Steregushchiy Class – Korvet Stealth Multirole Armada Pasifik Rusia, Dari Vladivostok ke Laut Jawa
|Berlayar sejauh 5.650 kilometer atau sekitar 3.510 mil laut dari Vladivostok, detasemen kapal perang dari Armada Pasifik Rusia telah tiba di Laut Sulawesi, dalam rangka mengikuti 4th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 (5 – 8 Juni). Kedua kapal perang dari jenis korvet tersebut adalah RFS Sovershennyy 333 dan RFS Gromkiy 335 – Steregushchiy class.
Baca juga: Pasifik Memanas, Gugus Tempur Armada Pasifik Rusia Dekati Hawaii
Selain di Laut Sulawersi, dalam pelayaran jarak jauhnya, kedua korvet Steregushchiy class dikabarkan akan melintasi Laut Jawa dalam kegiatan latihan bersama multilateral. RFS Sovershennyy 333 dan RFS Gromkiy 335 dalam pelayaran ini didampingi kapal tanker RFS Pechenga.
Steregushchiy class terbilang korvet multirole keluaran baru di arsenal Angkatan Laut Rusia. Steregushchiy class (Project 20380) dirancang oleh Almaz Central Marine Design Bureau dan dibangun oleh JSC Severnaya Verf shipyard, Amur Shipbuilding Plant. Oleh AL Rusia, Steregushchiy class disiapkan untuk menggantikan dimaksudkan untuk menggantikan korvet Grisha class.
Dalam operasionalnya, Steregushchiy class dapat digunakan dalam operasi patroli pesisir, pengawalan, dan perang anti-kapal selam (ASW). Korvet ini dapat dilibatkan dalam peperangan anti permukaan, lawan kapal selam, anti pesawat terbang dan menghancurkan target berbasis di pantai.
Korvet pertama di kelasnya, RFS Steregushchiy 530, peletakan lunasnya dilakukan pada Desember 2001 dan kapal diluncurkan pada Mei 2006. RFS Steregushchiy memulai uji coba laut (sea trial) pada November 2006, untuk commissioning pada Armada Laut Baltik pada November 2007.
Total ada 14 unit korvet Steregushchiy class yang akan dibangun untuk AL Rusia, yang mana sembilan unit telah beroperasi dan tiga unit lainnya sedang dalam proses pembangunan. Terkhusus untuk RFS Sovershennyy 333 dan RFS Gromkiy 335 yang bertandang ke Indonesia, kedua korvet tersebut dibangun oleh Amur Shipyard, Komsomolsk di Amur, lantaran keduanya khusus dipersiapkan untuk beroperasi Armada Pasifik.
RFS Sovershennyy 333 diluncurkan pada 22 Mei 2015 dan bergabung dangan Armada Pasifik pada 20 Juli 2017. Sementara, RFS Gromkiy 335 lebih baru, diluncurkan pada 28 Juli 2017 dan resmi bergabung dengan Armada Pasifik pada 25 Desember 2018. Menyiratkan usia kedua korvet masih sangat muda.
Dari aspek rancangan, korvet Steregushchiy class menggabungkan lambung baja, superstruktur komposit, dan busur bulat. Lambung korvet ini dibagi menjadi sembilan subdivisi kedap air.
Steregushchiy class mengandalkan desain stealth yang secara signifikan mengurangi deteksi radar kapal. acoustic, infra-red, magnetic dan visual signatures juga dikurangi dengan menggabungkan teknologi stealth dalam konstruksi kapal perang.
Steregushchiy class memiliki panjang keseluruhan 105 meter dan lebar 13 meter. Bobot penuh korvet mencapai 2.100 ton. Korvet ini dapat berlayar dengan kecepatan maksimum 27 knots. Steregushchiy class diawaki 100 personel, termasuk kru pemeliharaan helikopter.
Steregushchiy class menampilkan Sigma combat information management system. Sistem ini mengumpulkan informasi dari radar dan sensor dan memberikan kesadaran situasional waktu nyata. Sigma juga memungkinkan korvet untuk bertukar informasi intelijen dengan unit angkatan laut lainnya dalam kelompok pertempuran.
Persenjataan
Steregushchiy class dipersenjatai dengan kombinasi sistem rudal, termasuk rudal jelajah anti kapal Kh-35 dan rudal 3M-54 Klub. Dua sistem anti-pesawat Kashtan on-board menyediakan sistem pertahanan udara jarak dekat terhadap serangan rudal anti kapal, pesawat terbang, dan target permukaan.
Senjata utama yang dipasang di depan haluan adalah Arsenal A-190 kaliber 100 mm naval gun. Dua dudukan kanon otomatis CIWS AK-630M 30 mm enam laras juga dipasang di kapal sebagai pertahanan udara jarak dekat. AK-630M dapat menembakkan hingga 5.000 peluru per menit untuk jarak maksimum 5.000 meter.
Untuk menghadapi kapal selam, Steregushchiy class dilengkapi dengan two quadruple torpedo tubes untuk Paket-E/NK antitorpedo missile.
/5
🇷🇺 Russian Navy, represented by a detachment of its Pacific Fleet which recently also carried out an exercise in the Java Sea:
2x Steregushchiy-Class corvettes:
·Sovershennyy (333)
·Gromkiy (335)1x Dubna-class oiler
·Pechenga#MNEK #MNEK2023https://t.co/k8EeEodew6 pic.twitter.com/mJQ7Qm2xr5— JATOSINT (@Jatosint) June 5, 2023
Dapur Pacu
Korvet Steregushchiy class ditenagai sistem propulsi combined diesel and diesel (CODAD).
Keempat mesin diesel 16D49 mengembangkan total output daya 23.320 hp dan Empat set diesel on-board menghasilkan listrik 2.520kW untuk penerangan kapal. Sistem propulsi memberikan kecepatan maksimum 27 knots dan daya jelajah 4.000 mil pada kecepatan jelajah14 knots. Steregushchiy class memiliki endurance berlayar selama 15 hari.
Ekspor
Pada bulan Juni 2011, United Shipbuilding Corporation (USC) menandatangani kontrak dengan pengekspor senjata resmi Rusia Rosoboronexport untuk memasok dua korvet Tiger class untuk Angkatan Laut Aljazair. Tiger class adalah varian ekspor dari korvet Steregushchiy class.
Dari situs wikipedia.og, disebutkan meski tidak berlanjut, pada tahun 2007 TNI AL membuat perjanjian prinsip untuk pembangunan empat unit korvet ini untuk menggantikan korvet Fatahillah class buatan Belanda yang sudah tua. Yang pertama akan dibangun di Spanyol dan dipasang di St. Petersburg, membuka opsi keterlibatan Indonesia dalam membangun kapal-kapal selanjutnya. (Gilang Perdana)
Toh Rudal Subsonik bisa membuktikan kalo bikin Kapal Besar Rusia yg konon kabarnya dijaga rudal Hanud yg banyak dan gahar tetap masih bisa diubah statusnya dari kapal permukaan hingga jadi kapal Selam. Hhhhhhhhhh
Hhhhhhhhhh, teknologi jadul hampir 80 tahun kok mau disamakan dg teknologi saat ini. Gak sekalian dibandingkan dg Kapal kayu abad 17 sekalian nih? Hhhhhhhhhh
MNEK 2023 mempertemukan kekuatan AL terbesar di satu titik nice job!
@periskop
Sudah level MoU alias kontrak awal untuk 2 unit tetapi tidak berlanjut karena buntu di negosiasi harga.
Ruskies mematok harga di USD 425 juta per- kaprang. Kita menolak karena kemahalan.
Hasilnya 2 PKR + 2 NR ex Brunei
Sisa anggaran dialokasikan ke TNI AD buat Leopard 2, Astross dan CAESAR
Kapal Indus AS USS Langley dan 2 destroyer pengawalnya, USS Whipple dan USS Edsall justru koit dan jd rumpon hanya dng dijatuhi bom saja di PD2. Rumponnya msh ada tuh buat bukti.
Klo Harpoon rudal jadul yg kecepatannya unyu2 gak mempan nyentuh kapal gahar spt ini. Dr jauh sdh rontok duluan..👍
Hmmm, sepertinya nggak bakal balik ke Rusia lagi itu Korvet. Langsung ganti KTP, kayak yg sudah2. Speed Up MEF sampai Green Water Navy dan sekuat ADIZ TNI AL, AD dan A U
Sekelas Moskva aja bisa dengan mudah dijadikan rumpon oleh dua rudal Subsonik, apalagi cuman kapal kecil nan imut ini. Kena senggol Harpoon bakalan terbelah jadi 2 kalo ya. Hhhhhhhhhh
Ini kapal gahar. Tonase tidak besar. Tp bisa melumat kapal perang besar. Sekali luncurkan rudal bikin kapal lawan jd rumpon abadi.
hmm kenapa ngga lanjut ya?, lantas fatahilah class mau diganti apa?