Nexter dan Thales Rilis Desain Akhir RapidFire – Meriam Kapal Kaliber 40mm Generasi Terbaru
|Apa jadinya bila dua manufaktur persenjataan kampiun asal Perancis berkolaborasi, hasilnya bisa diperkirakan bakal berkualitas tinggi. Seperti Nexter Systems dan Thales yang telah merilis desain akhir untuk naval air defense system di segmen kaliber 40 mm. Kedua perusahaan yang juga dikenal sebagai pemasok alutsista untuk TNI itu, mengharapkan pengiriman produk yang disebut sebagai RapidFire, dapat dilakukan untuk Angkatan Laut Perancis dalam beberapa bulan ke depan.
Nexter Systems dan Thales secara khusus menampilkan full mockup dari desain akhir RapidFire pada Konferensi Perdagangan Euronaval dua tahunan, yang berlangsung di Paris 18 – 21 Oktober 2022.
RapidFire bukan sistem senjata yang dirancang dadakan, pasalnya RapidFire telah dikembangkan sejak tahun 2019 untuk kebutuhan AL Perancis. RapidFire dirancang untuk sistem hanud darat-ke-udara di ketinggian rendah, khususnya dalam misi anti-drone, dan dapat melindungi kapal, unit darat, atau pangkalan dari berbagai ancaman seperti jet ski, kapal cepat, dan loitering munition, atau rudal hingga jarak tembak efekrif 4.000 meter.
Sistem pada RapidFire didasarkan pada meriam 40CTA (40 mm Cased Telescoped Ammunition) yang dikembangkan bersama 25 tahun lalu oleh Nexter dan BAE Systems, di bawah perusahaan hasil joint venture, CTAI.
Meriam 40CTA sudah digunakan pada ranpur lapis baja EBRC Jaguar, yang dikembangkan untuk Perancis dan Belgia, dan juga akan dipasang pada ranpur lapis baja Ajax yang sedang dikembangkan oleh General Dynamics untuk Angkatan Darat Inggris.
Program awal dari RapidFire adalah mengirimkan empat unit ke AL Perancis yang rencananya akan dipasangkan pada kapal tanker terbarunya, yang dikenal dalam bahasa Perancis sebagai Batiments Ravitailleurs de Force, atau BRF Jacques Chevallier Class – dengan masing-masing dua unit meriam pada tiap kapal.
Dalam kontrak awal, 40 unit RapidFire akan diserakan ke AL Perancis untuk dipasang pada kapal patroli dan kapal penyapu ranjau di masa depan. RapidFire juga dapat berfungsi sebagai artileri sekunder untuk frigat, kapal perusak dan kapal induk.
RapidFire dilengkapi dengan munisi Anti-Aerial Airburst (A3B) yang didedikasikan untuk target udara. Nexter saat ini menjalani dua tahun kualifikasi internal untuk pengujian dengan penembakan munisi A3B, yang kemudian harus diuji dan dikualifikasikan oleh kantor pengadaan militer Prancis, Delegation Generale de l’Armement (DGA).
Secara keseluruhan RapidFire akan dilengkapi dengan lima jenis munisi, termasuk A3B, munisi dapat secara otomatis diidentifikasi dan dipilih untuk melawan ancaman yang ditentukan.
Dibekali perangkat optronic pada kubahnya, RapidFire mampu beroperasi secara independen atau terhubung ke combat management system, dan kubah beroperasi secara pasif ketika tidak dalam mode menembak. Nexter menyebut, RapidFire nantinya akan ditambahkan kemampuan untuk menggunakan munisi berpemandu.
RapidFire mencakup beberapa adaptasi dari varian berbasis darat, seperti untuk memperhitungkan bobot amunisi yang berbeda. Baik varian darat dan angkatan laut akan dirakit di jalur produksi yang sama, dengan modifikasi hanya terjadi di akhir proses.
Baca juga: “Still Strong,” India Tempatkan Meriam Tua Bofors 40mm L/70 di Wilayah Perbatasan Cina
Dikutuip dari defensenews.com (18/10/2022), selain menjalankan produksi untuk pesanan ke AL Perancis, Thales dan Nexter mengharapkan sejumlah peluang ekspor untuk RapidFire, tetapi kedua perusahaan menolak untuk menawarkan secara spesifik. Dari spesifikasi kaliber dan kemampuan, RapidFire setanding dengan Leonardo Marlin 40 yang akan dipasang di korvet KRI Bung Karno 369, atau Bofors 40 MK4 produksi BAE Systems. (Bayu Pamungkas)