[Video] Pasukan Ukraina Luncurkan Rudal Starstreak, Tembak Jatuh Drone Orion-E

Tak berapa lama setelah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan pengiriman paket rudal hanud MANPADS Starstreak pada awal Maret lalu, maka korban yang diklaim sebagai hasil ‘perbuatan’ Starstreak sudah berjatuhan di laga perang Ukraina. Seperti yang santer diberitakan adalah berhasil dijatuhkannya helikopter serang Mi-28 Havoc oleh Starstreak.

Baca juga: nggris Siap Kirim Rudal MANPADS Starstreak ke Ukraina, Rudal yang Juga Jadi Andalan Arhanud TNI AD

Dan belum lama ini, kembali beredar bahwa drone tempur (UCAV) Rusia dari jenis Orion-E berhasil ditembak jatuh oleh Starstreak yang dilepaskan pasukan Ukraina. Seperti dua hari lalu, di atas Kherson, sebuah Orion-E ditembak jatuh oleh rudal Starstreak yang diluncurkan oleh pasukan dari 95th Air Assault Brigade. Dari video yang diperlihatkan, sontak menjadi rekaman pertama proses penembakan rudal Starstreak di Ukraina.

Nampak dalam video, personel militer Ukraina melepaskan Starstreak dari varian man portable launcher, dimana inilah varian peluncur yang paling praktis dan ideal digunakan pasukan Ukraina yang menuntut mobilitas tinggi. Varian peluncur man portable mirip halnya dengan rudal Stinger, dioperasikan dengan cara dipanggul oleh seorang prajurit. Varian jenis ini tidak dimiliki oleh Arhanud TNI AD, yang mengoperasikan varian peluncur three round lightweight launcher (Lightweight Multi Launch) dan self propelled launcher yang dipasang di rantis Uro Vamtac 4×4.

Sementara sang korban, yaitu drone Orion-E, merupakan produksi Kronshtadt Group, dan termasuk kategori drone MALE (Medium Altitude Long Endurance). Predikat MALE disematkan, lantaran Orion-E sanggup terbang terus menerus selama 24 jam pada ketinggian maksimum 8.000 meter dengan jarak jelajah 250 km.

Orion-E pada bagian bawah fuselage-nya dilengkapi kubah yang berisi sensor electro-optical/infrared (EO/IR) dengan dua kamera thermal, wide angle TV camera, dan laser range finder/target designator. Dengan bobot keseluruhan 1.000 kg, kapasitas payload Orion-E maksimum mencapai 200 kg.

Baca juga: Drone Tempur Orion-E Kini Tampil dengan Senjata Baru, Rudal Anti Tank Vikhr

Orion-E dapat melepaskan 4 bom pintar/rudal dengan bobot masing-masing 50 kg. Orion-E ditenagai mesin tunggal turbo propeller Saturn 36MT dengan tenaga 100 hp. Orion-E secara teknis dapat terbang dengan kecepatan 120 – 200 km per jam. Bila kendali dengan LoS (Line of Sight) adalah 250 km, maka dengan penggunaan unmanned transponder maka jarak jelajah dapat ditingkatkan menjadi 300 km. (Gilang Perdana)

6 Comments