Inilah Radar 3D Mobile Surveillance Iskra 90K6E yang Disebut-sebut Diminati Indonesia
|Masih dari Defense Express – defence-ua.com (24/12/2020), selain mewartakan bahwa Indonesia telah menandatangani kesepakatan (MoU) pembelian rudal anti kapal Neptune, rupanya pihak Ukraina juga menawarkan sistem radar intai kepada Indonesia, dan klaim dari Ukraina menyebut bila delegasi militer Indonesia memuji radar 90K6E produksi Iskra.
Yang unik, pihak Ukraina menyadari bahwa memasarkan radar 90K6E ke Indonesia bukan perkara mudah, lantaran Thales dan Leonardo telah dikenal sebagai pemasok kuat sistem radar intai di Indonesia. Namun, perwakilan manufaktur menyebut “Indonesia tertarik pada produk kami.”
Nah, yang menjadi pertanyaan kemudian, apakah yang membuat radar 90K6E layak dilirik oleh Indonesia? Merujuk ke situs resmi Iskra – iskra.zp.ua, disebut 90K6E adalah jenis radar mobile 3D air surveillance dengan transistor yang berperan untuk mendeteksi sasaran yang terbang rendah, terbang sedang hingga terbang tinggi.
Wujud konkrit dari peran radar 90K6E yaitu sebagai elemen pemandu dan penentu sasaran bagi unit artileri pertahanan udara (hanud). Lain dari itu radar ini juga dapat memandu jet tempur untuk mengarahkan pada posisi pesawat lawan.
Dari spesifikasi, radar 90K6E punya jangkauan deteksi hingga 500 km dengan azimut 360 derajat. Sementara elevasi antena radar sampai 70 derajat. Dengan pemancar tipe solid state, radar dapat mendeteksi sasaran dengan radar cross section 3,5 m2 yang terbang pada ketinggian 10 km, sementara jarak deteksi maksimum bisa sampai ketinggian 40 km.
Dengan konsol radar yang ditempatkan pada platform trailer, ikut memudahkan dalam hal mobilitas, dimana radar 90K6E dapat dimuat ke dalam ruang kargo pesawat sekelas C-130 Hercules. Tidak lupa, perangkat IFF (Identification Friend or Foe) telah hadir secara built in dalam sistem radar ini.
Baca juga: Radwar N-22 – Mobile Surveillance Radar dengan Perlindungan Lapis Baja
Pihak Iskra mengklaim bahwa radar ini dapat men-track 500 sasaran secara simultan. Dalam satu menit, radar membuat 12 putaran, memberikan pembaruan data sasaran setiap 5 detik. Dengan kinerja yang ada, memungkinkan radar mendeteksi arah serangan roket artileri lawan. Lepas dari itu, sistem pemrosesan sinyal radar ini memungkinkan untuk mendeteksi rudal jelajah yang terbang di ketinggian rendah. (Gilang Perdana)
Bungkus…sekalian minta TOT.
Ukraina saat ini sedang butuh 2M yaitu Market dan Modal..dengan pintu 2M ini mungkin Indo bisa mendaparkan Teknologi dibidang rudal dan radar..krn sesungguhnya teknologi Ukraina hampir menyamai Rusia..terlebih skrbg Ukraina sdh jd anggota NATO sehingga terbebas CATSA..tp mungkin akan timbul masalah dengan protes dari Rusia..
Kok cuma 40 Km min.? Benar gak nih. Biasanya paling gak 100 Km.
ketinggian sampai 40km.
Maksutnya paling gak 100.000 kaki aka 30 km-an………gitu kan min, eeeeeh ruskiman 😹😹😹
F-22 aja ketinggian terbang maksimalnya sekitar 65.000 kaki aka 30 km-an…..ada yg sanggup terbang lebih tinggi lagi 🤷
Radar jangkauan 500 KM sih, mantab banget jika dapat ToT-nya dan nantinya dapat dibuat didalam negeri 😂
Indonesia lbh byk incar alutsista negara2 eropa timur pecahan soviet mungkin krn tdk di cekoki syarat2 oleh negara produsen dan bebas Catsaa
Selain itu jg ga bgt mbulet krn mereka jg bth dananya bwt pengembangan alutsista lainnya. Simbiosis mutualisme bnr2 berjalan. Klu saya sih mending kerjasama dgn negara2 spt ini. Toh teknologi nya memang kita butuhkan drpd kerja sama dgn negara yg teknologinya maju tp ribet. Yg ada ga maju2 kita.
Beli dikit2 dari berbagai sumber.. Saat perang terjadi.. Jd momok menakutkan untuk suplai logistik nya. Padahal semua negara2 maju berusaha menyederhanakan varian dan jenis alutsista nya. Semua di rancang dan dibuat dg suku cadang yg bisa saling mendukung dan bisa di pakai untuk berbagai jenis perangkat.
Yg diincer ToTnya Dhek.
Gpp om. Mgkn msh pakai pola pikir lama atw negara sultan. Ada duit pokoe beli, ora penting mandiri.
Klo dr eropa timur dan bekas pecahan unisoviet sudah bisa ditebak siapa yang beli.
Tp lebih sreg dg rusyah asal tdk ada catsa. Bahkan ada artikel yang menyebutkan bahwa f35 dp dideteksi oleh sebagian besar radar buatan ak putin.
Hoaks itu dhek, sebelum bisa mendeteksi udah dilumat duluan pake rudal.
Percuma beli radar Rusia kalo ga bisa diintegrasikan dengan pesawat dan kapal buatan barat milik TNI. Sama juga dengan kembalikannya, percuma beli rudal rusia kaya Yakhont & S400 kalau ga bisa diintegrasikan dengan radar buatan barat milik TNI. Malah bisa nembak pesawat & kapal TNI sendiri, kan bodoh itu.
Meski begitu tetap aja di kalangan petinggi Menhan & TNI masih ada yang minat ingin beli SU35 yang kalau perang bisa ditembak oleh pertahanan udara milik TNI sendiri 🤦♂️
Turki,india,& yunani aman2 aja tuh pakai S400,S300 dan ga ada satupun pesawatnya ditembak jatuh.
Kapan itu ya heli mi-17 india ditembak jatuh oleh rudal spyder…..kenapa coba 🤔
Mgkn ada dendam dgn pilotnya itu.
Gak ada IFF, Dhek Tiger makanya yg di India salah nembak, yg lebih parah yg di Suriah, Iran, sama Donbass Ukraina. Itu korbannya ada pesawat sipil sama pesawat kargo sendiri.
Lalu bagaimana dng pesawat buatan rusia milik Indonesia jk terbang dekat dgn sistem hanud nasams &oerlikon sky shield apa akan ditembak jatuh juga. 😱😱😱
selain friendly fire, response time juga pasti akan lebih lama karena gak konek antara sistem.
Ada pepatah lama, terkait iff: “Tak kenal, maka tak sayang 😇”
Dhek Tiger, makanya dari dulu banyak orang tepok jidat 🤦♂️ dengan rencana TNI ingin beli senjata canggih Rusia karena gak akan bisa terhubung dengan radar dan senjata buatan barat milik TNI lainnya.
Kita sudah kontrak perusahaan Yunani untuk kembangkan network centric TNI, tapi klo semua alutsista ga bisa dihubungkan ya percuma aja itu proyek.
Jangan kaget kalau misal ada perang lalu muncul kabar pesawat SU milik TNI jatuh kena tembak oleh Kapal TNI.
Ente kalo punya temen personel Militer Indonesia coba tanya kalo lagi latgab antar satuan gimana ribetnya bawa banyak radio kalo ngelihatin Flanker atau Alutsista lainnya yg buatan barat. Itu masih radio, belum di radar.
*ngelibatin
Bukane sekarang sudah mulai di standarisasi penggunaan radio taktis terenkripsi buatan HARRIS, shg semua alutsista bisa berkomunikasi langsung baik antar pespur dg pasukan darat maupun pespur dg kapal perang, tanpa memandang buatan blok barat atau timur
Rudal NEPTUNUS, radar ISKAK…..semua ini kan baru klaim sepihak dari Ukraine, nyaris sama dg berita-berita sebelumnya 🤔
Berita termantab ttg proses TOT radar berteknologi AESA datangnya dari pabrikan Leonardo asal Italia…..masak kita mau berpikir mundur ke teknologi yg lebih lawas 😏
Ukraina gak akan bohong apalagi soal ToT. Kalo Rusia nah itu baru boongnya beneran.
Setuju. Kaya Bung Rusky kalau bicara tentang alutsista Rusia bisanya cuma bilang “strong bingit” tapi kalo ditanya soal ToT hasil beli senjata Rusia cuma bisa sembunyi.
Iya setuju. Rusia paling pelit masalah TOT. Hanya negara yang udah deket banget dan banyak beli produk dia yang di kasih. Padahal TOT itu kan termasuk perawatan berat. Jangankan perawaran berat, perawatan ringan aja harus panggil orang rusia ke indonesia. Moso perawatan ringan aja akhirnya kita gagap. Dan perawatan berat sama sekali enggak bisa.
Bismillah radar iskra ditambah rudal neptune,buk,brahmos II india ditambah buat TNI.AD sebagai rakyat indonesia,jalak putih 17 setuju.
“Kalo dibandingkan dg radar buatan eropa seperti Thales GM-400 atau Saab Giraffe 4A , kelihatan radar ini kurang praktis dalam penggelarannya, krn antara platform antena dan kabin komando terpisah dan harus mengerahkan 2 unit herkules.
Lalu kalo kita lihat pada kabin antene yg berotasi, terlihat kalo set antene dan perangkat elektronik pendukungnya tidak menjadi 1 kesatuan, sehingga ketika antena nya berputar terlihat bulky dan berat….rotasi joint nya lebih cepat aus ☝️
https://youtu.be/Y_yIVEJs8tc
Silahkan pernyataan mantan jendral TNI-AU,.CAATSA hanya untuk membungkam Ekonomi dan Politik Rusia.
Secara teknologi..Rusia kalah jauh dengan USA..pembelian Su-35 TNI sama sekali tidak ngaruh dengan USA..karena Su-35 tidak ada apa apanya dibanding produk USA…hanya para funboy aja yang GR kebangetan.