Northrop Grumman Tuntaskan Uji Coba IBCS – Sistem Anti Rudal Balistik dengan Elemen Hanud Eksisting
|Rencana Rusia untuk melakukan uji kedua peluncuran rudal balistik antarbenua – Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) RS-28 Sarmat pada akhir 2022, rupanya telah meningkatkan kewaspadaan Amerika Serikat. Berangkat dari hal tersebut, Northrop Grumman belum lama ini telah menuntaskan uji operasional Integrated Air and Missile Defense Battle Command System (IBCS).
IBCS merupan sistem anti rudal yang menggabungkan kemampuan radar AN/MPQ-64 Sentinel dan sistem Patriot, dan rudal hanud PAC-3 Missile Segment Enhancement upgrade (MSE), serta sistem komunikasi yang mengkoneksikan antara ketiga elemen tersebut. Dikutip dari news.northropgrumman.com (8/11/2022), pengujian sistem anti rudal berlangsung di White Sands Missile Range (WSMR) di New Mexico.
Uji coba ini mulai dilakukan pada Januari 2022 dan berlangsung selama 10 bulan. Selama periode tersebut, IBCS diuji dalam berbagai skenario serangan dan pertahanan di lingkungan yang realistis. Menurut Northrop Grumman, sistem itu mengalami “tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Pengujian berlangsung di bawah pengawasan ketat para ahli dari Angkatan Darat AS.
Sistem pertahanan rudal ini berhasil mendeteksi, melacak, dan mencegat target udara, yang berua satu rudal balistik taktis presisi tinggi dan dua target udara yang mensimulasikan rudal jelajah. Christine Harbison, salah satu wakil presiden Northrop Grumman mengatakan, bahwa uji IBCS yang berhasil membuat Joint All-Domain Command and Control system menjadi kenyataan.
Selama pengujian, target utama adalah rudal balistik. Sebelum diluncurkan, simulator rudal jelajah mulai bergerak menuju IBCS. Mereka bergerak di ketinggian rendah secara independen satu sama lain. Sistem anti-rudal mampu mengumpulkan data dari radar yang berbeda dan mampu menghitung arah setiap objek udara. Kemudian operator IBCS menggunakan sistem rudal permukaan ke udara Patriot PAC-3 untuk mencegat ancaman tersebut.
Northrop Grumman kabarnya akan melakukan pengujian sistem lainnya di masa mendatang. Setelah itu, IBCS akan ditawarkan untuk dilanjutkan fase produksi. (Gilang Perdana)
@ayam jago
Dedicated air defense itu kan ga selalu berbasis didarat toh…..yg berbasis di kapal perang justru lebih simpel dg pengembangan radar jarak jauh spt lansiran Thales atau Leonardo yg berbasis AESA.
Sementara keluarga destroyer Amrik masih mengandalkan pasokan data satelit utk mengetahui kehadiran rudal balistik
Platform Euro malah lebih ribet. Mereka belum punya dedicated air defense buat BMD seperti isi artikel
Itupun yang tersedia Amriki & Isro
https://www.indomiliter.com/tidak-cukup-dengan-patriot-hadapi-serangan-rudal-balistik-jerman-akuisisi-rudal-arrow-3/
https://www.indomiliter.com/tangkal-serangan-rudal-balistik-swedia-resmi-jadi-pengguna-sistem-hanud-patriot/
Kayaknya lebih simpel sistim hanud lansiran negara eropah