Thales LMM Martlet – Kecepatan di Bawah Starstreak, Disebut Jadi Algojo MANPADS Inggris di Perang Ukraina
|Ada pihak yang menyebut bahwa pelaku penembakan drone Orion-E milik Rusia adalah rudal Lightweight Multirole Missile (LMM) Martlet. Sementara disebutkan pada artikel sebelum ini, rudal yang diluncurkan oleh pasukan dari 95th Air Assault Brigade Ukraina adalah rudal Starstreak.
Baca juga: [Video] Pasukan Ukraina Luncurkan Rudal Starstreak, Tembak Jatuh Drone Orion-E
Sejatinya antara sistem Martlet dan Starstreak punya beberapa kemiripan, peluncur kedua rudal sama, namun ada sedikit perbedaan pada tabung, dimana bagian belakang tabung Martlet terlihat lebih sempit. Bila Starstreak diciptakan sejak awal sebagai rudal hanud jarak pendek – SHORAD (Short Range Air Defence), maka Martlet pada awalnya lebih ditekankan sebagai rudal udara ke permukaan ringan.
Persisnya rudal ini menjadi kelengkapan senjata pada helikopter AW159 Wildcat. Selain itu rudal ini juga menjadi kelengkapan pada drone copter Schiebel S-100. Baru belakangan Marinir Inggris menjajal LMM untuk rudal hanud MANPADS dengan sasaran target drone Banshee.

Peran Martlet sebagai rudal hanud memang tak populer, lantaran kecepatan lesatnya tak sefantastis rudal MANPADS Starstreak. Kecepatan luncur Martlet ‘hanya’ Mach 1.5. sebagain perbandingan, kecepatan luncur Starstreak mampu melesat hingga Mach 4. Meski ada perbedaan kecepatan luncur, namun Martlet dan Starstreak dibuat oleh manufaktur yang sama, yaitu Thales Air Defence.
Baca juga: Selat Hormuz Memanas, AL Inggris Uji Rudal Martlet di Frigat HMS Sutherland
Dari spesifikasi, Martlet punya jarak tembak maksimum 6 km dan jarak tembak minimum 400 meter. Sebagai sumber tenaga, menggunakan two-stage solid propellant dan sistem pemandu multi-mode guidance – laser beam riding and/or semi-active laser guidance and terminal infrared homing. Sementara detonasinya mengandalkan laser proximity sensor.

Martlet punya berat 13 kg, dengan 3 kg diantaranya adaah berat hulu ledak. Rudal ini punya panjang 1,3 meter dan diametr 76 mm. (Gilang Perdana)
Kira-kira TOT apa yang indonesia dapat dari pembelian manpads starstreak.
Demiliterisasi sudah tercapai, hangus semua, ancur mina, mustahil berani daftar ke nato, Perlu puluhan tahun untuk pemulihan alutsista & ekonomi, persis afganistan, terlupakan di media, Harusnya nyerah dari awal, pura2 aja nurut kremlin, yg penting negara & rakyat selamat, kalo sekarang kan pejabat selamat, tapi negara hancur, rakyat menderita😁
Demikian juga dengan Afghanistan, Israel, Vietnam, Inggris.
Jika rusia terpojok dan kalah…. Jalan satu satunya bayar malu adlah luncurkan nuklur.
Perang urban yg masif sepertinya bakal terjadi kedepannya, karena sama2 ngotot
Ukraina kalo ga d bantu negara lain ga tau nasibnya kaya apa
Fakta membuktikam manpads lebih efektif dari S-300 👍👍😂
Korban – korban Angkatan Udara dari Pihak Russia mulai berjatuhan Terhempas merasakan kerasnya Perlawanan Ukraina, Akankah Ukraina akan menjadi Afganistan kedua bagi Russia sebagai mana telah dirasakan sang Pendahulunya (USSR) ?