Kembali “Terjun” di Timur Tengah, B-1B Lancer Pernah Empat Hari Pukau Warga Jakarta
|Ibarat tua-tua keladi, makin tua makin jadi, mungkin itu peribahasa yang tepat menggambarkan kiprah pembom strategis jarak jauh Boeing B-1B Lancer. Seperti halnya F-16 Fighting Falcon, B-1B Lancer mengawali terbang perdana pada tahun 1974. Dan setelah debutnya mencapai 45 tahun, belum lama ini ada kabar bahwa Amerika Serikat telah mengirimkan satu unit B-1B Lancer ke Arab Saudi. Beda dengan kedatangan B-1B Lancer ke Indonesia di tahun 1996, B-1B Lancer di Arab Saudi dalam urusan serius, yaitu menyangkut dukungan Donald Trump pada kampanye militer Arab Saudi.
Baca juga: Intip Lebih Dekat Tupolev Tu-95MS, Pembom Strategis Yang Sempat Bertandang Ke Biak
Dikutip dari thedrive.com (25/10/2019), US Air Forces Central Command menyebutkan satu unit B-1B Lancer dari 28th Bomb Wing telah diterbangkan langsung dari Lanud Ellsworth, South Dakota ke Lanud Prince Sultan di Arab Saudi. Tidak ada informasi lanjutan, berapa total unit jumlah B-1B Lancer yang akan dikirim ke Arab Saudi. Justru pihak AU AS dalam pernyataan di-twitter menyebut bila penerbangan langsung dari South Dakota ke Arab Saudi menyiratkan kemampuan pembom ini untuk mampu melakukan serangan jarak jauh di lokasi mana pun di dunia.
Dan bicara penerbangan jarak jauh, B-1B Lancer pun pernah melakoni prestasi yang penerbangan jarak jauh pada tahun 1996. Merujuk informasi dari survincity.com, diwartakan satu unit B-1B Lancer asal ANG (Air National Guard)/127th melakukan penerbangan dari Kansas menuju Bandara Soekarno-Hatta. Kedatangan B-1B Lancer tersebut menjadi berita besar kala itu, lantaran saat itu untuk pertama kalinya B-1B Lancer ditampilkan dalam sesi pameran dirgantara di kawasan Asia. Persisnya pada 22 sampai 30 Juni 1996, B-1B Lancer bersama dukungan pesawat tanker KC-135R Stratotanker ikut meramaikan hajatan besar Indonesia AirShow 1996.
KC-135R Stratotanker tentu tak melayani B-1B Lancer semata, melainkan dalam rombongan besar, AU AS turut memboyong 2 unit F-16 dan 2 unit F-15 yang didatangkan dari Lanud Kadena, Jepang. B-1B Lancer di Indonesia AirShow 1996 hanya ditampilkan secara statis dan nampak mendapat penjagaan ketat. Sayangnya, B-1B Lancer tak bisa mengikuti jadwal pameran hingga selesai, tercatat B-1B Lancer hanya empat hari di Jakarta. Entah karena ada alasan tertentu, pembom supersonik jarak jauh ini diperintahkan pulang ke home base-nya pada 25 Juni 1996. Rute yang diambil adalah Jepang, Alaska dan Seattle.
Sejatinya kedatangan B-1B Lancer ke Indonesia AirShow 1996 sebagai ‘pelipur lara’ dari Paman Sam, lantaran awalnya yang ingin ‘didatangkan’ oleh panitia adalah pembom siluman B-2 Spirit. Pasca AirShow 1996, tidak ada catatan bahwa B-1B Lancer pernah berkunjung lagi ke Indonesia. Baru empat tahun kemudian, yaitu di pameran dirgantara Asia Aerospace 2000, B-1B Lancer tampil di Changi, Singapura.
Tak kenal maka tak sayang, ada baiknya kita kupas sekilas sosok pembom dengan bobot maksimum 216,32 ton ini. B-1B Lancer adalah besutan Rockwell International (kini Boeing), pesawat ini ditenagai empat mesin turbofan General Electric GE F-101-GE-102 afterburner. Setiap mesinnya mampu menghasilan daya dorong 13.605 kg. Pesawat pembom dengan sayap model swing-wing ini dapat melesat dengan kecepatan jelajah Mach 0.92 dan kecepatan maksimum Mach 1.25.
B-1B Lancer dapat terbang sejauh 9.400 km, jangkauan jelajah pembom ini bakal bertambah berkat dukungan air refueling model boom (seperti pada F-16 Fighting Falcon). Ketinggian terbang maksimumnya 18.000 meter dan punya kecepatan menananjak sampai 28,84 meter per detik.
Menyandang predikat supersonic strategic heavy bomber, total payload senjata yang dapat dibawa B-1B Lancer mencapai 57 ton. Sebagai catatan, B-1B Lancer bukan pembom stealth, ini terlihat dari adanya enam eksternal hardpoint yang dapat dimuati bom pintar dan bom konvensional seberat 23 ton. Tapi itu bukan yang utama, B-1B Lancer punya tiga internal bomb bay dengan kapasitas 34 ton.
Baca juga: Seandainya Ada Tu-16N, Maka Jangkauan Pembom Strategis Tu-16 AURI Bisa Mencapai Sydney
B-1B Lancer mengandalkan senjata pada gabungan bom nuklir dan bom konvensional, selain rudal jarak pendeak SRAM. Bom termonuklir yang dibawannya adalah dari jenis B28/B43 (12 buah) atau 24 buah B61/B83. Bom-bom ini disimpan dalam tiga bomb bay-nya digabungkan dengan bom konvensional semacam MK82, MK84 dan lainnya. (Haryo Adjie)
Itu foto disamping kanan adalah pesawat ilyushin il 14, klu utk bomber trkencang msh tu 160 ditenagai mesin kuznetsov nk yg disebut sbbgi mesin trkuat didunia sampai saat ini
π
Itu ilyushin il 14 silinder trbang perdana pd tahun 1950 sampai tahun 1996 masih juga masuk air show diindonesia
π
maaf mas@halata,. yg itu bukan il14 tapi C47 Dakota dgn callsign “Den bey’ dulu sering d pke FASI bwt latihan terjun sblm d pansiunkan. ikut beraksi di IAS 96 (klo yg sempet nonton yaa)
Betul juga, Bah berarti gue yg keliluru yaaa
π
Cuman memukau tuk muluskan pembodohan, pernah gk us kasih jual produk yg wowww ame indonesia???? Yg ada malah produk abal2 dan pakai gk boleh ini gk boleh itu’ ujungnya diembargo,,,paraaahhhh πββοΈπ€¦ββοΈππ
Sama saja, Rusia juga
MiG-21 TNI-AU umurnya hanya 7 tahun
Karena embargo, terpaksa pensiun dini
Demikian juga 12 kapal selam dan Kapal lainnya
Hutang beli Alutsista rusia Tahun 60-an baru lunas tahun 1992
Rusia bukan mengembargo tapi RI yg berpaling cinta ke blok barat…..belajar sejarah lg dek.
Hutang alutsista wajar lama lunasnya, karena yg dibeli buuanyak banget dan barang yg strooongg bingiiiit sehingga menjadi kekuatan utama Asia saat itu.
Disamping itu ekonomi kita saat itu lg baru mau tumbuh. Jd sdh bagus klo kita bisa melunasi bukan malah ngemplang hutang. Begitu ceritanya dek. Wajar kalo adek blom paham krn msh kecil jd blom mengerti tentang strategi keamanan dan ekonomi. Jd saran saya lebih baik adek belajar yg pinter biar bisaembangun ekonomi RI. Jng banyak main internetan melulu.
Harusnya acara selevel IAS ( Indonesia Air Show) bisa di adakan lagi. apalagi dengan semakin majunya industri pertahanan kita. selain itu tentunya dapat menambah nilai pariwisata & devisa negara
Kalo AS menerjunkan pembom B-1B Lancer ke Arab Saudi, maka Rusia jg punya TU-160 yg selevel. Tp Rusia cukup mengirim ke Suriah adiknya TU-160 yg kecanggihannya jauh diatas B-1B Lancer, yaitu Pembom TU-22 M3M yg memiliki kecepatan lebih baik dari B-1B Lancer. Serta komplek persenjataan lebih lengkap dan dan peralatan untuk peperangan elektronik. Sekarang TU-22 M3M sdh menetap di Suriah. Persenjataan Rusia pastinya Strooonngg Bingiiiitttt.
hihi gk nyadar si lancer justru yg lebih gacor dibanding 2 itu, termasuk dari segi computer, radar, sensor, dll, jgn banggain menang speed ama ECM doang deh hahahaha.
Si lancer sdh jadul teknologinya. Nda bisa diajak peperangan elektronik…hehehehe