Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tupolev Tu-160 Blackjack – Sandang Gelar Pembom Supersonik Tercepat dan Terbesar

Penulis berfoto dengan latar Tu-160 Blackjack di Lanud Kubinka, Moskow.

Debutnya sempat terdengar dalam babak awal serangan Rusia ke Ukraina, lantaran pembom strategis Tupolev Tu-160 Blackjack diwartakan telah meluncurkan rudal jelajah udara ke permukaan Kh-101. Lepas dari perannya saat itu, mungkin publik ada yang terlupa, bahwa inilah bomber supersonik yang menyandang kategori tercepat dan terbesar yang saat ini beroperasi di muka Bumi.

Baca juga: AU AS Memulai Program Pemensiunan Pembom Strategis B-1B Lancer

Tu-160 disebut White Swan atau Blackjack dalam kode NATO, jelas bukan arsenal baru lagi, lantaran bersama dengan Tu-22 Backfire dan Tu-95 Bear, Tu-160 merupakan peninggalan era Uni Soviet. Terbang perdana pada 18 Desember 1981, belum ada kata pensiun pada pembom ini, begitu pun dengan Tu-22 Backfire dan Tu-95 Bear, justru Pemerintah Rusia akan melakukan serangkaian upgrade untuk memperpajang masa pakai armada pembom strategis ini.

Tu-160 hadir dalam rancangan khas berupa pesawat dengan sayap geometri variabel yang disapu ke belakang dan badan pesawatnya yang panjang nan ramping, yang berakhir di titik terbalik di bagian depan pesawat.

Empat mesin tersebar di sayap pesawat, yang dalam varian Blackjack paling modern adalah mesin NK-32-02. Mesin yang kuat ini mendorong White Swan dengan daya dorong 55.000 pon, menjadikan pembom ini dapat melesat dengan kecepatan maksimum Mach 2, serta punya jangkauan 7.500 mil (12.300 km), membuat banyak analis meyakininya sebagai pembom supersonik tercepat yang beropasi saat ini. Bukan saja tercepat, dengan payload maksimum yang bisa dibawa mencapai 40 ton (payload normal 9 ton), jelas tandingan yang sepadan di kelas ini adalah B-1B Lancer dengan payload maksimum 56 ton.

Dengan kemampuan seperti itu, Tu-160 dapat membawa dengan 12 rudal jelajah Kh-55MS atau 24 rudal balistik yang diluncurkan dari udara Kh-15. Mengingat kemampuan nuklir rudal Kh-55MS, menjadikan posisi Tu-160 sebagian bagian penting dari triad nuklir Uni Soviet dan Rusia sejak awal keberadaannya.

Tu-160 Blackjack meluncurkan rudal Kh-101 (Foto: Istimewa)

Dari sejarahnya, Tu-160 mulai dikembangkan pada tahun 1972, dan penerbangan pertama pesawat berlangsung pada akhir 1981. Namun, hanya 36 unit pesawat yang telah diproduksi Kazan Aircraft Production Association, sebelum konstruksinya secara resmi dihentikan pada tahun 1994.

Pasca bubarnya Soviet, maka ada dua negara yang mengoperasikan Tu-160, yakni Rusia dan Ukraina. Ukraina total mewarisi 19 unit Tu-160, di mana delapan unit di antaranya dijual sebagai barter pembayaran gas ke Rusia. Ukraina sendiri tidak mempunyai sumber daya untuk mengoperasikan armada Tu-160.

Pada tahun 2015, ada keputusan dari Kementerian Pertahanan Rusia untuk melanjutkan produksi White Swan, kemudian diikuti pada April 2017 dengan pengumuman bahwa Angkatan Udara Rusia akan melakukan modernisasi mendalam dari semua unit Tu-160 yang ada.

Selain mesin baru yang lebih efisien, pada varian Tu-160M juga akan mencakup avionik yang ditingkatkan, seperti adopsi glass cockpit dan sistem pertahanan anti rudal. Blackjack yang dimodernisasi juga dilaporkan mampu menggunakan rudal jelajah Kh-101 dan Kh-102 yang lebih modern.

Pesanan resmi untuk 10 unit Tu-160M dibuat pada Januari 2018, dengan contoh awal pesanan terbang untuk pertama kalinya pada Januari 2022. Angkatan Udara Rusia juga telah menyatakan keinginan mereka untuk mengoperasikan total 50 unit Blackjack.

Selama dimulainya kembali jalur perakitan Tu-160, United Aircraft Company Rusia menghadapi tantangan untuk memulai kembali dan melengkapi kembali jalur perakitan yang telah tidak aktif selama lebih dari 20 tahun.

Pada bulan September 2008, dalam misi pelatihan, dua pembom Tu-160 melakukan penerbangan transatlantik pertama dari Murmansk ke Venezuela, dalam misi pelatihan. Dilanjutkan pada bulan Juni 2010, dua pembom Tu-160 Rusia menyelesaikan patroli 23 jam yang memecahkan rekor yang mencakup 18.000 km jangkauan penerbangan. Pesawat itu terbang melintasi perbatasan Rusia di atas Samudra Arktik dan Pasifik dan akhirnya mendarat di pangkalan Engels di wilayah Volga.

Baca juga: Rusia Diduga Gunakan Rudal Jelajah Kh-101, Pertanda Armada Pembom Strategis Mulai Eksis dalam Perang di Ukraina?

Angkatan Udara Rusia saat ini mengoperasikan 17 unit Tu-160, dengan satu di antaranya adalah Tu-160M2 baru. Nantinya, semua pesawat akan dimodernisasi dengan ke standar “M2”. Sepuluh unit Tu-160M2 lainnya sedang dalam proses pemesanan. (Haryo Adjie)

8 Comments