Update Drone KamikazeKlik di Atas

Rusia Diduga Gunakan Rudal Jelajah Kh-101, Pertanda Armada Pembom Strategis Mulai Eksis dalam Perang di Ukraina?

Tu-160 Blackjack meluncurkan rudal Kh-101 (Foto: Istimewa)

Ketika Rusia disebut telah mengerahkan kekuatan militer pamungkasnya dalam Perang di Ukraina, maka tak sedikit netizen yang bertanya, dimana peran pembom strategis andalan Rusia seperti Tu-22 Backfire, Tu-95 Bear dan Tu-160 Blackjack? Pasalnya dengan 137 unit pembom strategis, Rusia menempati peringkat ketiga sebagai negara pemilik armada pembom terbesar, dimana secara kuantitas, urutan pertama ditempati Cina dan kedua adalah Amerika Serikat.

Baca juga: Babak Awal Serangan ke Ukraina, Rusia Luncurkan Rudal Jelajah 3M-54 Kalibr

Meski belum ada bukti otentik akan pengerahan pembom strategis Rusia dalam misi serangan ke Ukraina, namun, ada dugaan bahwa pembom-pembom tersebut telah memainkan perannya, persisnya tanpa harus terbang melintasi wilayah konflik, pembom-pembom Rusia dapat merilis rudal jelajah dengan target presisi dari jarak ratusan atau ribuan mil di luar jangkauan sistem hanud Ukraina, bahkan NATO sekalipun.

Dikutip dari avia-pro.net (9/3/2022), disebutkan sosok yang diduga rudal strategis Kh-101 terlihat melintas di langit Ukraina (Kharkiv). Kehadiran Kh-101 telah terekam oleh video warga Ukraina. Awalnya, diasumsikan bahwa rudal yang terlihat di video adalah rudal jelajah 3M-54 Kalibr. Namun, setelah dilakukan analisa, dipercaya bahwa kemungkinan besar yang dimaksud adalah rudal jelajah strategis Kh-101.

Sumber dari avia-pro melakukan analisis terperinci, ditemukan bahwa mereka hampir pasti berbicara tentang Kh-101, dan bukan tentang rudal jelajah Kalibr seperti yang sebelumnya aktif digunakan dalam hari-hari pertama invasi Rusia. Ada dua varian pada rudal ini, Kh-101 adalah varian yang mengusung hulu ledak konvensional (450 kg), dan Kh-102 adalah varian yang mengusung hulu ledak nuklir.

Nah, terkait dengan literasi tentang eksistensi armada pembom yang disebut dalam paragraf pertama, tak lain karena Kh-101 memang dirancang untuk dilepaskan dari pembom berat. Sebagai contoh, Tu-95MS `Bear-H’ dapat membawa hingga 8 rudal jelajah Kh-101, Tu-160 Blackjack dapat membawa 12 rudal Kh-101.

Tu-95 dengan menggotong rudal Kh-101.

Rudal Kh-101 pertama kali diluncurkan pada Oktober 1998 untuk pembom Tu-160 selama latihan Angkatan Udara ke-37. Rudal ini dilaporkan dapat diisi dengan hulu ledak nuklir atau konvensional. Masuk dalam segmen air launched cruise missiles (ALCM). Kh-101 disebut-sebut punya kemampuan stealth. Rudal ini dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan udara lawan dengan terbang di ketinggian rendah untuk menghindari deteksi radar lawan. Ketinggian rendah Kh-101 yaitu 30 – 60 meter di atas permukaan laut. Sementara ketinggian terbang maksimum 6.000 meter.

Saat terbang di ketinggian rendah, rudal ini mengandalkan sistem pemandu radar dan infrared. Sementara material rudal mengadopsi bahan komposit penyerap radar, yang membuat rudal ini sulit untuk dideteksi. Akurasi Kh-10 diyakini cukup tinggi dengan memanfaatkan navigasi satelit GLONASS dan TV terminal guidance.

Insinyur Soviet mulai merancang Kh-101 pada akhir 1980-an, dan pengembangan skala penuh kemungkinan dimulai pada 1995. Kh-101 mencapai kemampuan operasi awal pada Agustus 2003, dan mulai beroperasi pada penuh pada tahun 2012.

Kh-101 punya panjang 7,45 meter dan diameter 0,51 meter. Saat peluncuran, rudal memiliki 2.400 kg dan diluncurkan tanpa booster. Kh-101 ditenagai mesin turbofan TRDD-50A, memberikannya kecepatan jelajah Mach 0,58 dan kecepatan maksimum Mach 0,78.

Bicara tentang jangkuan, Kh-101 dapat melesat sejauh 2.800 km, meskipun laporan yang belum dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim jangkauan maksimumnya adalah 4.500 km.

Baca juga: Informasi Baru Tentang Rudal Jelajah Hipersonik Tsirkon, “Punya Panjang 9 Meter”

Sejak operasional pada tahun 2012, Angkatan Udara Rusia telah menggunakan Kh-101 beberapa kali dalam operasi tempur. Disebut beberapa kali rudal ini telah digunakan Rusia untuk menyasar basis ISIS di Suriah pada tahun 2015 – 2016. Seperti pada 17 November 2016, dua Kh-101 digunakan untuk menyerang terget ISIS di kota Idlib dan Homs. (Gilang Perdana)

5 Comments