Thales GM403 – Pantau Pergerakan Udara di Laut Cina Selatan, Inilah Radar Intai Hanud di Pesisir Timur Malaysia
|Bertetangga dengan Indonesia, maka Malaysia diprediksi juga bakal terimbas jika meletus konflik terbuka antara Amerika Serikat dan Cina. Dari serangkaian antisipasi yang dilakukan oleh pihak militer, maka kesiapan unsur satuan radar menjadi yang paling vital guna mendeteksi ancaman sedari dini dan meningkatkan kesadaran situasional. Dan dua wilayah Malaysia yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan, yaitu Negara Bagian Sabah dan Sarawak di Pulau Kalimantan, beberapa waktu ini telah mengoptimalkan kemampuan sistem radar intai hanud dan peringatan dini.
Baca juga: Lindungi Wilayah Natuna, Indonesia Pilih Radar Pasif Vera-NG, Pengendus Pesawat Stealth
Mengutip dari malaysiaflyingherald.wordpress.com (7/5/2020), disebutkan bahwa sejak 18 Maret 2020, AU Malaysia telah memulai program upgrade pada fasilitas radar hanud yang ada di wilayah Malaysia Timur, yaitu tepatnya di Sarawak. Radar pertahanan udara yang baru dikabarkan akan melengkapi situs radar yang ada di kota Labuan dan Samarahan, sehingga memperkuat Sistem Pertahanan Udara Nasional (SPUN) AU Malaysia.
Selain bakal mendatangkan unit radar baru radar Thales GM (Ground Master) 403, satuan radar dari Skadron 330 dan Skadron 331, akan melengkapi sistem radar Thales GM403 eksisting dengan pemasangan radome (radar dome). Disebutkan konstruksi radome alias kubah radar kini tengah digarap oleh Deftech Malaysia, dengan pemasangan kubah, maka operasional antena pada ground radar dapat lebih aman dari potensi gangguan yang berasal dari lingkungan sekitar.
Sebagai garda perisai di wilayah Timur Malaysia, Thales GM403 yang buatan Perancis ini merupakan jenis radar full digital dengan kemampuan pengkukuran 3D (tiga dimensi) dalam frekuensi S-band. Termasuk keluarga radar GM400, disebut radar dengan teknologi AESA (Active Electronically Scanned Array) ini dapat mendeteksi berbagai jenis sasaran dengan presisi tinggi. Punya akurasi di kisaran 50 meter, Thales GM403 dapat mendeteksi sasaran secara instrumen dari jarak 470 km dan identifikasi sasaran dari jarak 390 km dengan tingkat akurasi 50 meter.
Situs armyrecognition.com menyebut kecepatan rotas antena Thales GM403 adalah 6 rpm dan ketinggian deteksi radar ini mencapai 30.500 meter dengan elevasi antena 20 derajat. Fitur yang melengkapi radar ini mencakup Electronic Counter-CounterMeasures (ECCM) dan Tactical ballistic missile (TBM) detection.
Baca juga: Master –T – Radar Hanud Tercanggih Perisai Ruang Udara Indonesia
Thales GM403 bersifat mobile deployment, dimana sistem radar ini dapat dipindahkan dengan dukungan kontainer ukuran 20 kaki, dan dapat diangkut dengan truk trailer 6×6 atau 8×8. Paket kontainer dengan berat 10 ton ini pun dapat dibawa masuk ke kargo pesawat sekelas C-130 Hercules. Untuk operasional, radar ini membutuhkan 4 personel, sementara deployment hanya butuh satu jam oleh 6 personel. (Gilang Perdana)
Ahh.. Malaysia-indonesia sama aja paling hebat dalam perang kata2.. Amerika aja takut berhadapan dengan dua macan ASEAN ini..
Radar bagus aja mh 370 bisa ilang,
malon dikasih baru bagus juga percuma engak guna,liat kapal selam baru keluar dari pabriknya juga bisa rusak engak bisa nyelem wkwkwkwk sampai sampai masuk dan lewat negara lain dikawal sama kapal permukaan, alasan orang malaysia sopan sopa,kalou orang malaysia lucu lucu mungkin wkwkwkwk.
bahkan militer yang sangat berwibawa dan terkesan garang diperankan tentara malaysia sangat lah menghibur xixixixixi
bahkan bisa menginfirasi para jokes dunia Hhhhhhhhh.
camana dgn KS NAGABERAIR..KELuar kilang terus tak boleh menyelam ..yg paling lucu pake powerbank kayak HP…
wkwkwkw panas nih yeee,tapi vaiknya kamu belajar lagi apa sukoi lah lagi,semua kapal selam itu pakai batrey dek,entah kalou kapal selam malon???,mungkin batrey sudah jadi wang kopi.
waxaxaxaaa…….
Setali tiga uang dengan Indonesia sebetulnya…. Radar bagus, hanud nya masih SHORAD.
ya sengak engaknya kita punya nyali dan mental lah,lain halnya kalou engak punya mental dan keberanian walau sista cangih sekalipun percuma,karna engak akan bertindak.
coba lihat kita ditekan usa tentang pembelian su35 masih berjuang mempertahankan nya ya walau penghambatnya juga banyak tidak terkecuali didalam negri sendiri yang tidak mendukung nya terutama petinggi yang notabene memang besar dan dibesarkan barat.
Bismillah thales GM 403 produk radar okey nih… Tapi kalo senjatanya shorad apa fungsinya,bagaimana dipasangkan rudal aster 15,aster 30,tzircon damn pant sir.
Bung @Admin tolong dikonfirmasi berita ini https://news.v.daum.net/v/20200611125557423?fbclid=IwAR2xLWzI3hgfLMm6WupG1Gdo8_MkUkEizA5p7ik9bI2SmCnrtlzplhy88Hc
“It’s been confirmed that 114 Indonesian engineers who have been loitering at Korea Aerospace Industries returned home in March.
Indonesian engineers will likely not return in the near future due to rising COVID-19 cases in Indonesia.
This means that as of June, 2020, there are no Indonesian personnel directly involved in the KF-X project. They had been learning various aspects of aircraft development from KAI engineers.
As of April 2020, the Indonesian government owed the South Korean government over $420 million in overdue payment for its share in KF-X program.”
Ini berarti indonesia resmi keluar dari proyek KFX/IFX yaa? link berita diatas itu dari media korea selatan dan sudah disebar ke fanpage fb Republic of Korea Armed Forces. Yg ngenes ada pernyataan dari adminnya “Don’t expect major tech transfer while paying only 20%, which they’ve failed to do so.
South Korea is already being extremely generous with current terms, but Indonesia wants to decrease its share even more while demanding more tech transfer”
udah lah dek program kfx itu hajatan nya korea kita toh cuma turut meramaikan dan memeriahkan saja, ada pun ifx itu hanya pejabat kita memang senang sekali untuk mengembuskan angin angin surga,bisa dilihat informasi tertutup dan tidak ada keterbukan sama sekali,jadi memang kita suka ke GR an bahwa bila program tersebut berjalan bahwa kita bisa buat pespur sendiri jilid ke duanya,padal itu yang jadi masalah kita engak siap dan punya kemampuan.
iya om jangan kata buat pespur buat rudal aja engak jadi jadi padahal dah belasan tahun pengembanganya.
Yang bilang “Don’t expect major tech transfer while paying only 20%, which they’ve failed to do so. South Korea is already being extremely generous with current terms, but Indonesia wants to decrease its share even more while demanding more tech transfer” itu khan hanya admin fb korean armed forces aja khan? Itu hanya opini pribadi si admin aja dan tidak menggambarkan sikap para pemimpin Korsel. Admin fb korean armed forces itu hanya lihat sedikit saja tapi dia tidak menyadari ada sesuatu yang lebih bernilai dari hanya share 20% itu. Dia tidak melihat gambaran prospek secara global di masa depan.
Korsel yang jelas tidak akan rela jika kita lepas dari IFX/KFX. Selain IFX dan kapal selam, masih ada yang mereka ingin jual ke Indonesia yaitu prospek penjualan sejumlah besar FA50 dalam waktu 15-20 tahun ke depan, serta prospek sedikitnya 3 unit destroyer KDDX (kalo iver khan fregat nggak bisa dibilang destroyer). Ini adalah prospek penambahan pendapatan sedikitnya usd 6.8 billion bagi Korsel dari 2 item saja yaitu FA50 dan destroyer.
Nanti pasti ada yang bilang saya halu.
Banyak om, dalam bantuan korsel masalah covid saja Indonesia masuk daftar negara prioritas, satu-satunya di asia tenggara
Pertahanan udaranya apa ini Malaysia kalau bisa endus ga ada Hanudnya y repot..apalagi yg dihadapi su 35 dan Rudal DongFeng..😱😱😱
Kami ada su30mkm dan Hornet utk memintas…. Bukan senang china nak launch Dong Feng..Kalau China Launch Dong Feng..usahkan malaysia Indonesia pun tak mampu nak pintas… 🙂
entah gue kalou lihat berita pendeteksi seperti radar kayaknya pengen ketawa aja bawaan nya,apa lagi keingetan tetangga yang mendeteksi kapal pencuri ikan bukan diusir apa dihalau malah dimandori,ngapa engak sekalian dibantu biar cepat kelar nya,belum lagi kejadian malaysia airlines MH370 dah gitu nyalahin tetangga lagi ?.
ini repot kalou maling apa rampok lebih perkasa dari yang punya kuasa!!!.
jadi gue rasa radar atau alat pendeteksi itu percuma dan menghambur hambukan uang saje je,kan lebih baik beli beras untuk rakyat!!!.
Beda nya ama kita apa??? Kita dilarang keluar eh… Malah si anu di suruh masuk 500 org xixixi
bedanya kita sengaja dek xixixixi
ngomong apaan sih kamu?.
aku kok ya jadi terasa tergelitik gitu,coba lebih jelas lagi komenya dek
wkwkwk…jangan gitu om ntar kena Denkarung lho.
tpi Malaysia OK juga beli Radar kelas atas, bukan kaleng-kaleng.
semoga mereka bisa menambah lebih banyak dan jgn ketinggalan pesawat tempur dimaksimalkan. Upgrade Mig-29 ke SMT juga lumayan
Malaysia punya hal kamu yang sakit hati..keh keh keh…
malaysia yang lucu ,saye sakit hati…????
kenapa harus sakit hati…???
kahkahkahkah
hiburan pagi hari,buat sakit perut aja nih bocah.