Unit Kedua Pembom Tu-160M Hasil Upgrade Mengangkasa, Mampu Luncurkan Rudal Hipersonik Kh-47M2 Kinzhal
|Bagi Moskow, pola serangan ke Ukraina kini ditekankan pada kemampuan drone kamikaze dan rudal jelajah. Dan yang disebut terakhir, pelibatan pembom strategis sebagai salah satu wahana peluncur rudal jelajah menjadi begitu penting. Terkait hal tersebut, United Aircraft Corporation (UAC) pada hari Senin kemarin (19/12/2022), mengumumkan penerbangan perdana dari unit kedua pembom strategis Tu-160M varian upgrade.
Baca juga: Tupolev Tu-160 Blackjack – Sandang Gelar Pembom Supersonik Tercepat dan Terbesar
Dikutip dari Kantor Berita Rusia – Tass, penerbangan perdana unit kedua pembom Tu-160M varian uprade, adalah bagian modernisasi strategis yang dijalankan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada tahun 2015. Tu-160 yang dalam kode NATO disebut “Blackjack” dan dijuluki “White Swan” oleh militer Rusia, mulai dioperasikan Angkatan Udara Rusia pada tahun 1987.
Pada tahun 2016, dilaporkan ada 16 unit Tu-160 yang masih beroperasi, kemudian di tahun 2015, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memerintahkan dimulainya kembali produksi Tu-160, dengan 50 unit Tu-160M varian upgrade, yang akan dikirimkan bersama dengan modernisasi pada ke-16 unit Tu-160 yang saat ini beroperasi.
Uji terbang pertama dari unit pertama pembom strategis telah berlangsung pada Januari 2022. Tu-160M varian upgrade lepas landas dari aerodrome perusahaan penerbangan Kazan, divisi perusahaan Tupolev. Dari sejarahnya, Uni Soviet merancang Tu-160 untuk bersaing dengan American Rockwell B-1 Lancer, yakni sebagai pembom supersonik dengan sayap ayun.
Pihak UAC menyebut, penerbangan perdana Tu-160M dilakukan untuk menguji stabilitas pesawat, sistem kendali, dan kinerja sistem operasi pesawat termasuk mesin dan peralatan radio-elektronik. Pesawat juga melakukan manuver yang memungkinkan pengujian pengendalian dan stabilitas di udara. Unit kedua pembom strategis yang baru dibangun itu menyelesaikan penerbangan perdana selama 30 menit pada ketinggian 600 meter.
‼️🇷🇺 The first flight of the Tu-160M #strategic missile carrier after modernization
Tu-160M is a deep modernization of the Tu-160 strategic missile carrier-bomber.
The bomber bomber is capable of flying at a speed of 2000 km/h. #Russia pic.twitter.com/MZTJguL9WB
— Maimunka News (@MaimunkaNews) December 19, 2022
Tu-160M adalah varian yang ditingkatkan dari pembom Tu-160. Pembom ini dirancang untuk meluncurkan persenjataan nuklir dan konvensional untuk menyerang target musuh di lokasi yang jauh. Menurut media Rusia, TU-160M saat ini adalah pesawat supersonik militer terbesar.
Lapisan reflektif putih cerah yang menutupi seluruh badan pesawat memberi pesawat itu moniker “White Swan.” Meskipun memberikan pesawat dengan penampilan yang ramping dan elegan, lapisan tersebut dibuat untuk melindungi kru jika muatan nuklir diluncurkan. Selama ledakan nuklir, secara teoritis mencerminkan beberapa energi termal (cahaya).

Produksi serial pembom Tu-160M varian upgrade dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2023, dengan tingkat produksi minimum tiga pesawat per tahun. Ini akan konsisten dengan pesanan untuk sepuluh pesawat pada periode 2023 – 2027.
Peningkatan Tu-160M diimplementasikan dalam dua tahap, yang pertama termasuk penghapusan beberapa sistem yang lebih tua, seperti adopsi sistem persejataan modern, dan pemasangan sistem navigasi K-042K-1 yang baru dan ABSU-200-1 untuk sistem autopilot .
Lain dari itu, Tu-160M akan dilengkapi mesin NK-32 yang diperbarui (bernama NK-32-02), radar Novella NV1.70 yang baru, glass cockpit yang terkomputerisasi, komunikasi kontemporer dan perlengkapan anti-jamming, dan persenjataan konvensional dan nuklir kontemporer adalah bagian dari yang kedua fase Tu-160M2.
Peningkatan juga termasuk sistem penargetan baru, rudal jelajah yang ditingkatkan, dan rangkaian peperangan elektronik. Rusia bermaksud untuk mempersenjatai Tu-160M dengan rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal yang dapat membawa hulu ledak nuklir sebagai bagian dari paket upgrade.
Dengan hampir daya dorong 55.000 pon pada afterburner penuh, mesin Kuznetsov NK-32, yang awalnya dipasang pada TU-160, sering dianggap sebagai mesin pesawat tempur yang paling kuat.
Tu-160M dilaporkan akan dipersenjatai dengan keluarga rudal jelajah X-101 yang memiliki hulu ledak konvensional (high-explosive, high-explosive, cluster, volumetric detonating) dan hulu ledak nuklir (X-102). Rudal ini dapat muat dalam 12 slot di weapon bay Tu-160. (Gilang Perdana)
min,
Menku dah acc katanya soal sisa anggaran kf21.tinggal nunggu keputusan dari kemenhan.
Betul apa benul beritanya?
kh-47 kalau ngga salah ada yang bilang itu versi udaranya iskander
Percuma, sudah ada lawannya yaitu Laser gun, Laser Weapon System (LaWS) milik AS atau Laser Dome milik Israel. BRIN aja sudah mulai riset tentang senjata pamungkas ini.
Kecepatan Cahaya dan jauh lebih akurat
Kasihan ya Rusia, di saat USA dan China udah bisa bikin pembom Siluman yg baru, Rusia masih bergantung sama produk warisan Soviet. Salah sendiri negara tetangga pemasok mesinnya malah diserang. Coba kalo mainnya kalem, gak asal nyaplok dan pengen jadi Tsar Wannabe pasti Rusia minimal udah bisa bikin pembom baru walopun bukan Siluman.
@OTG
meskipun memungkinkan, tapi sampe sekarang laser hanya efektif untuk lawan UAV, diluar target itu, setau saya butuh daya yang terlampau besar, terlebih, laser yang ada saat ini lebih mirip “flamethrower” soalnya menghancurkan target ngga dalam 1 tembakan langsung hancur tapi target dirusak perlahan dalam jangka waktu tertentu dengan suhu tinggi, dan untuk menghancurkan target berkecepatan tinggi, meskipun mungkin bisa dilakukan, tapi ngga efektif, itulah kenapa, hingga saat ini, rudal lebih diutamakan
@ Agato Sugimura
Betoel, dengan bomber segede gitu dan tak siluman, jadi terang benderang di radar lawan, maka dari itu mereka menjagokan rudal jarak jauh saja.
tinggal nunggu keberanian NATO saja megirim patriot, C-RAM dan LaWS ke ukraina
@Agato
rusia bisa bikin mesin sendiri, yang masalah hanya di perkapalannya aja, lagipula, itu juga salah ukraina sendiri, wilayah timurnya ngga dihormati, yaudah crimea bisa dikuasai tanpa perlawanan dari penduduk, ingat kita bisa merdeka karena juga adanya perlawanan dari penduduk, sisanya ya lihat sendiri sudah, ukraina ngga dijajah, penduduknya ngga dibantai atau disuruh kerja rodi, hanya diserang saja, meskipun, korban penduduk tetap ada, kalau pembom siluman, cina yang capaiannya lebih maju saja belum ada, meski biasanya berlomba mengadu teknologi yang serupa, tapi, tiap negara juga tentu ada konsep dan pendekatan sendiri dalam pengembangan senjata
@Periskop: pake laser buat melumpuhkan rudal hipersonik memang sangat mungkin. Walopun tenaga yg dibutuhkan sangat besar tapi panas yg kuat pada bodi atau sayap akan membuatnya tidak stabil. Ibarat sobekan kecil apda pesawat kertas akan membuatnya tidak bisa terbang dg stabil.
@Agato Sugimura
Yup, betoel sekali, rudal hypersonic rentan dengan gangguan kecil, dengan kecepatan yg sangat tinggi membuat panas luar biasa, cukup sobekan kecil di badan atau sayap membuatnya oleng dan hancur sendiri.
Ingat kasus bencana Space Shuttle Columbia yang meledak, hanya karena sobekan kecil dari spoon yang sangat ringan.
mengenai daya, jaman modern sekarang LaWs sudah mobile, cukup diangkut Humvee atau light tank/panser dengan daya sangat tinggi
@agato
nah itu ente tau sendiri dayanya gede, laser sendiri butuh waktu lama juga, proyek laser amerika yang berbasis di pesawat saja itu batal karena ngga efisien, setidaknya, untuk saat ini, belum bisa dianggap operasional penuh untuk laser, kecuali untuk target kecil
@otg
sa ae lu bang, saat ini bellum ada yang mumpuni soal itu
@ gato… saking ng henatnya pembom siluman…sampai nyium tanah ya om 😂😂😂