangkut pasien dipelosok daerah,itu cukup perlu ditambah.untuk moderenisasinya bisa ijovasikan pesawat jenis cn.235 MPA dengan mengusung rudal tzircon,tor m.2,kalibr m,rudal r.han dan sistem sonar ditambah dengan produk terbaru plus torpedo.coba kita kerjasama dengan india untuk rudal brahmos jadi lebih baik.
Selain poin2 dari komen2 diatas.
Tidak ada negara yg bisa memprediksi resesi global karena hantaman pandemik corona.
Aliran investasi dampak pembangunan infrastruktur dan prospek ekonomi Indo sangat positif sampai Awal bulan tahun ini.
Ente bilang Infrastruktur itu gak penting? Cuman buat utang aja? Ente berarti gak pernah ngerasain mudik lewat Pantura Jaman Tol Cipali dan trans Jawa belum tersambung ya?? Belum pernah ngerasain naik KRD ke Bogor atau naik KRL gelantungan diatap kereta ya??? Sekarang udah lebih enak karena Infrastruktur diperhatikan. Coba 9 tahun yg lalu gimana parahnya kalo Infrastruktur gak diupgrade, apalagi sekarang.
Sebelum pandemi sampai thn 2022 fokus utama memang NCW, radar & underwater sonnar buat 3 ALKI. Alutsista belakangan
Pandemi muncul 3 program prioritas tersebut molor
Setahu saya KRI Balikpapan 901 (coastal tanker) yang akan dipensiunkan ini adalah yang kedua dengan nama tersebut. Menurut hazegray.org, ini kapal ex-Jepang yg dibeli tahun 1977. KRI Sambu 902 punya desain yang mirip dan diterima tahun 1978.
Dari russianships.info bisa dilihat bahwa KRI Balikpapan (ex-Don) pertama adalah medium seagoing tanker dari Pr. 577E. Kita menerima dua lagi dari kelas tersebut yaitu Pangkalan Brandan (ex-Donets) dan Wonokromo (ex-Dnepr). Ketiga kapal ini nomor lambung belum jelas apa.
Sedangkan kita menerima satu Pr. 437N (Khobi-class) dengan nama Pekanbaru 909 (ex-Sunta) tahun 1959. Semua kapal tanker kita menggunakan nama daerah penghasil minyak pada zaman itu.
Daripada pusing, ikut cara pinoy aja murah, pesen brahmos, pasang di tiap lantamal, tidur nyenyak🤗
tidur nyenyak apanya ? rudal jenis ini sudah diuji tni-al hasilnya kurang memuaskan yang pertama meleset yang kedua hanya akurat di 150 an km. jangkauan 300km hanya mimpi di siang bolong
Brahmos…..sejak kapan kita punya brahmos 🤔
Brahmos…..sejak kapan aku bilang brahmos 🤔
Brahmos itu kopiannya oniks aka Yakhont
Rudal jenis ini, kamu maksud yakhont ya ??, brahmos kan buatan India kang, lisensi, tapi sudah di uji coba, jadi jangan buruk sangka dulu
Apa ada yang tau kenapa saat uji tembak yakhont yang pertama dulu, rudalnya gagal mengenai sasaran 🙆🙆🙆
Duitnya dah habis utk nalangi kebangkrutan korupsi bumn