Update Drone KamikazeKlik di Atas

Informasi Baru Tentang Rudal Jelajah Hipersonik Tsirkon, “Punya Panjang 9 Meter”

Tsirkon

Rudal hipersonik Tsirkon tak pelak menjadi senjata pamungkas bagi Vladimir Putin, yang dipercaya dapat memberikan keunggulan komparatif bagi Rusia atas persenjataan NATO. Lantaran masuk kategori senjata pamungkas, maka tingkat kerahasiaan Tsirkon sangat tinggi. Tidak sembarang personel Rusia dapat mengakses atau melihat langsung sosok rudal ini. Namun, ada keterangan tambahan yang menarik tentang sosok rudal yang diluncurkan dari kapal perang ini.

Baca juga: Rusia Tuntaskan Fase Uji Terbang Rudal Hipersonik Tsirkon

Dikutip dari navyrecognition.com (1/2/2022) yang melansir informasi dari Kantor Beritas Tass pada 1 Maret lalu, Igor Krokhmal, kapten di frigat Admiral Gorshkov mengatakan, bahwa Tsirkon dengan kecepatan hipersonik dapat menjangkau sasaran sejauh 1.500 km (932 mile).

Menurut sang kapten, bahkan kemunculan rudal Tsirkon tetap menjadi rahasia. “Tsirkon sangat dirahasiakan di dalam penutup peluncur serbaguna. Bahkan penampilannya sangat dirahasiakan. Mengetahui ukuran tabung rudal, kita hanya dapat mendunga tentang dimensi rudal, yaitu ditaksir panjangnya sekitar 9 meter, diameternya 60 sentimeter,” kata Krokhmal.

Menurut Krokhmal, dia melihat rudal Tsirkon hanya selama peluncuran, ketika Anda tidak dapat benar-benar melihat apa pun di awan asap dan api, dan Tsirkon dimuat (loading) ke dalam frigat dalam wadah tertutup. “Kemunculan rudal hipersonik adalah salah satu parameter rahasia. Karena itu, saya belum pernah melihatnya. Dan tidak mungkin untuk melihatnya pada tahap peluncuran. Tidak mungkin dengan kecepatan seperti itu,” kata Krokhmal.

Laporan dari Tass tidak merinci kapan penembakan itu terjadi. Peluncuran Tsirkon yang diumumkan dilakukan pada 19 Februari 2021 selama strategic deterrence forces. Menurut laporan itu, target lintas laut terkena pada jarak hingga 1.000 km. Peluncuran dilakukan dari Laut Barents.

Frigat Admiral Gorshkov

Kementerian Pertahanan Rusia dikabarkan menutup area penting di Laut Barents untuk navigasi selama latihan. “Biarkan mereka menonton, kami tidak keberatan, sebaliknya, mereka akan mengatakan dalam laporan informasi mereka bahwa ya, memang ada senjata seperti itu. Latihan kami terbuka untuk ini, ”kata kapten, berbicara tentang pengamat NATO yang memantau tes di sepanjang batas area tertutup.

Seperti diketahui, Pada 20 Februari 2019, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato kenegaraannya bahwa rudal hipersonik Tsirkon dapat melesat hingga kecepatan Mach 9 dan memiliki jangkauan lebih dari seribu kilometer. Kemudian pada 24 Agustus 2021, sebuah kontrak ditandatangani di forum Army 2021, yakni tentang pengiriman rudal hipersonik Tsirkon ke Kementerian Pertahanan Rusia.

Pada 24 Desember 2021, Putin mengatakan bahwa uji coba salvo Tsirkon telah berlangsung dengan sukses dan tanpa kesalahan. Sampai September 2021, sudah dilakukan lebih dari 10x uji peluncuran rudal Tsirkon. Pada 19 Juli 2021, frigat Admiral Gorshkov berhasil meluncurkan uji coba rudal Tsirkon terhadap sasaran di darat. Rudal itu terbang dengan kecepatan Mach 7 dan menempuh jarak lebih dari 350 km (217 mil).

Baca juga: Rusia Mulai Produksi Rudal Jelajah Hipersonik Tsirkon untuk Angkatan Laut

Untuk tahap selanjutnya, Rusia akan melakukan uji coba peluncuran rudal Tsirkon dari kapal selam nuklir Severodvinsk K-560, yang masuk kategori Yasen Class (Project 885). Sebagai catatan, rudal Tsirkon dikembangkan dan diproduksi oleh NPO Mashinostroeniya Enterprise yang terintegrasi dengan Tactical Missiles Corporation (KTRV). (Bayu Pamungkas)

6 Comments